AS Tahan Ratusan Anak Migran di Hotel Saat Berkobarnya Pandemi Covid-19
Amerika Serikat (AS) menahan ratusan anak-anak migran di hotel di tengah berkobarnya pandemi virus corona di negara itu. Namun sejumlah pihak menilai AS hanya memanfaatkan pandemi guna membatasi imigran masuk ke negara tersebut.
Sebagai sistem rahasia baru yang mana menempatkan anak-anak dalam bahaya, kini ratusan anak migran telah ditahan serta dijaga di hotel oleh kontraktor pemerintah dalam beberapa bulan terakhir. Pemerintah AS kini dituduh telah menggunakan pandemi sebagai sistem imigrasi bayangan yang melanggar hukum.
Dikutip dari CNN, Jumat (4/9) sebanyak 570 anak di bawah umur tanpa pendamping dan lebih dari 80 anak yang berpergian dengan anggota keluarga telah ditahan di hotel, sejak para pejabat menerapkan UU Kesehatan masyarakat guna membatasi imigrasi pada Maret.
-
Bagaimana Petugas Imigrasi tersebut meninggal? Korban diduga tewas setelah terlibat cecok dengan pelaku Warga Negara asal Korea Dal Joong Kim (DJK).
-
Kenapa Petugas Imigrasi tersebut didorong? Berdasarkan hasil olah TKP, dengan menggunakan metode Sciencetif Crime Investigation (CSI) mantan Kapolres Metro Jakarta Barat itu mengatakan tersangka membunuh TS dengan cara mendorongnya dari balkon apartemen.
-
Kapan Hari Bhakti Imigrasi dirayakan? Hari Bhakti Imigrasi diperingati setiap 26 Januari.
-
Bagaimana Hari Bhakti Imigrasi dirayakan? Pada Hari Bhakti Imigrasi, berbagai kegiatan dilakukan untuk memperingati dan memberikan penghormatan kepada para petugas imigrasi, seperti upacara bendera, kegiatan sosial, seminar, serta pemberian penghargaan kepada petugas imigrasi yang telah menunjukkan dedikasi dan kinerja yang luar biasa.
-
Mengapa Hari Bhakti Imigrasi penting? Hari Bhakti Imigrasi menjadi momen untuk merayakan pengabdian dan kerja keras petugas imigrasi yang berkontribusi dalam menjaga keamanan negara, mengatur arus orang dan barang, serta melibatkan diri dalam berbagai tugas imigrasi.
-
Siapa yang mendorong Petugas Imigrasi tersebut? Korban diduga tewas setelah terlibat cecok dengan pelaku Warga Negara asal Korea Dal Joong Kim (DJK).
Kelompok imigran dan hak-hak sipil menuduh pemerintah AS menciptakan pandemi untuk menciptakan sistem imigrasi yang melanggar hukum, dengan pihak berwenang menolak perlindungan anak-anak rentan yang menjadi hak mereka dan segera mengusir mereka keluar dari negara itu.
"Anak-anak ini ditahan di tempat yang pada dasarnya merupakan tempat gelap tanpa akses ke dunia luar, dan bukan hanya tanpa akses ke dunia luar tetapi juga tidak ada akses ke sistem imigrasi,” jelas Karla Marisol Vargas, pengacara senior di Proyek Hak Sipil Texas.
"Seluruh proses ini mengerikan, titik, ini adalah pelanggaran dari setiap perlindungan yang dimiliki anak-anak,” tambahnya.
Proyek Hak Sipil Texas mengatakan tidak ada yang ditahan di dalam hotel yang menelepon mereka, tetapi beberapa orang tua melihat berita tentang protes tersebut dan melaporkan anak-anak mereka yang hilang.
Ini bukan pertama kalinya otoritas imigrasi menahan anak-anak dan keluarga di hotel. Hal tersebut telah menuai kritik dari kelompok advokasi sebelumnya, namun masalah itu menarik perhatian baru dari anggota parlemen dan kelompok hak-hak imigran pada Juli setelah laporan merinci dari The Associated Press dan pemantau independen.
Anak-anak migran yang ditahan tidak diizinkan keluar, mereka terkadang bermain di area kolam tertutup untuk waktu yang singkat serta diawasi. Bahkan mereka kekurangan akses ke pendidikan ataupun terapi atau konseling.
Para Advokat berpendapat, ini melanggar persyaratan untuk penempatan anak yang aman dan pantas dalam perawatan pemerintah. Tidak mendapat akses ke fasilitas tersebut, kondisi hotel kini belum diketahui.
"Berbeda dengan fasilitas berizin yang dipantau secara teratur, perlakuan dan kondisi yang dialami anak-anak di hotel dan penempatan tidak berlisensi lainnya sebagian besar diselimuti kerahasiaan," kata pengacara dalam gugatan pengadilan baru-baru ini.
Reporter Magang: Galya Alezia