Detik-detik sebelum pesawat Germanwings jatuh menurut rekaman CVR
Dalam rekaman tersebut, suara desahan napas ko-pilot terdengar normal.
Kecelakaan Germanwings diduga ulah sang ko-pilot yang dengan sengaja menabrakkan pesawat di Pegunungan Alpen. Ada lima kronologi kejadiannya sehingga dia, Andreas Lubitz, dituduh sebagai biang keladi pesawat milik anak perusahaan Lufthansa itu jatuh menurut data dari kotak hitam atau CVR yang ditemukan tim pencari.
Pada dua puluh menit awal, kapten dan ko-pilot masih terdengar normal tanpa ada keganjilan dan bersiap terbang menuju Dusseldorf. Tak berapa lama berselang, sang kapten menginstruksikan asistennya itu untuk mengambil alih kemudi lantaran dia harus ke kamar mandi, hal tersebut diketahui dengan adanya suara kursi terangkat saat kapten meninggalkan ruang kemudi.
Dalam skenario kedua, terdengar desahan napas sang kopilot, dan desahan tersebut terdengar normal tanpa ada sepatah kata pun keluar dari mulut Lubitz. Sepuluh menit berselang, Lubitz yang merupakan ko-pilot dan telah mengambil alih kemudi pesawat mulai menukikkan pesawat.
Akibat pesawat dirasa tak terbang secara normal, sang kapten kemudian bergegas masuk ke ruang kokpit, namun pintu terkunci. Hal itu dibuktikan dengan adanya suara gedoran pintu dan paksaan dari kapten untuk masuk ke ruang kemudi, sayangnya tidak ada jawaban apapun dari ko-pilot. Sementara, suara Lubitz masih terdengar jelas dalam rekaman CVR.
Kemudian pada runtutan terakhir sebelum menabrak Pegunungan Alpen, tidak terdengar suara apapun dari ko-pilot. Malahan yang terdengar hanya teriakan panik dan takut penumpang.
Dilansir dari surat kabar National Post, Jumat (27/3), Tim investigas Prancis dan Jerman masih mengesampingkan dugaan terorisme dan lebih fokus pada rekaman kotak hitam itu.
Lubitz diketahui masih belum berpengalaman dalam menerbangkan pesawat komersial jenis Airbus ini. Jam terbangnya baru 630 jam, dan hingga saat ini masih dalam tahap pelatihan di Pusat Pelatihan Lufthansa.
Jaksa Kota Marseille, Prancis Brice Robin yang awalnya menuduh Lubitz sebagai biang keladi jatuhnya pesawat tersebut. Dia mengatakan Robin dengan sengaja menabrakkan pesawat.
"Lubitz melakukan itu dengan sengaja dan memang ingin menghancurkan pesawat tersebut, hal ini dikuatkan dari rekaman suara kokpit yang dapat didengar saat Lubitz bernapas normal saat pesawat menukik dan suara gedor pintu dari sang kapten yang memaksa membuka pintu kokpit yang terkunci," tegas Jaksa Brice Robin dari Marseille, Prancis.
Andreas Lubitz dibesarkan di kota kecil Montabaur, Jerman. Sejak remaja, dia sudah bermimpi untuk dapat terbang, dan akhirnya bergabung dengan klub penerbangan di Jerman.
Hingga saat ini, kejelasan motif Lubitz melakukan hal tersebut masih belum diketahui dan terus dicari.