China Ingin Taiwan seperti Hong Kong, Terapkan Prinsip 'Satu Negara Dua Sistem'
China menegaskan kembali janjinya untuk mencapai reunifikasi damai dengan Taiwan dan mengadopsi "satu negara, dua sistem" sebagai prinsip panduan sebagaimana yang diterapkan di Hong Kong.
China menegaskan kembali janjinya untuk mencapai reunifikasi damai dengan Taiwan dan mengadopsi "satu negara, dua sistem" sebagai prinsip panduan sebagaimana yang diterapkan di Hong Kong. Beijing memuji implementasi sistem tersebut di Hong Kong yang disebutnya sebuah "keberhasilan yang gemilang".
Sebuah makalah berjudul "Pertanyaan Taiwan dan Reunifikasi China di Era Baru" yang diterbitkan Kantor Urusan dan Kantor Informasi Dewan Negara Taiwan pada Rabu, menuduh kekuatan politik di pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu salah mengartikan dan mendistorsi prinsip tersebut.
-
Bagaimana tanggapan Taiwan terhadap tuduhan China? Dalam pernyataannya kepada wartawan di parlemen, yang dikutip oleh Reuters pada Rabu (25/9), Menteri Pertahanan Taiwan Wellington Koo menyatakan bahwa China merupakan peretas utama di dunia. "China adalah negara yang pertama kali melancarkan serangan siber setiap hari, yang ditujukan kepada Taiwan dan negara-negara lain yang memiliki aspirasi demokrasi serupa. Mereka adalah pelaku utama," ujarnya.
-
Apa tujuan serangan siber yang dituduhkan China kepada Taiwan? Kementerian Keamanan Nasional China menuduh kelompok hacker yang diduga didukung oleh militer Taiwan, yaitu Anonymous 64, melakukan serangan siber dengan tujuan sabotase antipropaganda terhadap sejumlah target di China.
-
Apa yang terjadi di sebagian besar kota-kota besar di Tiongkok? Menurut sebuah studi baru yang dipublikasi di jurnal Science, hampir separuh dari kota-kota besar di Tiongkok sedang tenggelam.
-
Mengapa China menuduh Taiwan sebagai pelaku serangan siber? Taiwan, yang memiliki sistem pemerintahan demokratis, di klaim oleh China sebagai bagian dari wilayahnya, sering melaporkan bahwa mereka menjadi korban peretasan dan disinformasi dari China. Namun, jarang terjadi Beijing membalikkan situasi dengan melontarkan tuduhan kepada Taipei.
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Mengapa penduduk Taiwan sangat ramah terhadap turis? Hampir semua masyarakat di Taiwan sangat murah senyum dan pandai berbahasa Inggris. Inilah yang kemudian menjadi alasan mengapa negara ini ramai dikunjungi turis mancanegara, bahkan hingga saat ini.
"Partai Progresif Demokratik dan pihak berwenang di bawah kepemimpinannya telah melakukan segala kemungkinan untuk menargetkan prinsip tersebut dengan kritik tak berdasar, dan ini telah menyebabkan kesalahpahaman tentang tujuannya di beberapa tempat di Taiwan," jelas makalah tersebut merujuk pada partai yang berkuasa di Taiwan, dikutip dari South China Morning Post, Kamis (11/8).
"Faktanya adalah sejak Hong Kong dan Makau kembali ke tanah air dan dimasukkan kembali ke dalam pemerintahan nasional, praktik satu negara, dua sistem telah sukses besar."
Pemimpin Hong Kong, John Lee Ka-chiu dan pejabat tinggi mendukung apa yang tertulis dalam dokumen tersebut. John menyambut baik langkah Beijing untuk mencapai reunifikasi, mengatakan penerapan prinsip panduan yang akurat akan menciptakan "ruang pembangunan tak terbatas" untuk Hong Kong.
Dokumen itu dirilis di tengah ketegangan yang memanas di Selat Taiwan, ketika China melakukan latihan militer baru di dekat pulau itu setelah kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS), Nancy Pelosi.
Dalam salah satu dari lima bab yang merinci kebijakan Beijing tentang reunifikasi dengan Taiwan, "satu negara, dua sistem" digambarkan sebagai "pendekatan terbaik" dan "prinsip dasar".
Dokumen itu mengatakan Beijing akan terus mengeksplorasi solusi "dua sistem" dengan pertimbangan penuh terhadap realitas di Taiwan dan mengakomodasi "kepentingan dan sentimen" masyarakat Taiwan.
Setelah reunifikasi, negara-negara asing dapat terus mengembangkan hubungan ekonomi dan budaya dengan Taiwan dan, dengan persetujuan Beijing, akan diizinkan untuk mendirikan konsulat atau lembaga resmi lainnya di sana. Organisasi dan badan internasional juga bisa mendirikan kantor di sana.
Gagasan "satu negara, dua sistem" muncul pada 1979 dari mantan pemimpin tertinggi Deng Xiaoping sebagai solusi untuk memungkinkan Taiwan mempertahankan sistem ekonomi dan sosialnya dengan imbalan mengakuinya sebagai bagian dari China. Namun Taiwan menolak usulan tersebut.
Prinsip ini berlaku di Hong Kong sejak kota itu diserahkan Inggris ke pemerintahan China pada tahun 1997. Prinsip ini berlaku di Makau sejak 1999 setelah diserahkan Portugis.
Baca juga:
Taiwan Memanas, Pemerintah RI Fokus Berikan Perlidungan Maksimal 300 Ribu WNI
Taiwan: China Latihan Perang untuk Persiapan Invasi
Bahlil: Perang Bukan Berarti Ekonomi Tak Jalan, Ada Juga Manfaat Positifnya
Menteri Bahlil Mulai Waspadai Dampak Ketegangan Antara China dan Taiwan
Pemerintah Waspadai Ketegangan China-Taiwan Ganggu Ekonomi RI
Sri Mulyani: Ketegangan China dan Taiwan Buat Dunia Makin Tidak Aman
Tak Hanya Perang Ukraina, Ketegangan China-Taiwan Bisa Ganggu Harga Komoditas