China Kirim Tim Anti-Korupsi Selidiki Kematian Dokter Pembongkar Wabah Corona
Komisi Pengawas Nasional dikenal sebagai lembaga pengawas kedisiplinan yang paling ditakuti.
Badan anti-korupsi China, Komisi Pengawas Nasional hari ini mengatakan mereka mengirimkan tim ke Wuhan untuk menyelidiki kasus kematian dokter Li Wenliang, orang yang paling awal memperingatkan bahaya wabah corona. Kabari itu disampaikan menyusul luasnya sorotan publik atas kematian dokter Li Wenliang.
Komisi Pengawas Nasional dikenal sebagai lembaga pengawas kedisiplinan yang paling ditakuti.
-
Bagaimana Pertempuran Wuhan berakhir? Pada 25 Oktober 1938, pasukan Jepang berhasil memasuki Wuhan setelah mengalahkan pertahanan Tiongkok.
-
Kapan Pertempuran Wuhan terjadi? Pertempuran ini berlangsung pada 11 Juni 1938, mencakup serangkaian operasi militer yang terjadi antara pasukan Kekaisaran Jepang dan pasukan Republik Tiongkok di wilayah Wuhan, yang merupakan pusat politik, militer, dan ekonomi yang penting bagi Tiongkok pada masa itu.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Toilet viral di China ini seperti apa? Sebuah video viral memperlihatkan penampakan toilet di China yang sangat berbeda pada umumnya. Melansir dari unggahan akun Instagram @mksinfo.official, menyediakan bilik khusus. Jika pada umumnya, hanya dibagi dalam tiga kategori yaitu, wanita, pria dan difabel, toilet ini justru menyediakan bilik untuk couple. Artinya, di dalam satu bisa digunakan oleh dua gender dalam waktu bersamaan.
-
Siapa yang memimpin pasukan Tiongkok dalam pertempuran Wuhan? Lebih dari satu juta pasukan Tentara Revolusioner Nasional dari Zona Perang Kelima dan Kesembilan ditempatkan di bawah komando langsung Chiang Kai-shek, mempertahankan Wuhan dari Tentara Area Tiongkok Tengah dari Tentara Kekaisaran Jepang yang dipimpin oleh Shunroku Hata.
-
Virus apa yang ditemukan pada bangkai cerpelai, babi guinea, dan muskrat di peternakan bulu di China? Peneliti menemukan lebih dari 100 virus ditemukan di bangkai cerpelai, babi guinea, dan muskrat.
Li Wenliang, dokter yang pertama kali memberikan peringatan tentang bahaya virus Corona meninggal dunia pada Jumat (7/2) pukul 02.58 waktu setempat. Li meninggal setelah menjalani perawatan intensif di RS Kota Wuhan karena terinfeksi virus corona.
Li diberi perawatan darurat dengan ECMO (oksigenasi membran ekstra-korporeal) setelah jantungnya berhenti berdetak sekitar pukul 21.30 Kamis malam.
Li termasuk di antara delapan warga Wuhan yang ditegur oleh polisi setempat pada awal Januari karena menyebarkan desas-desus tentang wabah virus corona baru.
Kematiannya disambut dengan kesedihan serta kemarahan yang jarang terjadi di dunia maya. Pengguna Weibo telah membanjiri jejaring sosial itu dengan seruan untuk pertanggungjawaban atas kebebasan berbicara yang lebih besar, dan permintaan maaf dari pemerintah Wuhan.
Li Dituduh Menyebarkan Isu
Li dituduh menyebarkan isu oleh polisi Wuhan. Dia adalah salah satu dari beberapa petugas medis yang menjadi sasaran polisi karena berusaha untuk mengungkap virus mematikan ini di pekan-pekan awal sebelum terjadinya wabah.
Tanggal 3 Januari 2020, Li dipanggil ke kantor polisi setempat dan ditegur karena menyebarkan desas-desus yang sangat mengganggu ketertiban sosial atas pesan yang dia kirimkan dalam grup obrolan.
Li sempat mengklarifikasi pernyataannya dalam pesan berikutnya yang menyatakan bahwa virus itu sebenarnya adalah tipe virus corona yang berbeda. Sangat disayangkan, tangkapan layar dari pesan pertama Li sudah menyebar di dunia maya.
Li harus menandatangani pernyataan untuk mengakui kesalahan dan berjanji untuk tidak melakukan tindakan melanggar hukum lebih lanjut.
Dia takut akan ditahan. "Keluarga saya akan khawatir tentang saya, jika saya kehilangan kebebasan saya selama beberapa hari," katanya kepada CNN melalui pesan teks di WeChat. Li terdengar batuk terlalu banyak dan napasnya tidak teratur untuk berbicara melalui telepon.
Dinyatakan Positif Terinfeksi Corona
Pada 10 Januari, setelah tanpa sadar merawat pasien dengan virus corona di Wuhan, Li mulai batuk dan demam pada hari berikutnya.
Li kemudian dirawat di rumah sakit pada 12 Januari. Pada hari-hari berikutnya, kondisi Li semakin memburuk. Saking parahnya Li dirawat di unit perawatan intensif, dan diberi dukungan oksigen.
Pada 1 Februari, Li dinyatakan positif mengidap virus corona.
Diagnosisnya telah memicu kemarahan di seluruh China, di mana serangan balik terhadap upaya negara menutupi penyakit tersebut dan penundaan dalam memperingatkan lebih awal kepada publik mengenai virus mematikan itu.
Li mengatakan bakal ikut berjuang membantu warga yang terinfeksi virus corona untuk sembuh. "ketika virus korona terus menyebar, saya tidak ingin pergi. Saya akan bekerja di garis depan ketika saya pulih," ujar Li.
Reporter Magang : Roy Ridho
(mdk/pan)