AS Kirim Bantuan Senjata Senilai Rp 14 Triliun ke Ukraina, Termasuk Rudal Jarak Jauh
Salah satu jenis senjata yang dikirim adalah senjata pertahanan pesisir.
Amerika Serikat kembali menggelontorkan bantuan senjata senilai USD 1 miliar atau sekitar Rp 14,7 triliun untuk Ukraina, termasuk tahap pertama senjata pertahanan pesisir. Gedung Putih menyampaikan, Presiden AS Joe Biden menginformasikan dana bantuan ini kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dalam pembicaraan telepon pada Rabu.
Paket bantuan terbaru ini termasuk artileri tambahan, senjata pertahanan pesisir, dan amunisi untuk artileri dan sistem roket canggih.
-
Bagaimana Putin menanggapi kritik Biden terhadap perang di Ukraina? Meski banyak memuji Biden, Putin juga menyebut kecaman presiden AS itu atas perang di Ukraina "sangat menyakitkan dan keliru".
-
Apa yang terjadi saat Joe Biden salah sebut nama Volodymyr Zelensky? Salah satu peserta yang hadir dalam forum itu kemudian berteriak, "Zelensky!", berusaha untuk mengoreksi perkataan presiden berusia 81 tahun itu. Para pemimpin dunia yang hadir tampak ragu untuk bertepuk tangan untuk menyambut Zelensky dan tampaknya juga sedang menunggu Biden untuk mengoreksi perkataannya.
-
Mengapa Joe Biden salah sebut nama Volodymyr Zelensky? Biden kemudian langsung meminta maaf, mengatakan insiden salah sebut itu terjadi karena dia "sangat fokus untuk mengalahkan" Putin.
-
Kenapa Joe Biden ingin dekat dengan Prabowo? "Kita memiliki tanggung jawab bersama, khususnya di kawasan Pasifik. Jadi, saya sangat, sangat ingin dekat dengan Anda," kata Biden.
-
Bagaimana reaksi Volodymyr Zelensky saat Joe Biden salah sebut namanya? Pemimpin Ukraina berusia 46 tahun itu merengut dan menggelengkan kepalanya sebelum bercanda, “Saya lebih baik.”“Anda jauh lebih baik,” jawab Biden.
-
Mengapa Putin lebih suka Joe Biden menjadi presiden Amerika Serikat? Putin mengatakan Biden lebih berpengalaman, lebih mudah ditebak, kata dia.
"Yang dibutuhkan Ukraina untuk membantu operasi pertahanan mereka di Donbas," jelas Biden dalam pernyataannya, dikutip dari laman Al Arabiya, Kamis (16/6).
Terpisah, Biden juga mengumumkan bantuan kemanusiaan tambahan senilai USD 225 juta atau sekitar Rp 3,3 triliun untuk membantu warga Ukraina mendapatkan air minum, pasokan medis, perawatan kesehatan, makanan, dan tempat tinggal.
"Kami juga tetap berkomitmen membantu rakyat Ukraina yang hidupnya dihancurkan perang ini," kata Biden.
"Keberanian, ketangguhan, dan tekad rakyat Ukraina terus menginspirasi dunia," lanjutnya.
Pejabat pertahanan AS menyampaikan kepada wartawan terkait detail bantuan tersebut, khususnya sistem pertahanan pesisir Harpoon. Ini pertama kalinya Washington mengirim jenis senjata ini ke Ukraina. Pejabat yang meminta tak disebutkan namanya ini mengatakan, pengiriman senjata jenis ini tidak disertai syarat apapun, menjawab apakah AS meminta jaminan Ukraina tidak menyerang target spesifik Rusia.
AS sebelumnya meminta jaminan dari Kiev tidak akan menyerang pasukan Rusia di luar perbatasannya saat AS mengirim Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi atau HIMARS.
Tapi AS akan mengirim peluncur Harpoon, bukan rudal, yang sekutu NATO telah janjikan untuk Ukraina.
Pentagon juga merilis daftar senjata dan batuan yang akan dikirim ke Ukraina di antaranya 18 unit 155mm Howitzers, 36.000 butir amunisi 155mm, 18 unit kendraaan taktis untuk membawa Howitzers, dan dua unit sistem pertahanan pesisir Harpoon.
Baca juga:
Ikut Perang di Ukraina, Dua Warga AS Hilang Diduga Ditangkap Pasukan Rusia
NATO Gelar Pertemuan, Ukraina Butuh 1.000 Howitzer, 500 Tank, dan 1.000 Drone
Presiden Ukraina Sebut Pertempuran di Donbas Bakal Jadi yang Paling Brutal di Eropa
Rusia Hancurkan Gudang Penuh Roket Anti-Tank Kiriman AS dan Eropa untuk Ukraina
Ukraina Khawatir Dukungan Barat Berkurang karena Media Tak Lagi Tertarik Soal Perang
800 Orang Ukraina Terjebak di Pabrik Kimia Severedonetsk yang Dikepung Rusia
100 Hari Perang Rusia-Ukraina, PBB: Tidak Akan Ada Pemenangnya