AS Sukses Uji Coba Dua Rudal Hipersonik Buatan Lockheed Martin
Uji coba dilakukan di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa China dan Rusia lebih sukses mengembangkan senjata hipersonik mereka.
Pentagon menyampaikan, Amerika Serikat (AS) sukses menggelar uji coba dua rudal hipersonik buatan Lockheed Martin Corp baru-baru ini. Uji coba dilakukan di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa China dan Rusia lebih sukses mengembangkan senjata hipersonik mereka.
Angkatan Udara AS mengonfirmasi pihaknya sukses menguji peluncur Air-Launched Rapid Response Weapon (ARRW) pada Selasa di lepas pantai California. Dalam uji coba sebelumnya, rudal tidak bisa meluncur dari pesawat.
-
Mengapa Amerika Serikat disebut sebagai negara serikat? Struktur pemerintahan AS adalah contoh federasi yang baik. Konstitusi AS menetapkan sistem federalisme di mana kekuasaan dibagi antara pemerintah pusat di Washington, DC, dan pemerintah dari 50 negara bagian.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
-
Bagaimana Raja Faisal bin Abdulaziz Al Saud mempengaruhi Amerika Serikat? Tapi embargo minyak inilah yang benar-benar memukul Amerika Serikat dan negara pendukung Israel.Dunia mengalami krisis energi.
-
Siapa Brigadir Jenderal Sahirdjan? Bapak Itu Brigadir Jenderal Sahirdjan, Guru Besar Akademi Militer!
-
Siapa Ronaldowati? Ronaldowati Saat ini, karier Nona Berlian Sakina di dunia hiburan tidak sepopuler dulu. Meskipun begitu, dia tidak sepenuhnya meninggalkan industri tersebut.
"Keberhasilan uji coba kedua ini menunjukkan kemampuan ARRW untuk mencapai dan menahan kecepatan hipersonik operasional, mengumpulkan data penting untuk digunakan dalam uji coba penerbangan lebih lanjut, dan memvalidasi pemisahan yang aman dari pesawat," jelas Lockheed dalam pernyataannya, dikutip dari Reuters, Kamis (14/7).
"Kami sekarang telah merampungkan serangkaian uji coba peluncur kami dan siap untuk melangkah ke uji coba menyeluruh (peluncur dan hulu ledak) akhir tahun ini," kata Brigadir Jenderal Heath Collins dari Direktorat Persenjataan Angkatan Udara.
Senjata hipersonik bergerak di atmosfer atas dengan kecepatan lebih dari lima kali kecepatan suara, atau sekitar 6.200 km per jam.
Dalam uji coba senjata hipersonik terpisah, Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) mengonfirmasi pihaknya berhasil melakukan uji coba pertama senjata hipersonik Operational Fires. Uji coba dilakukan di White Sands Missile Range di New Mexico.
Operational Fires merupakan sistem senjata yang diluncurkan dari darat yang "dengan cepat dan tepat menyerang target kritis dan sensitif terhadap waktu sambil menembus pertahanan udara musuh modern."
Salah satu konsep yang dikembangkan Lockheed Martin untuk DARPA yaitu menggunakan peluncur Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) untuk meluncurkan senjata, seperti yang dikirim AS ke Ukraina.
Pabrik senjata seperti Lockheed, Northrop Grumman Corp dan Raytheon Technologies Corp menggembar-gemborkan program senjata hipersonik mereka kepada investor karena fokus dunia bergeser ke perlombaan senjata baru.
Baca juga:
AS Klaim Berhasil Uji Coba Rudal Hipersonik
Inggris, AS, dan Australia Kerjasama Pengembangan Rudal Hipersonik
Rusia Akui Pakai Rudal Hipersonik di Ukraina, Seperti Apa Kemampuannya?
China Kembangkan Teknologi 6G untuk Komunikasi Senjata Hipersonik
Korea Utara Akui Lakukan Uji Coba Rudal Hipersonik di Awal 2022