Benarkah Video Game Jadi Pemicu Penembakan Massal di AS?
Maraknya aksi penembakan massal di Amerika Serikat dikaitkan dengan video game yang mengandung tindakan kekerasan. Apa kata para psikolog?
Dalam dua hari berturut, terjadi dua insiden penembakan massal di Amerika Serikat (AS). Insiden pertama terjadi pada Sabtu (14/5) di supermarket Tops Friendly Market yang ada di lingkungan orang kulit Hitam di Buffalo, negara bagian New York. Aksi yang diduga bermotif kebencian rasial ini menewaskan 10 orang dan pelakunya adalah remaja kulit putih berusia 18 tahun.
Insiden kedua terjadi pada Minggu (15/5) di Gereja Geneva Presbyterian di kota Laguna Woods, sekitar 80 kilometer tenggara Los Angeles, menewaskan satu orang dan melukai lima lainnya, menurut keterangan Departemen Kepolisian Orange County di Twitter. Pelakunya yang seorang pria berusia 60-an tahun telah ditangkap dan sedang diselidiki motifnya.
-
Bagaimana para peneliti menyelidiki benda misterius tersebut? Para peneliti menggunakan lengan robot untuk menyelidiki objek misterius ini secara lebih detail.
-
Mengapa kata majemuk penting? Kata majemuk memiliki peran penting dalam memperkaya kosakata bahasa dan memberikan nuansa yang lebih kaya pada ekspresi bahasa.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata diam dalam konteks ini? Kata-kata diam adalah salah satu cara yang efektif untuk menggambarkan bagaimana kita diam apa makna di balik diamnya kita.
-
Mengapa kesadaran diri penting? Dalam dunia yang semakin kompleks ini, memiliki tingkat kesadaran diri yang tinggi menjadi landasan penting untuk mencapai pertumbuhan pribadi, hubungan yang sehat, dan keberhasilan dalam berbagai bidang kehidupan.
-
Apa yang dimaksud dengan caption capek bahasa Inggris? Caption capek bahasa Inggris ini bisa Anda jadikan ilustrasi untuk menggambarkan apa yang sedang Anda rasakan. Anda dapat membagikannya ke media sosial, untuk membantu mengekspresikan suasana hati.
-
Apa yang dimaksud dengan sinonim dalam Bahasa Inggris? Sinonim sendiri merupakan persamaan kata dengan arti yang serupa atau hampir sama.
Penembakan massal cukup sering terjadi di AS. Pada 2019 lalu, setelah dua penembakan massal dalam waktu kurang dari 24 jam menewaskan 30 orang di El Paso, Texas dan Dayton, Ohio, Donald Trump yang menjadi Presiden AS saat itu menyalahkan video game yang banyak mengandung aksi kekerasan sebagai pemicu.
"Kita harus menghentikan glorifikasi kekerasan dalam masyarakat kita. Ini termasuk video game mengerikan dan menakutkan yang sekarang marak. Sekarang sangat mudah merusak generasi muda dengan mengepung mereka dengan budaya yang merayakan kekerasan," jelasnya, dikutip dari CNN, Senin (16/5).
Apakah video game berpengaruh besar dalam meningkatnya kasus kekerasan? Beberapa organisasi psikologi ternama di AS mengatakan anak-anak seharusnya tidak bermain video game yang mengandung kekerasan karena bisa menyebabkan perilaku agresif. Namun demikian tidak ada temuan dalam penelitian yang menunjukkan ada kaitan langsung antara orang yang bermain video game dan penembakan massal.
Walaupun organisasi-organisasi psikologi ternama AS seperti American Psychological Association and American Academy of Pediatrics melarang anak-anak memainkan video game yang mengandung kekerasan, penelitian psikologi terbaru lainnya tidak menunjukkan adanya korelasi antara bermain video game dan kelakukan yang menunjukkan kekerasan di kehidupan nyata.
Dalam pernyataannya pada 2015, American Psychological Association menyampaikan penelitian tersebut menunjukkan kaitan "antara video game kekerasan dan meningkatnya perilaku agresif dan menurunnya perilaku prososial, empati, dan keterlibatan moral."
Sedangkan dalam pedoman terkait kekerasan media American Academy of Pediatrics yang diterbitkan pada Juli 2016, organisasi ini memperingatkan media kekerasan memberi contoh buruk bagi anak-anak. Dalam ringkasan dari 400 lebih penelitian mengungkapkan keterkaitan "signifikan" antara terpapar kekerasan melalui media dan perilaku agresif, pemikiran agresif, dan amarah.
Namun penelitian lain menyatakan tidak ada kaitan antara video game dan perilaku kekerasan. Penelitian yang dilakukan Profesor Whitney DeCamp dari Universitas Western Michigan menyimpulkan, bermain video game, bagaimanapun tampilan atau grafisnya, tidak bisa memprediksi perilaku kekerasan. Penelitian ini menggunakan data dari Survei Sekolah Delaware 2008, yang mencakup respons dari 6.000 lebih siswa kelas delapan.
Penelitian terpisah yang diterbitkan jurnal Royal Society Open Science Inggris pada Februari 2019 menyatakan remaja di Inggris yang bermain video game tidak menunjukkan perilaku yang lebih agresif dibandingkan remaja yang tidak memainkannya.
Penelitian ini menemukan hampir setengah populasi remaja perempuan dan dua pertiga populasi remaja laki-laki Inggris bermain video game yang mengandung kekerasan, tapi tidak ditemukan remaja yang memainkannya menunjukkan perilaku lebih agresif daripada remaja yang tidak bermain video game yang mengandung kekerasan ini.
Pada 2013, Presiden Barack Obama meminta Kongres mendanai penelitian terkait kekerasan video game ini sebagai salah satu rencana untuk mengurangi kekerasan senjata di AS. Obama lalu menerbitkan serangkaian kebijakan eksekutif untuk mengurangi kekerasan senjata pada Januari 2016.
Kelompok advokasi memperingatkan, mengaitkan antara video game dan kekerasan mengalihkan perhatian dari masalah sebenarnya yang memungkinkan begitu banyak aksi penembakan massal terjadi di AS: undang-undang keamanan senjata yang dinilai masih lemah.
(mdk/pan)