Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

China Marah Besar, Beri Sanksi Perusahaan Amerika Serikat karena Jual Senjata ke Taiwan

China Marah Besar, Beri Sanksi Perusahaan Amerika Serikat karena Jual Senjata ke Taiwan

China Marah Besar, Beri Sanksi Perusahaan Amerika Serikat karena Jual Senjata ke Taiwan

Hal ini dilakukan pemerintah China karena kebijakan AS menjual senjata ke Taiwan yang dinilai melakukan pelanggaran serius prinsip China-AS dan sudah mencampuri urusan dalam negeri China.

China Marah Besar, Beri Sanksi Perusahaan Amerika Serikat karena Jual Senjata ke Taiwan

China kembali menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah perusahaan pertahanan Amerika Serikat termasuk yaitu Unit Pertahanan, Antariksa dan Keamanan Boeing, General Atomics Aeronautical Systems dan General Dynamics Land Systems.


Hal ini dilakukan pemerintah China karena kebijakan AS menjual senjata ke Taiwan yang dinilai melakukan pelanggaran serius prinsip China-AS dan sudah mencampuri urusan dalam negeri China.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning mengatakan, sanksi yang diberikan kepada perusahaan maupun individu asal Amerika Serikat (AS) susah sesuai dengan aturan.


"Masalah Taiwan adalah inti dari kepentingan China dan merupakan garis merah pertama yang tidak boleh dilewati dalam hubungan China-AS. Tidak ada negara, organisasi atau individu yang boleh meremehkan tekad, kemauan, dan kemampuan dari pemerintah dan rakyat China dalam mempertahankan kedaulatan negara dan integritas wilayahnya, atau membayangkan mereka dapat melewati batas dalam soal Taiwan tanpa harus membayar harga apa pun," ungkap Mao Ning.

Sedangkan terkait krisis Ukraina, di mana sejumlah perusahaan China mendapat sanksi dari AS karena dianggap membantu Rusia, Mao Ning mengatakan China selalu menjunjung tinggi posisi adil dan obyektif serta bekerja keras untuk mendorong perundingan perdamaian.

"Kami mendorong dan mendukung semua upaya bagi penyelesaian krisis secara damai, dan mendukung konferensi perdamaian internasional yang diadakan pada waktu yang tepat dan diakui oleh Rusia dan Ukraina, dengan partisipasi yang setara dan adil oleh semua pihak," papar Mao Ning.


Mao Ning menyebut China juga siap menjaga komunikasi dengan komunitas internasional dalam mendorong penyelesaian politik krisis Ukraina.

Bagi Boeing, sanksi tersebut merupakan kedua kalinya setelah pada 2022 saat China menjatuhkan sanksi terhadap CEO Boeing Defense, Space and Security Ted Colbert setelah perusahaan tersebut memenangkan kontrak senilai 355 juta dolar AS untuk memasok rudal Harpoon ke Taiwan.


Sementara General Atomics dan General Dynamics sanksi tersebut merupakan kelanjutan pembekuan aset yang dimiliki China pada April lalu karena General Atomics memproduksi drone predator dan reaper yang digunakan oleh militer AS, sementara General Dynamics mengoperasikan setengah lusin operasi layanan penerbangan Gulfstream dan jet di China.

Kementerian Luar Negeri China juga mengumumkan sanksi ke mantan anggota mantan anggota Partai Republik dari Wisconsin, Mike Gallagher, usai memimpin delegasi politisi bipartisan AS ke Taiwan.


Mike Gallagher dinilai kerap mengeluarkan pernyataan dan mengambil tindakan yang mencampuri urusan dalam negeri China, merusak kedaulatan dan integritas wilayah negaranya serta melanggar kepentingan Beijing dalam beberapa tahun terakhir.

Gallagher dilarang masuk China dan entitas serta individu China dilarang melakukan transaksi atau pun bekerja sama dengannya.

Phak berwenang akan membekukan properti apa pun yang dimilikinya di China.

Sebelumnya, Beijing menjatuhkan sanksi serupa terhadap mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan keluarga dekatnya. perwakilan Kongres AS Michael McCaul dari Texas juga diberi sanksi oleh Beijing setelah melakukan perjalanan ke Taiwan.

Kalahkan Amerika Serikat, China Jadi Negara dengan Jumlah Orang Kaya Paling Banyak di Dunia
Kalahkan Amerika Serikat, China Jadi Negara dengan Jumlah Orang Kaya Paling Banyak di Dunia

Setidaknya, ada 969 orang kaya yang berada di China. Angka ini jauh melampaui jumlah miliarder di Amerika yang berjumlah 691 miliarder.

Baca Selengkapnya
Kisah Bisnis Budak Jadi Usaha Menguntungkan, Lahirkan Banyak Konglomerat
Kisah Bisnis Budak Jadi Usaha Menguntungkan, Lahirkan Banyak Konglomerat

Tren perbudakan di Amerika kemudian berhenti di abad ke-18.

Baca Selengkapnya
Tak Seribet di Indonesia, Melamar Kerja di Amerika Serikat Hanya Bawa Persyaratan ini
Tak Seribet di Indonesia, Melamar Kerja di Amerika Serikat Hanya Bawa Persyaratan ini

Amerika tidak memberikan syarat yang sulit bagi calon pekerjanya. Mereka hanya meminta 3 dokumen penting ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.

Baca Selengkapnya
Deretan Merek Mobil Asal China yang Masuk di Indonesia
Deretan Merek Mobil Asal China yang Masuk di Indonesia

Merek mobil China yang masuk di Indonesia. Yuk simak!

Baca Selengkapnya
Ketua OJK: Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Ketidakpastian Global
Ketua OJK: Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Ketidakpastian Global

Tensi perang dagang kembali meningkat akibat kenaikan tarif Amerika Serikat dan beberapa negara Amerika Latin terhadap produk-produk dari China.

Baca Selengkapnya
RI Impor Alas Kaki Besar-besaran dari China Saat Pabrik Sepatu Bata Terguncang
RI Impor Alas Kaki Besar-besaran dari China Saat Pabrik Sepatu Bata Terguncang

Angka impor alas kaki dari China mencapai USD 25 juta dalam sebulan.

Baca Selengkapnya
Awal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar
Awal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar

Perusahaan tersebut mengekspor sarung tangan sebanyak 339 karton

Baca Selengkapnya
Ternyata, 52 Persen Sarjana di Amerika Serikat Bekerja Jadi Office Boy dan Pegawai Layanan Makanan
Ternyata, 52 Persen Sarjana di Amerika Serikat Bekerja Jadi Office Boy dan Pegawai Layanan Makanan

Hasil riset tersebut, berdasarkan pada kumpulan data karir 60 juta orang di Amerika Serikat, termasuk 10,8 juta orang dengan gelar sarjana.

Baca Selengkapnya