FOTO: Kecam Serangan Israel ke Rafah, Warga Pro-Palestina di Meksiko Bakar Bendera Amerika dan Israel
Pengunjuk rasa di Meksiko mengecam serangan militer Israel di kota Rafah, Gaza.
Unjuk rasa ini merupakan bentuk solidaritas para akvitis pro-Palestina atas serangan biadab Israel yang menghancurkan Kota Gaza di Palestina.
FOTO: Kecam Serangan Israel ke Rafah, Warga Pro-Palestina di Meksiko Bakar Bendera Amerika dan Israel
Demonstran membakar bendera Israel dan Amerika Serikat selama menggelar aksi protes di luar Kedutaan Besar AS di Mexico City, Meksiko 1 Juni 2024 waktu setempat. Foto: Reuters
- FOTO: Israel Lancarkan Serangan Udara ke Rafah dan Gaza Tengah Tewaskan 20 Warga Palestina
- FOTO: Hancur Lebur Kamp Pengungsian Warga Palestina Dibombardir Israel, 99 Orang Tewas dalam Semalam
- FOTO: Aksi Ribuan Orang di Amerika Kecam Serangan Terbaru Israel ke Jalur Gaza
- FOTO: Potret Kota Rafah yang Sarat Pengungsi Warga Sipil Palestina dan Akan Jadi Target Serangan Militer Israel di Selatan Gaza
Aksi ini dilakukan untuk mendukung warga Palestina di Gaza dan mengutuk serangan udara Israel di kota Rafah, Jalur Gaza selatan. Foto: Reuters
Pengunjuk rasa terlihat mengibarkan bendera Palestina saat mengecam serangan militer Israel di kota Rafah, Gaza.
Pada Jumat (31/5/2024) lalu, militer zionis Israel melancarkan serangan brutal di sejumlah wilayah Kota Gaza yang sudah ditargetkan. Foto: Reuters
Bendara Palestina yang dibawa massa demonstran berkibar selama aksi protes. Foto: Reuters
Unjuk rasa digelar sebagai bentuk solidaritas para akvitis pro-Palestina atas serangan biadab Israel yang membumihanguskan Kota Gaza. Foto: Reuters
Demonstran membakar bendera Israel dan AS selama menggelar aksi protes di luar Kedutaan Besar AS di Mexico City, Meksiko (1/6/2024). Foto: Reuters
Teriakan yel-yel bergema saat massa pengunjuk rasa mengecam kebrutalan Israel di Gaza. Foto: Reuters
Untuk diketahui perang antara Israel dengan pasukan Hamas sudah berlangsung sejak tanggal 7 Oktober 2023 lalu.
Serangan yang sudah menewaskan lebih dari 36.000 jiwa itu telah menambah gelombang aksi protes besar-besaran hampir seluruh negara di dunia. Foto: Reuters