FOTO: Kendaraan-Kendaraan yang Tertelan Lumpur Pasca Banjir Bandang yang Menewaskan 42 Orang di India
Bencana ini merupakan salah satu bencana terburuk setelah lebih dari 50 tahun terakhir pernah melanda kawasan tersebut.
Saat ini tim penyelamat masih terus melakukan pencarian hampir 150 orang yang hilang.
FOTO: Kendaraan-Kendaraan yang Tertelan Lumpur Pasca Banjir Bandang yang Menewaskan 42 Orang di India
Sedikitnya 42 orang tewas setelah danau glasial meluap dan memicu banjir pada pekan ini. Sementara
kata pejabat pemerintah tim penyelamat masih terus berupaya mencari hampir 150 orang lainnya yang masih hilang.
Danau Lhonak di negara bagian Sikkim yang terdiri dari pegunungan di timur laut meluap setelah hujan lebat memicu longsoran es sehingga menyebabkan banjir bandang di sungai Teesta.
Bencana itu telah membawa meterial lumpur sehingga mengakibatkan banyak kendaraan terjebak hingga terkubur.
Menurut para ilmuwan bencana ini disebabkan oleh perubahan iklim yang ekstrem.
- FOTO: Pasca Kebakaran 400 Rumah di Penjaringan, 1.000 Orang Mengungsi di Tenda Darurat, Keadaannya Memprihatinkan
- FOTO: Parahnya Bencana Longsor di Pegunungan India, 16 Tewas dan Ratusan Orang Tertimbun
- FOTO: Ngerinya Banjir dan Tanah Longsor Menyapu Jepang, Satu Orang Tewas dan Enam Lainnya Hilang
- FOTO: Banjir Lumpuhkan New Delhi Usai Dua Hari Diguyur Hujan Lebat, 9 Dilaporkan Tewas
Bencana ini merupakan salah satu yang terburuk setelah lebih dari 50 tahun terakhir melanda India.
Dampak dari musibah ini pun menyebabkan kerusakan yang luas di pegunungan Himalaya.
“Kami mendapat telepon dari masyarakat bahwa permukaan sungai bisa naik pada pukul 3 pagi dan kami lari menyelamatkan diri,”
Kata Javed Ahmed Ansari, 44, warga lembah Teesta, yang memiliki bisnis arung jeram.
Dia menambahkan, “Kami berlari menuju bukit di hutan… Kami melihat rumah-rumah tersapu."
"Sekarang saya hanya bisa melihat lantai pertama rumah kami yang dipenuhi pasir, semuanya terendam.” ujarnya.
Kepala Sekretaris Sikkim Vijay Bhushan Pathak, birokrat paling senior, mengatakan tim penyelamat telah menemukan 20 jenazah di negara bagian tersebut dan 22 di negara bagian tetangga di hilir, Benggala Barat.
Sementara itu jumlah orang hilang meningkat menjadi 142 orang, termasuk 15 personel militer, ketika masyarakat meningkatkan pencarian seiring cuaca yang mulai bersahabat.