AS dan Sekutu Siapkan Strategi Hadapi Kemungkinan Rusia Gunakan Senjata Nuklir
Peningkatan aktivitas intelijen dilakukan sepekan setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin mengungkap dia akan menggunakan cara apa pun untuk mempertahankan Rusia.
Beberapa pekan terakhir, Amerika Serikat (AS) dan sekutu Baratnya telah meningkatkan pengumpulan data intelijen dan pengawasan kepada Rusia karena khawatir jika Rusia akan menggunakan nuklirnya melawan Ukraina.
Dikutip dari laman Russia Today, (29/9), situs berita Politico melaporkan negara-negara Barat khawatir kalau mereka “terlambat” mendeteksi Rusia “melepaskan yang tak terpikirkan”, yaitu senjata nuklir.
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
-
Kenapa Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Mengapa dunia khawatir dengan Rusia? Namun, perhatian dunia saat ini sepenuhnya tertuju pada Rusia seiring dengan invasinya ke Ukraina.
-
Apa yang ditemukan oleh para peneliti Rusia di Punggung Bukit Atlantik Tengah? Mereka menangkap ikan yang tampak mirip dengan yang ditemukan di Kanada. Setelah para peneliti mengataminya lebih dekat, ikan tersebut memiliki kepala berukuran sedang, mata “sangat kecil” yang memiliki pupil tetapi tidak memiliki lensa dan gigi melengkung.
-
Siapa yang mengamankan Bule Rusia tersebut? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
Peningkatan aktivitas intelijen dilakukan sepekan setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin mengungkap dia akan menggunakan cara apa pun untuk mempertahankan Rusia.
“Jika integritas teritorial bangsa kita terancam, kita pasti akan menggunakan semua cara yang kita miliki untuk membela Rusia dan rakyat kita. Ini bukan gertakan,” jelas Putin.
Alasan Putin mengatakan itu karena dia mendapat laporan beberapa pejabat tinggi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) membenarkan penggunaan senjata nuklir melawan Rusia.
Namun perkataan Putin dianggap media-media dan politisi-politisi Barat sebagai ancaman Rusia untuk menggunakan senjata nuklirnya di tengah konfliknya dengan Ukraina.
“Kami mengawasinya (Rusia) lebih dekat. Akses ke intelijen tentang kekuatan dan strategi nuklir Moskow,” jelas salah seorang pejabat AS kepada Politico.
Pejabat itu juga mengungkap AS dan sekutunya memonitor seluruh pergerakan Rusia lewat udara, luar angkasa, dan dunia maya. Satelit-satelit pun digunakan Barat untuk mengawasi tentara Rusia di Ukraina yang berpotensi menerima perintah serangan nuklir dari Moskow.
Negara-negara Barat juga melirik wilayah Kaliningrad yang diapit Polandia dan Lithuania serta terpisah dari Rusia. Mereka khawatir akan sistem senjata penggunaan ganda dan rudal hipersonik yang ditempatkan di sana.
Namun pejabat itu mengaku negara-negara Barat sulit mengetahui lebih awal jika Rusia akan menggunakan senjata nuklirnya. Badan-badan intelijen Barat juga mengungkap Rusia tidak akan menggunakan senjata nuklirnya karena khawatir memprovokasi perang nuklir dengan NATO.
“Apa yang akan mereka lakukan adalah menggunakan senjata jarak pendek. Mereka memiliki hulu ledak yang kita sebut nuklir mikro,” jelas pejabat itu.
Namun kekhawatiran Barat soal Rusia menggunakan senjata nuklir ditangkal Rusia.
“Kami tidak mengancam siapa pun dengan senjata nuklir,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Ryabkov.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
Baca juga:
Trump Tawarkan Diri Jadi Ketua Tim Negosiasi Damai Rusia-Ukraina
Kedubes AS di Moskow Minta Warganya Segera Tinggalkan Rusia
Putin Sebut Petani Termasuk yang Ikut Wajib Militer untuk Berperang di Ukraina
Tangis Keluarga Rusia Lepas Orang Terdekat Bertempur Melawan Ukraina
AS Gelontorkan Rp22,7 Triliun per Bulan Untuk Bantu Ukraina
Hindari Perintah Perang, Warga Rusia Ramai-Ramai Kabur ke Georgia
Apa Jadinya Jika Rusia Gunakan Nuklir dalam Perang di Ukraina?