AS kirim kapal induk USS Carl Vinson untuk hentikan nuklir Korut
AS kirim kapal USS Carl Vinson untuk hentikan nuklir Korut. Armada Angkatan Laut AS, termasuk kapal induk USS Carl Vinson, sampai membatalkan rencana kunjungan ke Australia dan bertolak menuju Semenanjung Korea akhir pekan kemarin.
Uji coba misil yang terus-terusan dilakukan Korea Utara membuat gerah Amerika Serikat. Armada Angkatan Laut AS, termasuk kapal induk USS Carl Vinson, sampai membatalkan rencana kunjungan ke Australia dan bertolak menuju Semenanjung Korea akhir pekan kemarin.
Tindakan AS ini jelas mendapat reaksi negatif dari Korea Utara (Korut). Pasalnya, AS meluncurkan 59 rudal Tomahawk ke pangkalan udara di Suriah pekan lalu. Diduga hal tersebut sebagai bentuk peringatan untuk Korut terkait program nuklirnya.
"Jelas kami mempunyai komitmen tegas untuk menghentikan ini (nuklir Korut). Korut telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB dan hukum internasional. Tindakan Korut ini mengganggu," tegas Duta Besar AS untuk Indonesia, Joseph R. Donovan kepada awak media di UIN Syarif Hidayatullah, Tangerang Selatan, Selasa, (11/4).
"Kami sangat menentang tindakan Korut tersebut dan terus berkomitmen dengan Korea Selatan dan Jepang," ungkapnya.
Trump juga mengancam melakukan aksi unilateral terhadap Pyongyang bila China gagal meredam program nuklir dan rezim Kim Jong-un.
Armada tempur Carl Vinson terdiri dari sebuah kapal induk dan beberapa kapal perang lain. Komando Pasifik AS menggambarkan pengerahan ini sebagai langkah bijaksana untuk mempertahankan kesiagaan di kawasan tersebut.
Armada tempur yang dikerahkan dipimpin kapal induk kelas Nimitz, USS Carl Vinson. Pengawalnya adalah sepasang kapal perusak dan sebuah kapal penjelajah, dua-duanya mengangkut rudal.
Awalnya mereka berlayar memenuhi panggilan berlabuh di Australia, tapi telah berbelok arah dari Singapura ke Pasifik Barat.
"Ancaman nomor satu di wilayah tersebut lagi-lagi Korea Utara, karena program yang sembrono, tidak bertanggung jawab, tidak stabilnya tes rudal, dan ambisi senjata nuklir," ucap juru bicara Komando Pasifik AS Dave Benham.