Donald Trump Salahkan Joe Biden Atas Serangan Taliban Terbaru di Afghanistan
Trump mengatakan, penarikan pasukan AS, yang dijadwalkan Biden pada 31 Agustus mendatang, akan “jauh berbeda dan jauh lebih sukses” jika dia masih menjadi presiden.
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyerang penggantinya, Joe Biden pada Kamis karena penarikan pasukan AS tanpa syarat dari Afghanistan dan mengatakan meningkatnya kekerasan Taliban di negara itu “tidak dapat diterima”.
Trump mengatakan, penarikan pasukan AS, yang dijadwalkan Biden pada 31 Agustus mendatang, akan “jauh berbeda dan jauh lebih sukses” jika dia masih menjadi presiden.
-
Kenapa Joe Biden ingin dekat dengan Prabowo? "Kita memiliki tanggung jawab bersama, khususnya di kawasan Pasifik. Jadi, saya sangat, sangat ingin dekat dengan Anda," kata Biden.
-
Mengapa pemimpin muslim Amerika menentang pencalonan kembali Joe Biden? Pemimpin muslim Amerika di beberapa negara bagian akhir pekan lalu berjanji untuk memobilisasi komunitas mereka menentang upaya pencalonan kembali Presiden Joe Biden sebagai presiden AS pada 2024 karena dukungannya terhadap perang Israel di Gaza.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Apa yang dikatakan Joe Biden kepada Prabowo saat mengucapkan selamat? "Pak presiden terpilih, saya ingin memanggil Anda Pak presiden terpilih," kata Biden kepada Prabowo.
-
Apa yang dikatakan Putin tentang hubungannya dengan Biden? Putin menuturkan Rusia akan bekerja sama dengan siapa pun yang mendapat kepercayaan rakyat AS dan memenangkan kursi presiden.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
AS memfasilitasi perundingan damai pemerintah Afghanistan dengan Taliban di Doha pada 2020 saat Trump masih menjabat sebagai presiden, di mana AS menetapkan akan menarik pasukannya pada Mei 2021 dengan imbalan jaminan keamanan dari kelompok militan tersebut.
Ketika Biden berkuasa awal tahun ini, dia memundurkan tenggat waktu penarikan dan tidak menetapkan syarat untuk penarikan tersebut.
“Jika saya presidennya saat ini, dunia akan tahu bahwa penarikan kami dari Afghanistan akan menjadi penarikan dengan syarat,” jelas Trump dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al Arabiya, Jumat (13/8).
“Saya pribadi berdiskusi dengan para pemimpin Taliban di mana mereka mengerti apa yang mereka lakukan sekarang tidak akan dapat diterima,” katanya.
“Itu akan menjadi penarikan yang jauh berbeda dan jauh lebih berhasil, dan Taliban memahami itu lebih baik daripada siapa pun,” katanya.
Namun Trump dalam pernyataannya tidak memberikan rincian apa yang akan dia lakukan untuk menghentikan serangan Taliban yang sedang berlangsung saat ini.
Taliban saat ini berhasil merebut 10 ibu kota provinsi di wilayah utara dan barat negara itu. Beberapa pejabat AS khawatir ibu kota negara Afghanistan, Kabul, bisa jatuh ke tangan Taliban.
AS menandatangani kesepakatan dengan Taliban di Doha pada 29 Februari 2020, berkomitmen untuk menarikan pasukan AS dan NATO pada 1 Mei 2021, dengan imbalan jaminan keamanan.
Isi perjanjian termasuk janji Taliban untuk menggelar perundingan damai dengan pemerintah Afghanistan di Kabul, tidak menyerang AS dan kepentingannya, dan tidak mendukung kelompok seperti Al Qaidah menyerang AS.
Setelah kesepakatan tersebut, pemerintahan Trump memangkas jumlah pasukan AS di Afghanistan dan tetap berkomitmen pada tenggat waktu 1 Mei, walaupun Taliban meningkatkan serangannya terhadap pasukan keamanan pemerintah setelah kesepakatan Doha tersebut.
Pengurangan pasukan terus berlangsung setelah Trump kalah dalam pemilihan November 2020, menyisakan 2.500 pasukan bersama dengan 16.000 kontraktor sipil, yang masih berada di Afghanistan ketika Biden mulai menjabat pada Januari 2020.
Biden menghentikan sementara penarikan dan pada April mengumumkan penarikan akan berlanjut, memundurkan tenggat waktu awalnya sampai 11 September 2021 tapi kemudian dipercepat menjadi 31 Agustus 2021.
Baca juga:
Situasi Kota Ghazni yang Berhasil Direbut Taliban
AS Kirim Pasukan untuk Bantu Evakuasi Staf Kedutaan di Kabul Afghanistan
Kepala Angkatan Darat Afghanistan Dicopot Setelah Taliban Rebut 10 Ibu Kota Provinsi
Intelijen AS Peringatkan Kabul Bisa Jatuh ke Tangan Taliban dalam Waktu 90 Hari
Taliban Bantah Bunuh Warga Sipil, Desak Penyelidikan Independen