Dua Aktivis Tempelkan Tangan ke Lukisan Picasso sebagai Bentuk Protes
Dua aktivis iklim menempelkan tangan mereka ke kaca akrilik yang menutupi lukisan anti-perang karya Pablo Picasso berjudul "Massacre in Korea" (Pembantaian di Korea) yang disimpan di Galeri Nasional Victoria, Melbourne, Australia.
Dua aktivis iklim menempelkan tangan mereka ke kaca akrilik yang menutupi lukisan anti-perang karya Pablo Picasso berjudul "Massacre in Korea" (Pembantaian di Korea) yang disimpan di Galeri Nasional Victoria, Melbourne, Australia pada Minggu. Namun lukisan itu tidak mengalami kerusakan.
Dalam foto yang dibagikan gerakan Extinction Rebellion di media sosial, para aktivis berpakaian serba hitam itu menempelkan tangannya di atas lukisan tersebut. Seorang pria memakai kaos simbol Extinction Rebellion berdiri di samping kedua aktivis tersebut.
-
Bagaimana perubahan iklim bisa membuat Australia kesulitan mendapatkan air? Contohnya, di Australia sebagian besar airnya berasal dari air hujan yang masuk ke saluran air utama yang mereka miliki. Namun, hujan tidak selalu turun karena adanya perubahan iklim, yang berarti mereka akan lebih sulit mendapatkan air.
-
Apa yang ditemukan di dasar laut Australia? Sebuah daratan yang pernah menjadi rumah bagi setengah juta orang telah ditemukan di lepas pantai Australia utara.
-
Apa yang ditemukan di pantai selatan Australia? Ilmuwan menemukan jejak kaki dinosaurus theropoda besar di pantai selatan Australia.
-
Apa yang ditemukan di bawah laut Australia? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
-
Kapan daratan kuno di lepas pantai Australia terendam? Norman dan rekan-rekannya menjelaskan bahwa ketika Zaman Es terakhir berakhir sekitar 18.000 tahun yang lalu, pemanasan global menyebabkan naiknya permukaan air laut, yang menenggelamkan sebagian besar benua di dunia.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di Australia? Ilmuwan di Australia menemukan fosil dinosaurus jenis pterosaurus berusia 100 juta tahun.
Di lantai di kaki mereka digelar sebuah spanduk hitam dengan tulisan "Climate Chaos = War + Famine" (Kekacauan Iklim = Perang + Kelaparan).
"Diyakini tiga pengunjuk rasa itu memasuki lantai dasar galeri sebelum seorang pria dan seorang perempuan menempelkan (tangan) mereka ke penutup pelindung sebuah lukisan Picasso," kata juru bicara Kepolisian Victoria, dikutip dari laman Al Arabiya, Senin (10/10).
Aktivis tersebut adalah seorang perempuan 49 tahun dari New South Wales dan seorang pria 59 tahun dari Melbourne. Polisi mengatakan kedua aktivis itu berhasil dikeluarkan setelah satu jam melakukan aksinya.
Kedua aktivis bersama seorang pria lainnya telah ditangkap dan tengah diperiksa polisi.
Galeri Nasional Victoria menyampaikan, pihaknya menghubungi polisi dan menutup pameran untuk umum selama protes berlangsung.
"Tangan para pengunjuk rasa berhasil dilepaskan dengan aman dari kaca akrilik tanpa merusak karya tersebut," jelas juru bicara galeri.
Extinction Rebellion Victoria mengatakan di Facebook, lukisan Picasso tahun 1951 itu "menampilkan kengerian perang". Menurut mereka, masalah iklim akan memperparah konflik di seluruh dunia.
Lukisan itu dipamerkan pada hari terakhir pameran "The Picasso Century" yang berlangsung di galeri tersebut.
Baca juga:
Akibat Perubahan Iklim, Kaktus Raksasa di Gurun Sonora Mati
Dominasi PLTU Jadi Kendala Indonesia Capai Net Zero Emission
Perubahan Iklim Jadi Tantangan Ketahanan Pangan
Hasil Riset: Masyarakat Miskin dan Marjinal Ikut Jadi Korban Perubahan Iklim
Australia Cabut Aturan Wajib Isolasi Mandiri Bagi Pasien Covid
Penampakan Ratusan Paus Pilot Mati Terdampar di Australia
Ratu Elizabeth Tinggalkan Surat Rahasia, Isinya Hanya Boleh Dibuka Tahun 2085