Beton 'ajaib' Eropa ini bisa jadi solusi banjir Jakarta
Teknologi beton permeable di Inggris sanggup menyerap air 600 liter dalam semenit. Kapan Jakarta mau adopsi?
Sebuah video sepekan terakhir ramai dibahas di jejaring sosial Facebook. Terlihat sebuah truk menumpahkan 4 ribu liter air ke lapangan parkir berbahan beton di utara Inggris. Ajaib, bukannya membasahi aspal lalu meluber ke mana-mana, air justru diserap oleh beton. Dalam satu menit saja, semua air yang tumpah menghilang. Bagaimana bisa?
Rupanya itu adalah keampuhan beton ramah air (permeable) jenis topmix. Tidak seperti beton biasa yang kedap air, jenis satu ini justru sangat mudah menyerap cairan apapun. Beton permeable memiliki daya serap 600 liter per menit per meter persegi. Semua air itu langsung mengalir ke tanah, menjaga siklus daur air berlangsung normal.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
Rekaman itu rupanya bahan promosi perusahaan Lafarge Tarmac, produsen beton dari Kota Birmingham, Inggris. Sang produsen sejak awal mengharapkan beton buatan mereka bisa mengatasi problem banjir di beberapa kota di Negeri Ratu Elizabeth. Lafarge menyatakan banjir besar yang pernah dialami Inggris pada 2007, pemicunya karena beton, aspal, dan bangunan berbahan semen tidak bisa menyerap air. Alhasil daya tampung selokan jebol.
Walau terkesan canggih, beton permeable sebetulnya bukan teknologi baru. Sejak 1800-an, mayoritas ibu kota di Eropa sudah menggunakan bahan ini. Tapi perkembangan penggunaan paling masif memang di Inggris dan Skotlandia. Kapan Jakarta mau menggunakan beton ramah lingkungan ini ya?
Berikut video beton ajaib itu menyerap air dalam waktu singkat yang kini viral: