Dua Orang di Ghana Positif Tertular Virus Marburg yang Sangat Menular
Virus Marburg menyebabkan penyakit yang sangat menular mirip Ebola.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan, dua orang di Ghana dites positif virus Marburg, yang menyebabkan penyakit sangat menular mirip Ebola. Dua orang ini dinyatakan meninggal.
Dalam pernyataannya pada Kamis, WHO mengatakan tes dilakukan di Ghana hasilnya positif, tapi hasil tersebut harus diperkuat lagi dengan uji laboratorium di Senegal agar kasus dapat dinyatakan terkonfirmasi.
-
Apa yang menjadi penyebab utama penyebaran virus Marburg? Marburg menular lewat cairan tubuh langsung dari kelelawar atau primate.
-
Siapa yang telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan Terhadap Penyakit Virus Marburg? Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan Terhadap Penyakit Virus Marburg.
-
Dimanakah ditemukan sembilan kematian dan 16 kasus suspek Marburg? Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan temuan sembilan kematian dan 16 kasus suspek Marburg di Provinsi Kie Ntem, Guinea Khatulistiwa, negara Afrika Bagian Tengah.
-
Mengapa Kementerian Kesehatan meminta masyarakat untuk waspada terhadap penyakit Marburg? Kementerian Kesehatan meminta masyarakat waspada terhadap penyakit Marburg.
-
Bagaimana adenovirus menyebar? Adenovirus menular melalui batuk, bersin, kontak langsung dengan penderita, atau menyentuh benda yang terkontaminasi virus. Adenovirus juga dapat menyebar melalui feses penderita, misalnya saat mengganti popok.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
Dua pasien tersebut berasal dari daerah Ashanti dan keduanya mengalami gejala seperti demam, diare, mual, dan muntah-muntah, sebelum meninggal di rumah sakit.
Jika kasus tersebut terkonfirmasi, dua kasus ini akan menjadi wabah Marburg kedua di Afrika Barat. Kasus pertama virus Marburg terdeteksi tahun lalu di Guinea, dan tidak ada kasus lain yang teridentifikasi.
"Persiapan tanggap daurat kemungkinan adanya wabah sedang disiapkan dengan cepat sembari dilakukan penyelidikan lebih lanjut," jelas WHO, dikutip dari Al Jazeera, Senin (11/7).
Ada belasan wabah Marburg besar sejak 1967, sebagian besar di Afrika selatan dan timur.
Menurut WHO, virus Marburg biasanya dikaitkan dengan paparan terhadap gua yang merupakan rumah bagi koloni kelelawar Rousettus. Jika terpapar pada manusia, virus ini menyebar melalui kontak cairan tubuh orang yang terinfeksi, atau permukaan atau benda yang terkontaminasi.
Penyakit ini dirasakan tiba-tiba, disertai demam tinggi, sakit kepala luar biasa, dan rasa tidak nyaman.
Pada wabah Marburg di masa lalu, tingkat kematian 24 persen sampai 88 persen tergantung jenis virus dan cara penanganan. WHO mengatakan, walaupun tidak ada vaksin atau obat anti virus yang disetujui, rehidrasi oral atau intravena dan pengobatan terhadap gejala spesifik penyakit ini bisa memperbaiki tingkat kelangsungan hidup pasien.
Baca juga:
Hasil Penelitian: Virus Penyebab Cacar Monyet Bermutasi dan Mudah Menyebar
Ribuan Bangau di Israel Mati Karena Flu Burung
Kenali Ciri-Ciri Virus yang Paling Umum, Lengkap dengan Pengertiannya
Flu Burung Menyebar ke Eropa dan Asia, Virusnya Bisa Tulari Manusia
17 Macam-macam Virus Pada Manusia, Mulai dari yang Ringan Hingga Mematikan