Dubes Jepang: ASEAN wajib bersatu hadapi klaim Laut China Selatan
"Jepang menentang bila ada negara yang coba membuat gaduh situasi," kata Dubes Kazuo Sunaga menyindir China
Isu Laut China Selatan yang menyinggung kedaulatan maritim beberapa negara di Asia Tenggara (ASEAN) ditanggapi prihatin oleh Duta Besar Jepang untuk ASEAN yang baru, Kazuo Sunaga. Dia menyatakan negara yang memainkan peran sebagai hegemon seharusnya dihadapi dengan persatuan kawasan.
Di tengah saling klaim perairan itu, Jepang menyatakan siap menjadi mitra ASEAN. Peran Jepang di perairan internasional ini adalah sebagai pemersatu dan pembawa pesan positif.
-
Siapa saja yang terlibat dalam konflik Laut China Selatan? Tiongkok menggambarkan tuduhan tersebut "hanya kebohongan belaka", dan mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menutup mata terhadap "provokasi dan pelecehan" yang berulang kali dilakukan oleh Filipina.
-
Kapan Jepang mulai menyerang wilayah Indonesia? Proses masuknya Jepang ke Indonesia berawal pada masa Perang Dunia II pada tahun 1942. Saat itu, Jepang berhasil menguasai sebagian besar wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia, yang pada saat itu masih dijajah oleh Belanda.
-
Kapan Singapura dijajah Jepang? Fakta menarik tentang negara Singapura lainnya ialah Singapura pernah dijajah Jepang selama 3 tahun, dari tahun 1942 hingga tahun 1945.Kala itu pada Perang Dunia Kedua, Jepang mengalahkan Inggris lalu menguasai Singapura. Pada saat itu, bibit-bibit pertikaian antar ras mulai muncul.
-
Siapa yang memimpin perlawanan terhadap Jepang di Jawa Barat? KH Zainal Mustafa melakukan pemberontakan terhadap Pemerintahan Jepang bersama dengan para santri-santrinya yang berada di Jawa Barat.
-
Kapan Saburo Sakai bergabung dengan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang? Pada usia 16 tahun, Sakai bergabung dengan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang sebagai operator meriam.
-
Apa yang ditemukan para nelayan Jepang di Samudra Pasifik? Para nelayan Jepang kaget menemukan bangkai ikan misterius di kedalaman Samudra Pasifik. Setelah berhasil ditangkap, makhluk sebesar 9 meter dan berat hampir 2 ton itu kembali dibuang ke lautan karena mengeluarkan bau busuk yang sangat menyengat.
"Megenai isu Laut China Selatan, peran Jepang di ASEAN masih akan memantau kelanjutannya seperti apa ke depannya. Kami berharap dapat mempersatukan dan membawa pesan yang kuat untuk saling menghormati kedaulatan maritim antar negara," katanya di Kantor Sekretariat ASEAN, Kamis (31/3).
Sunaga secara tidak langsung menyinggung China yang mengklaim 80 persen kawasan perairan kaya SDA itu sebagai wilayah mereka. Dia mengatakan Negeri Matahari Terbit tidak pernah membenarkan ada negara yang mengklaim kepemilikian wilayah maritim tersebut.
"Jepang menentang bila ada negara yang coba membuat gaduh situasi, semua ada kedaulatan hukum yang jelas dan harus disikapi dengan terbuka dan damai," terangnya.
Aksi klaim satu sama lain hanya akan membuat situasi perdamaian di ASEAN semakin tak terkendali. "Karena perdamaian adalah kunci sukses pemersatu negara-negara di ASEAN," tutupnya.
Sebulan terakhir, terjadi beberapa kali insiden justru di kawasan yang tidak terkait langsung dengan sengketa Laut China Selatan. Kapal penjaga pantai China menghalangi upaya penangkapan pencuri ikan oleh pemerintah Indonesia di Natuna.
Beberapa hari kemudian, pemerintah Malaysia mencatat ada 100-an kapal asal China sengaja masuk berombongan ke perairan mereka dekat Sabah. Kedua negara sudah menyatakan protes kepada Tiongkok atas insiden tersebut, apalagi status RI atau Malaysia tidak berkepentingan dengan ZEE maupun batas wilayah di laut sengketa.
Baca juga:
Indonesia didesak lebih aktif berperan di Laut China Selatan
Indonesia perlu pangkalan militer Natuna, moncong senjata ke China
Malaysia berang 100 kapal China terobos wilayahnya
Pemerintah tunggu klarifikasi Tiongkok soal kapal nelayan di Natuna
Menteri Susi sebut klaim China atas wilayah Natuna tak diakui dunia
Nelayan Filipina adukan penutupan akses oleh kapal perang China
ASEAN berupaya meredam ketegangan terkait Laut China Selatan