Saudi Group Pesan 100 Unit Taksi Listrik dari Jerman, Nilainya Tembus Rp11 Triliun
Taksi terbang akan digunakan untuk mengangkut jamaah antara Mekah dan Jeddah, dan acara penting.
Saudia Group memesan 100 unit taksi listrik dari Lilium, pengembang taksi udara yang berbasis di Jerman.
Ini merupakan pesanan terbesar yang pernah diterima Lilium sejak mengembangkan produksi taksi udara.
Melansir Reuters, Saudia Group telah melakukan pemesanan untuk 50 unit Jet Lepas Landas dan Pendaratan Vertikal (eVTOL) listrik milik Lilium dengan opsi tambahan 50 unit di kemudian hari.
Pesawat ulang-alik pertama, yang memiliki empat hingga enam kursi dan dirancang untuk menggantikan perjalanan darat atau perjalanan jarak pendek dengan pesawat atau helikopter, diharapkan bergabung dengan armada Saudia pada tahun 2026.
Penandatanganan kesepakatan dilakukan di kantor pusat Lilium di luar Munich selama perjalanan para eksekutif Saudia ke Jerman. Salah satu pendiri Lilium, Daniel Wiegand, mengatakan kepada Reuters bahwa nilai seluruh pesanan, sekitar USD700 juta atau sekitar Rp11 triliun.
Bersaing di pasar kendaraan eVTOL yang sangat kompetitif, perusahaan memerlukan pembayaran di muka dari pelanggan untuk menyelesaikan pengembangan taksi terbangnya.
"Saat ini, Lilium memiliki komitmen terhadap 106 pesanan, termasuk Saudia, ditambah 76 pesanan menyusul dan sekitar 600 nota kesepahaman," kata CEO Lilium Klaus Roewe.
Keterlambatan pengiriman peralatan pengujian dan suku cadang lainnya telah memaksa Lilium untuk menunda penerbangan berawak pertama dari pesawat lepas landas vertikal hingga awal tahun depan.
Menurut Saudia, pihaknya akan menggunakan taksi udara tersebut untuk mengangkut jamaah antara Mekah dan Jeddah, dan untuk mengangkut tamu ke acara olahraga besar di ibu kota Riyadh serta tujuan wisata.
"Saudia memperkirakan 50 pesawat pertama akan dikirimkan pada tahun 2029," kata Chief Marketing Officer Khaled Tash kepada Reuters.
Selama kunjungan mereka ke Jerman minggu ini, para eksekutif maskapai tersebut juga mengunjungi Airbus (AIR.PA), membuka pesanan baru di Hamburg menyusul pesanan besar jet berbadan sempit yang baru-baru ini diumumkan sebagai bagian dari rencana Arab Saudi untuk meningkatkan lalu lintas udara dan pariwisata ke Jerman.
Saudia menargetkan untuk melipatgandakan jumlah penumpang tahunannya menjadi 300 juta pada akhir dekade ini. Sebab, pariwisata adalah pilar utama "Visi 2030" Arab Saudi, sebuah program investasi luas untuk mendiversifikasi perekonomian kerajaan dari minyak.