AS jual tank hingga senapan mesin ke Saudi senilai Rp 15 triliun
Penjualan senjata ini diklaim AS meningkatkan kemampuan Arab Saudi menjaga perdamaian Timur Tengah
Pemerintah Amerika Serikat setuju menjual bermacam senjata, mulai dari senapan mesin sampai tank, ke sekutunya Arab Saudi. Nilai penjualan senjata itu mencapai USD 1,15 miliar (setara Rp 15 triliun).
Belum ada keterangan lebih lanjut, apa tujuan Saudi menambah persenjataan di AS. Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Elzabeth Trudeau, menolak berspekulasi mengenai kemungkinan senjata itu nantinya dipakai Saudi menyerang Yaman.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Arab Saudi? Maarten Paes akhirnya melakukan debutnya bersama Timnas Indonesia dan hasilnya cukup mengejutkan. Sebelumnya, Paes diperkirakan tidak akan tampil saat Timnas Indonesia bertandang ke markas Timnas Arab Saudi pada matchday 1 Grup C ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang berlangsung pada Jumat (06/09/2024).
-
Kapan Timnas Indonesia main lawan Arab Saudi? Timnas Indonesia akan menghadapi Arab Saudi dalam laga pertama putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Jumat (6/9/2024) dini hari WIB.
-
Kenapa Timnas Indonesia ke Arab Saudi? Sebagian anggota Timnas Indonesia telah tiba di Arab Saudi menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Senin pagi, 2 September 2024, waktu setempat.
-
Apa yang diraih Timnas Indonesia saat melawan Arab Saudi? Indonesia berhasil menahan imbang Arab Saudi dengan skor 1-1 dalam pertandingan pertama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026.
-
Kapan Timnas Indonesia akan bertanding melawan Arab Saudi? Timnas Indonesia dijadwalkan bertanding melawan Arab Saudi dalam laga pertama Putaran Ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
"Kami selalu membahas isu keamanan bersama negara sekutu kami di seluruh dunia. Kami selalu menekankan bahwa setiap tindakan militer jangan sampai menimbulkan korban warga sipil," kata Trudeau seperti dilansir Channel News Asia, Rabu (10/8).
Media massa Negeri Paman Sam menyoroti aksi pesawat tempur Saudi pekan lalu yang menyerang habis-habisan Ibu Kota Sana'a, Yaman. Operasi tersebut menewaskan 14 orang, semuanya warga sipil. Negeri Petro Dollar itu masih terlibat perang perebutan Yaman melawan kelompok pemberontak syiah Houthi.
Merujuk naskah yang dikeluarkan Badan Kerja Sama Keamanan Internasional (DSCA), melalui transaksi tahun ini, Saudi membeli grosir bermacam persenjataan buatan AS. Riyadh ingin mendatangkan 133 tank M1A Abrams terbaru, ditambah 20 jenis M1A2 untuk mengganti jenis lama yang sudah rusak.
Selain tank, Kerajaan Saudi memborong 153 unit senapan kaliber .50, ratusan senapan mesin M240, peluncur granat asap, hingga kendaraan taktis antipeluru.
Rencana penjualan ini wajib dilaporkan segera ke Kongres. Jika para senator AS sampai 30 hari ke depan memberi lampu hijau, maka transaksi senjata antara kedua negara dapat segera dilakukan.
DCSA mengklaim penjualan senjata ke Saudi akan menciptakan perdamaian di di Jazirah Arab.
"Penjualan ini berkontribusi positif terhadap rencana jangka panjang politik luar negeri AS untuk memperkuat negara-negara sekutu yang mampu menjaga stabilitas politik serta perkembangan ekonomi Timur Tengah," seperti dikutip dari dokumen DCSA.
Baca juga:
Turki pulihkan hubungan dengan Rusia, ini dampak bagi Timur Tengah
Jabhat al-Nusra berpisah dari Al Qaeda, fokus gulingkan Assad
Makkah segera punya hotel termegah di dunia
Atlet judo Saudi dituduh menghindar lawan Israel di Olimpiade Rio
Arab Saudi melarang lelaki dan perempuan satu ruangan di RS
Utusan Israel-Arab Saudi kembali gelar pertemuan di Yerusalem
Dewan Ulama Saudi: Pokemon tidak Islami, promosikan Zionisme