Belanda bikin program kerja sama dengan MA, KY, dan Kejaksaan Agung
Program ini bertujuan untuk memperkuat supremasi hukum Indonesia.
Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Rob Swartbol, pagi ini membuka acara Judicial Sector Support Programme (JSSP) di Jakarta.
JSSP merupakan program kerja sama MA, KY dan Kejaksaan Agung Indonesia kepada Judicial Reform Team Office (JRTO) dan Prosecutor Reform Project Office (PRPO). Program ini bertujuan untuk memperkuat supremasi hukum Indonesia.
"Kunjungan MA Belanda ke Indonesia hari ini adalah sebagai bagian dari kerangka kerja sama antara aspek hukum kedua negara. Kedua negara akan saling berbagi pandangan mengenai hukum mengingat kita punya sejarah panjang soal hukum," kata Swartbol, Selasa (24/5) di Erasmus Huis, Jakarta.
Ia menjelaskan, program ini merupakan keinginan Indonesia dan Belanda untuk bekerja sama dalam hal supremasi hukum dan keadilan serta penerapan hukum nasional maupun internasional.
Swartbol mengatakan senang untuk bisa mendukung kerja sama ini di mana banyak pengacara dan praktisi hukum lainnya dari kedua negara yang bisa bertemu di sini.
"Di Belanda kami memiliki banyak mitra hukum dan kami bantuk mereka untuk menguatkan kelembagaannya serta membantu orang lain agar bisa mendapatkan keadilan. Kami percaya bahwa penguatan ketertiban hukum tidak hanya akan memberikan keadilan, tetapi juga memajukan kesejahteraan negara dan masyarakat," kata Swartbol.
Program JSSP secara umum berkontribusi untuk meningkatkan supremasi hukum di Indonesia dengan meningkatkan kapasitas institusi dan perlindungan publik. Swartbol berpendapat, harus adanya keseimbangan dalam masyarakat yang demokratis dan undang-undang yang baik untuk mewujudkan kesuksesan supremasi hukum.
"Dampak dari adanya supremasi hukum kepada masyarakat adalah agar mereka bisa terjamin dalam mendapat hak akses pelayanan," kata dia.
-
Kenapa Jaka Sembung melawan Belanda? Ia juga akan meyakinkan masyarakat bahwa kolonialisme merupakan bentuk perbudakan dan akan merugikan kampung ketika sudah berhasil dikuasai.
-
Kapan Kyai Makmur ditembak oleh Belanda? Pada 14 Oktober 1947 ia ditembak mati oleh Belanda pada Agresi Militer I karena tidak mau diajak bekerja sama.
-
Kapan Harun Kabir dibunuh oleh tentara Belanda? 13 November 1947, pasukan Belanda menggedor sebuah gubuk di Hutan Cihurang, di pedalaman Cianjur.
-
Apa yang dilakukan Harun Kabir untuk melawan Belanda? Kapten Harun Kabir memimpin sejumlah pasukan gerilya. Dia meledakkan berbagai obyek vital untuk melawan Belanda.
-
Apa ciri khas halaman rumah Belanda? Halaman yang Luas dan Asri Pekarangan rumah yang luas menjadi salah satu ciri khas model rumah ala zaman kolonial. Walaupun model halaman rumah seperti ini mengingatkan kamu pada film film horor, namun apabila kamu menyukai suasana vintage, kamu dapat memasukan ini ke dalam list model rumah masa depan.
-
Apa yang dilakukan Jaka Sembung untuk melawan Belanda? Ia kemudian marah dan menghancurkan patok-patok serta papan besar yang menjadi penanda bahwa tanah serta sawah warga menjadi milik Belanda. Bermodalkan golok, Parmin alias Jaka Sembung mematahkan papan dan meminta petani menginjak-injaknya sebagai bentuk dukungan anti kolonialisme.
Baca juga:
Ketua MA Belanda beri program pelatihan hukum di Indonesia
Di Belanda hakim perempuan lebih banyak ketimbang laki-laki
Ketua MA Belanda: Independensi Mahkamah Agung perlu bagi masyarakat