Donald Trump Ancam Berlakukan Status Darurat Nasional
Presiden AS Donald Trump mengancam untuk menyatakan keadaan darurat nasional dan membangun dinding pembatas tanpa persetujuan Kongres. "Aku bisa melakukannya, jika memang menginginkan," ujarnya, seperti dikutip dari The Guardian, Sabtu (5/1).
Shutdown atau tutupnya sebagian pemerintah Amerika Serikat telah memasuki minggu kedua, sejak ditetapkan pada Jumat dini hari, 21 Desember 2018, tepat pukul 00.00 waktu AS.
Donald Trump, presiden ke-45 negara itu, bahkan menyampaikan kepada para pemimpin Kongres di Gedung Putih bahwa shutdown akan terus terjadi hingga berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang dikatakan Donald Trump tentang dirinya dan Israel? "Saya presiden terbaik dalam sejarah Israel. Tidak ada yang melakukan apapun seperti yang saya lakukan ke Israel," kata Trump Maret lalu dalam wawancaranya dengan Israel Hayom.
"Aku sungguh-sungguh mengatakannya," kata Trump selama konferensi pers Rose Garden, ketika ditanya media terkait ucapan Senator Chuck Schumer terkait shutdown tanpa batas waktu.
Trump, yang juga seorang pengusaha, juga mengancam untuk menyatakan keadaan darurat nasional dan membangun dinding pembatas tanpa persetujuan Kongres.
"Aku bisa melakukannya, jika memang menginginkan," ujarnya, seperti dikutip dari The Guardian, Sabtu (5/1).
Donald Trump sedang dihadapkan pada pemerintahan yang terpecah, dengan Demokrat yang baru saja mengendalikan DPR.
Dalam sebuah pertemuan tertutup, orang-orang kubu Republik melaporkan kepada awak media bahwa Trump siap menutup pemerintah untuk waktu yang sangat lama, bahkan bertahun-tahun jika kesepakatan sama sekali tak pernah tercapai.
Sebelumnya, Ayah Ivanka Trump itu telah mengundang para pimpinan dari kedua pihak untuk bermusyawarah kembali di Gedung Putih, hanya berselang dua hari setelah pertemuan yang membicarakan soal keamanan perbatasan dilakukan di Situation Room dan tidak menjumpai titik temu.
Dikusi kedua tersebut juga dijalankan sehari setelah Nancy Pelosi menjadi pembicara DPR (pembicara wanita pertama dalam sejarah DPR AS) dan Demokrat meloloskan undang-undang untuk membuka kembali pemerintah.
Berusaha untuk meredakan kekhawatiran, Gedung Putih melalui Donald Trump menunjuk wakil presiden Mike Pence, Menteri Keamanan Dalam Negeri Kirstjen Nielsen, dan penasihat presiden Jared Kushner untuk bekerja dengan delegasi Kongres pada pertemuan yang dijadwalkan Sabtu pagi, 1 Januari 2019 waktu Amerika Serikat.
Senator Jack Reed, senior Demokrat pada komisi layanan bersenjata, mengkritik komentar Trump pada Jumat sore dan mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Mendeklarasikan darurat nasional yang dibuat-buat untuk menghindari persetujuan Kongres adalah sebuah kesalahan."
Sementara itu, konstitusi AS memberikan Kongres kekuasaan atas pendanaan pemerintah federal, sehingga Trump mungkin akan menghadapi tantangan hukum jika ia mencoba memaksa Kongres untuk membiayai pembangunan tembok.
Sumber: Liputan6
Reporter: Afra Augesti
Baca juga:
Pemerintah Amerika Serikat Tutup, Staf di Luar Negeri Terkena Imbasnya
Warga Amerika Diimbau Waspada Saat Bepergian ke China
Brasil Buka Peluang Jadi Pangkalan Militer AS
Demokrat Kembali Kuasai DPR di Tengah Pertikaian dengan Donald Trump
Amerika Serikat dan Israel Keluar dari UNESCO
Cegah Imigran Masuk AS, Petugas Tembakkan Gas Air Mata ke Meksiko
Diduga Jadi Mata-Mata, Warga Amerika Ditahan di Rusia