Boeing 737 MAX Dilarang Terbang, China Pesan 300 Airbus Senilai Rp 480 Triliun
Pemesanan 300 jet Airbus ini mengulang sejarah pembelian maskapai oleh China seperti pada 2017. Pada waktu itu China juga membeli Boeing dengan jumlah yang sama. Saat itu, bertepatan dengan kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Beijing.
China kini melirik perusahaan pembuat pesawat asal Prancis, Airbus, rival utama Boeing dari Amerika Serikat setelah Boeing 737 MAX dilarang terbang di sejumlah negara. Negeri Tirai Bambu telah menandatangani perjanjian senilai puluhan miliar dolar kemarin dengan memesan 300 pesawat.
Kesepakatan dilakukan antara Airbus dengan China Aviation Supplies Holding Company, sebuah agensi pembelian negara. Adapun 300 pesawat yang dibeli, mencakup 290 unit jet tipe A320 dan 10 buah A350, mengutip Channel News Asia pada Selasa (26/3).
-
Apa yang terjadi saat seorang penumpang membuka pintu darurat pesawat di China? Mengenai pesawat, seorang penumpang di China yang terbang untuk pertama kalinya telah menimbulkan kepanikan dan kekacauan setelah ia membuka pintu darurat yang dia kira sebagai pintu toilet. Insiden ini mengakibatkan evakuasi penumpang dan pembatalan penerbangan.
-
Siapa yang berhasil mengabadikan gambar pesawat luar angkasa China? Dalam misi terbaru ini, seorang pengamat luar angkasa veteran asal Austria, Felix Schöfbänker, berhasil menangkap gambar pesawat luar angkasa tersebut pada 10 Agustus.
-
Kapan pesawat luar angkasa eksperimental China tersebut diluncurkan? Pesawat ini diluncurkan pada 14 Desember 2023 dengan menggunakan roket Long March 2F dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di wilayah barat laut China.
-
Apa yang unik dari burung prasejarah yang ditemukan di China? Imparavis attenboroughi ditemukan di wilayah timur laut Tiongkok pada sekitar 120 juta tahun yang lalu atau pada masa Kapur Awal.Burung ini termasuk dalam kategori Enantiornithes atau yang lebih dikenal sebagai 'burung yang berlawanan', sebutan ini merujuk pada struktur sendi bahu mereka yang berbeda dengan burung-burung modern.
-
Apa yang dilakukan pesawat luar angkasa China tersebut selama berada di orbit? Meskipun detail lengkap tentang pesawat tersebut masih diselimuti kerahasiaan, misi ini diyakini memiliki tujuan besar dalam pengembangan teknologi luar angkasa yang dapat digunakan kembali. Mengutip Space, Kamis (26/9), pada 6 September 2024, pesawat luar angkasa tersebut mendarat dengan selamat setelah hampir sembilan bulan beroperasi di luar angkasa. Meskipun tidak banyak yang diungkapkan tentang aktivitas spesifiknya, stasiun televisi milik pemerintah China, CGTN, menjelaskan bahwa misi tersebut bertujuan untuk melakukan verifikasi teknologi yang dapat digunakan kembali serta eksperimen sains luar angkasa.
-
Kenapa cecak diekspor ke China? China adalah importir besar cecak, tokek, dan spesies kadal yang diyakini berkhasiat meringankan berbagai penyakit.
Total 300 pesawat yang dipesan bernilai sekitar 30 miliar euro (sekira Rp 480,46 triliun dengan kurs Rp 14.173 untuk setiap dollarnya). Harga itu berpotensi menjadi lebih murah, mengingat perusahaan terbiasa memberikan diskon yang signifikan.
Pertanda Hubungan China-AS Memburuk?
Pemesanan 300 jet Airbus ini mengulang sejarah pembelian maskapai oleh China seperti pada 2017. Pada waktu itu China juga membeli Boeing dengan jumlah yang sama. Saat itu, bertepatan dengan kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Beijing.
Sejumlah pengamat mengatakan Beijing memiliki sejarah dalam mengirim "sinyal diplomatik" melalui kesepakatan pembelian pesawat. Namun dalam konteks pemesanan 300 jet Airbus ini relatif sulit diprediksi, meski sebagian pihak mencurigai sebagai pertanda adanya ketegangan China-AS atau permasalahan armada Boeing.
Dalam sebuah pidato, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa pembelian pesawat merupakan pertanda yang sangat baik bagi hubungan kedua negara.
"Kesimpulan dari kontrak besar (penerbangan) ... adalah adanya langkah maju yang sangat penting dan sinyal yang sangat baik dalam konteks saat ini," kata Macron.
Sejumlah pihak berpendapat bahwa pamor Boeing menurun pascaterjadinya insiden jatuhnya Ethiopian Airlines pada Minggu 10 Maret lalu. Bahkan banyak maskapai global yang mempertimbangkan kembali pembelian pesawat dari perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat itu.
Maskapai asal Vietnam, VietJet, yang sempat menggandakan pesanan Boeing 737 MAX 8 menjadi 200 pesawat --dengan harga sekitar USD 25 miliar-- pada Februari lalu, mengatakan akan mempertimbangkan kembali masa depan transaksi itu, setelah penyebab tragedi jatuhnya Ethiopian Airlines ditemukan.
Sementara itu, sebagaimana dikutip dari Bloomberg.com, maskapai Kenya Airways juga tengah meninjau proposal untuk membeli Boeing 737 MAX, dan kemungkinan bisa beralih ke rivalnya, Airbus A320.
Maskapai berbiaya murah asal Indonesia, Lion Air, turut dikabarkan berpotensi mengubah kesepakatan pemesanan Boeing 737 MAX senilai USD 22 miliar, dan mempertimbangkan untuk berbicara dengan Airbus.
Secara terpisah, pesanan maskapai Flyadeal senilai USD 5,9 miliar juga dikatakan "tergantung pada peninjauan lebih lanjut".
Jatuhnya Ethiopian Airlines ET 302 yang menewaskan 157 orang diketahui memiliki kemiripan dengan tragedi serupa yang menimpa Lion Air JT 610 pada Oktober lalu.
Hal itu memicu kekhawatiran bahwa fitur yang dimaksudkan untuk membuat seri 737 MAX terbang lebih aman dari seri-seri sebelumnya, justru memicu kerumitan bagi pilot.
Reporter: Siti Khotimah
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
American Airlines Batalkan 90 Penerbangan Pesawat Boeing 737 MAX 8
Saham Boeing Tergelincir 2,8 Persen, Ini Penyebabnya
Batalkan Pembelian 49 Pesawat 737 Max 8, Garuda Indonesia Temui Boeing Pekan Depan
Garuda Indonesia Resmi Batalkan Pesanan 49 Pesawat Boeing Max 8
KNKT Tawarkan Ethiopia Kerjasama Investigasi Kecelakaan Boeing 737 Max 8
10 Boeing 737 Max 8 Dilarang Terbang, Lion Air Klaim Tingkat OTP Capai 88 Persen