Asal-Usul Huruf A, Dari Aksara Hieroglif Jadi Huruf Latin
Jauh sebelum menjadi abjad yang kita kenal sekarang, huruf A telah melalui evolusi dan transformasi.
Sebelum menjadi bentuk yang kita kenali sekarang, huruf A dulunya merupakan aksara hieroglif "ox", sebelum mengalami evolusi menjadi aksara Latin.
Transformasi ini muncul ketika penambang batu pirus Mesir kuno mengadaptasi hieroglif, mengubahnya menjadi grafiti 4000 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Sarsina? Para arkeolog di Italia telah berhasil mengungkapkan sebuah penemuan menakjubkan di kota Sarsina. Penemuan ini diumumkan Kementerian Kebudayaan Italia (MIC) dalam keterangan persnya.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kastil Ayanis? Para arkeolog menemukan beberapa artefak bela diri saat melakukan penggalian di sebuah kastil kuno di Turki. Artefak bela diri tersebut berisi tiga perisai perunggu, baju besi, dan sebuah helm perunggu yang berasal dari 2.700 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Baru-baru ini arkeolog menemukan kapak genggam prasejarah di Inggris. Ilmuwan takjub dengan ukuran perkakas berusia 300.000 tahun ini, yang dinilai sangat besar.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di kota kelahiran Sinterklas? Para arkeolog menemukan sejumlah hiasan plakat kaca dengan desain yang sangat indah saat menggali di kota kelahiran Sinterklas.
Saat itu, banyak orang dari berbagai strata sosial dalam masyarakat Zaman Perunggu Mesir terlibat dalam aktivitas tambang di daerah pegunungan Serabit el-Khadim. Sekitar tahun 1900 SM, bahasa Mesir ditulis menggunakan hieroglif, semacam logografis atau simbol untuk mewakili sebuah kata.
Dekat tambang Serabit el-Khadim, berlokasi di Semenanjung Sinai barat daya, ada sebuah kuil dewi Hathor telah digunakan selama 800 tahun. Kompleks kuil ini terdiri dari berbagai bangunan serta ruangan yang dindingnya bertuliskan prasasti hieroglif. Pendeta, penambang, pejabat, penerjemah dan lainnya menulis prasasti di kuil itu yang didedikasikan untuk Hathor, yang juga dikenal sebagai "dewi pirus".
Serabit el-Khadim pertama kali ditemukan pada tahun 1762. Selama seratus tahun berikutnya, berbagai kunjungan dilakukan oleh para ahli purbakala yang tertarik dengan daerah tersebut, terutama setelah hieroglif Mesir diuraikan pada tahun 1822.
Pada 1905, dua ahli Mesir Kuno dan pasangan suami istri William dan Hilda Flinders Petrie memperhatikan grafiti di dalam dan sekitar tambang yang tampaknya merupakan tulisan yang berbeda dengan hieroglif Mesir yang terukir di seluruh situs.
Selama kunjungan mereka, mereka mendokumentasikan, memetakan, dan memotret empat belas tambang pirus, pagar melingkar di kuil dan sekitarnya.
Simbol grafiti yang tidak biasa ada di batu-batu yang jatuh di sekitar tambang, serta di beberapa patung di dalam halaman kuil. Ini berbeda dengan prasasti yang lebih formal yang dihiasi dengan hieroglif berukir halus yang mengarah ke kuil.
Setelah melakukan analisis, Petrie menemukan bukti paling awal untuk sistem abjad, dikutip dari laman Ancient Origins, Selasa (14/3).
Yang menarik adalah melihat bagaimana hieroglif Mesir tertentu berevolusi melalui aksara Proto-Sinatik ini menjadi huruf Latin yang digunakan saat ini. Misalnya, huruf "B" adalah hieroglif Mesir untuk sebuah rumah.
Huruf "H" awalnya hieroglif Mesir untuk pagar dan huruf "K" berasal dari hieroglif Mesir untuk tangan. Abjad Proto-Sinaitik, Ugaritik, Fenisia, dan Yunani semuanya berasal dari simbol-simbol awal ini dan mengubahnya.
Menariknya, alfabet awal adalah abjad, yang artinya hanya memiliki konsonan. Dalam bahasa Fenisia versi hieroglif Mesir, A adalah ox dengan simbol seekor lembu yang berfungsi sebagai perhentian glottal (Konsonan letup celah-suara), sesuatu yang tidak bermanfaat bagi orang Yunani ketika mereka mulai menggunakan alfabet.
Oleh karena itu, mereka mengubah huruf Fenisia yang dikenal sebagai "aleph" itu menjadi huruf "alpha" dan kemudian mewakili bunyi vokal "a".
Tentu saja, faktor-faktor lain turut membantu berkembangnya bahasa tulisan. Pembuatan kertas, peningkatan pendidikan dan penemuan mesin cetak adalah beberapa di antaranya. Namun, jelas bahwa abjad suku kata memberikan kontribusi yang signifikan terhadap cara informasi dicatat dan diteruskan sejak akhir Zaman Perunggu dan seterusnya.
(mdk/pan)