Bikin distro jual pernak-pernik ISIS, pria Spanyol ditangkap
Tersangka diduga bersimpati pada ideologi khilafah gaya baru itu. Dia menjalankan kios dan toko online
Seorang pria ditangkap polisi Spanyol setelah terbukti menjalankan distro yang menjual pernak-pernik Negara Islam Irak dan Syam (ISIS). Benda yang dijual pelaku mencakup kaos dengan sablon logo ISIS, tas, sampai perlengkapan bayi bermotif khilafah Islamiyah gaya baru.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Kamis (13/5), polisi menyatakan pelaku yang tidak disebut namanya diduga bersimpati pada aktivitas ISIS.
-
Apa yang dimaksud dengan sholat isyroq? Salat sunah isyroq adalah salat sunah yang dilaksanakan ketika matahari terbit setinggi tombak (10-15 menit setelah matahari terbit), yaitu pada awal waktu dhuha.
-
Apa yang diprotes bocah Turki itu? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel.
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
-
Kapan Masjid Istiqlal diresmikan? Pembangunan Masjid Istiqlal berlangsung selama 17 tahun sebelum akhirnya diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 Februari 1978, dengan pemasangan prasasti di area tangga pintu As-Salam.
-
Di mana Syawalan Morodemak digelar? Syawalan Morodemak merupakan sebuah ritual sedekah laut yang digelar di Pantai Morodemak, Kecamatan Bonang.
-
Kapan drama "The Worst of Evil" berakhir? The Worst of Evil (2023) tamat dengan akhir yang memilukan. Meski penyamaran Park Jun Mo berhasil, namun ada luka mendalam yang menggores hatinya.
Penggerebakan digelar polisi di Kota Naron, sebelah barat daya Negeri Matador itu. Tersangka mengelola distro serta toko online yang menjual barang-barang tak jauh beda. Seperti halnya toko online lain, pelaku menawarkan memorabilia ISIS itu melalui Twitter serta Instagram.
Hingga berita ini dilansir, pelaku masih diinterogasi terkait motifnya menjual pernak-pernik organisasi militan tersebut.
Kementerian Dalam Negeri Spanyol mengeluarkan pernyataan resmi, mengatakan tersangka diduga kuat adalah jaringan perekrut jihadis ke wilayah Irak dan Suriah. Di toko online-nya, lelaki ini sering menyebar pamflet berisi ajakan berjuang demi kejayaan khilafah.
Spanyol termasuk negara Eropa yang dipusingkan dengan peningkatan ekstremisme warganya. Diperkirakan lebih dari 50 orang warga Negeri Matador berangkat ke daerah konflik atas rayuan militan ISIS.