Ciutnya Amerika di Hadapan Saudi Dalam Kasus Pembunuhan Khashoggi
Presiden Amerika Serikat Donald Trump kemarin mengumumkan dia tidak akan menjatuhkan sanksi kepada Arab Saudi dalam kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump kemarin mengumumkan dia tidak akan menjatuhkan sanksi kepada Arab Saudi dalam kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Trump sempat mengecam pembunuhan brutal terhadap kolumnis harian the Washington Post di konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu itu. Namun dia menentang seruan dari banyak kalangan, termasuk Kongres dan anggota dari partainya sendiri (Republik) untuk menjatuhkan sanksi lebih keras terhadap Saudi. Trump juga mengabaikan laporan dari intelijen AS (CIA) yang menyimpulkan Putra Mahkota Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman sebagai orang yang setidaknya terlibat dalam pembunuhan Khashoggi.
-
Kapan Saipul Jamil berangkat ke Arab Saudi? Saipul berangkat bersama kelompok terbang awal dari Indonesia. Ia sudah berada di Arab Saudi sejak beberapa hari yang lalu.
-
Siapa kapten dari tim nasional Arab Saudi? Sebagai kapten dan pemain kunci tim, winger kiri ini mencuri perhatian di Piala Dunia 2022 dengan mencetak gol dan membantu Arab Saudi mengalahkan Argentina 2-1 di fase grup.
-
Kapan jemaah haji Indonesia dijadwalkan berangkat ke Arab Saudi? Kloter pertama jemaah haji Indonesia dijadwalkan akan berangkat ke Arab Saudi pada 12 Mei 2024 lalu.
-
Kapan patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Arab Saudi? Maarten Paes akhirnya melakukan debutnya bersama Timnas Indonesia dan hasilnya cukup mengejutkan. Sebelumnya, Paes diperkirakan tidak akan tampil saat Timnas Indonesia bertandang ke markas Timnas Arab Saudi pada matchday 1 Grup C ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang berlangsung pada Jumat (06/09/2024).
"Memang benar, sang putra mahkota bisa jadi mengetahui soal kejadian tragis ini. Malah mungkin dia yang melakukan atau mungkin bukan dia," kata Trump beberapa waktu lalu.
Dilansir dari laman US News, Selasa (20/11), pernyataan Trump kemarin yang menyebut AS tetap bersekutu dengan Saudi semakin mempertegas bahwa kebijakan luar negeri Trump lebih mendahulukan kepentingan ekonomi dan hubungan baik dengan Saudi ketimbang menjatuhkan sanksi.
trump memperlihatkan penjualan senjata as ke saudi di hadapan pangeran bin salman ©REUTERS/Jonathan Ernst
AS sebelumnya sudah menjatuhkan sanksi terhadap 17 pejabat Saudi yang diduga kuat terlibat dalam pembunuhan Khashoggi. Namun Kongres AS juga meminta pemerintah AS memperkuat sanksi itu, termasuk membatalkan penjualan senjata kepada Saudi.
Trump menyatakan pembatalan kontrak penjualan senjata bernilai miliaran dolar itu sama saja dengan tindakan bodoh yang bisa menguntungkan posisi Rusia dan China sebagai pemasok senjata besar di dunia. Sejumlah kalangan menyebut Trump mengabaikan isu hak asasi manusia demi alasan ekonomi.
Ketika ditanya wartawan apakah dia menganggap hak asasi terlalu mahal untuk diperjuangkan, dia menjawab, "Tidak, saya sama sekali tidak bermaksud begitu." Tapi kemudian Trump mengubah pembicaraan dengan menyebut Iran sebagai negara teroris.
"Amerika perlu keberimbangan dalam menghadapi Iran, dan Israel juga butuh bantuan," kata Trump. "Kalau kita abaikan Saudi itu akan menjadi kesalahan buruk."
Senator Republik dari Negara Bagian Kentucky, Rand Paul, menyebut pemerintahan Trump seolah menutup mata atas kejadian sebenarnya dengan membandingkan Iran dan Saudi.
"Itu tandanya lemah jika tidak tegas kepada Arab Saudi. Terkadang ketika ada dua setan, mungkin sebaiknya kita tidak mendukung keduanya," kata Paul dalam sebuah wawancara.
Senator Republik dari Negara Bagian Saouth Carolina, Lindsey Graham, juga senada dengan Paul. Dia tidak setuju dengan pernyataan Trump. Menurut dia Amerika jangan sampai kehilangan moral di panggung internasional.
"Ini bukan kepentingan keamanan nasional kita jika mengabaikan brutalnya pembunuhan Jamal Khashoggi," kata Graham.
Trump mengatakan kepada wartawan di South Lawn, harga minyak dunia akan meroket jika AS bermusuhan dengan Saudi dan dia tidak ingin menghancurkan ekonomi dunia dengan bertindak nekat terhadap Saudi.
Baca juga:
Dampak Kasus Khashoggi, Anggota Kerajaan Saudi Tolak Pangeran bin Salman Jadi Raja
Di Tengah Skandal Jamal Khashoggi, Trump Tegaskan Akan Tetap Bersekutu Dengan Saudi
Mike Pompeo Susun Rencana Agar Kasus Jamal Khashoggi Tidak Libatkan Pemimpin Saudi
Trump Tolak Dengarkan Rekaman Pembunuhan Jamal Khashoggi Karena Terlalu Kejam
Trump Akan Rilis Laporan Lengkap Pembunuhan Khashoggi Dua Hari ke Depan