Gara-gara rebutan remote TV, bocah India gantung diri di kipas angin
Ayah bocah tersebut juga tewas bunuh diri tiga tahun silam dengan menenggak racun.
Bocah laki-laki 11 tahun asal Kaylan, India nekat bunuh diri lantaran berebut remote televisi dengan kakaknya. Merasa diganggu kakaknya saat tengah nonton, bocah ini menggantungkan diri di kipas angin mereka.
Polisi setempat melaporkan, insiden bunuh diri tersebut terjadi di rumahnya pada Rabu kemarin, pukul setengah lima sore waktu setempat.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Siapa yang pindah sekolah? Melansir dari akun fristymayangdewi, seorang siswa bernama Ucok terpaksa pindah sekolah ke Jakarta setelah ayahnya meninggal dunia.
-
Bagaimana anak-anak dari sekolah pencuri menjalankan aksinya? Setelah satu tahun bersekolah, para remaja itu bisa 'lulus', mencuri perhiasan di pesta pernikahan orang kaya.
-
Bagaimana sekolah tersebut mendukung bakat anak-anak? Hilman mengatakan jika semua anak yang sekolah di sana selalu mendapatkan support untuk mengembangkan bakatnya. “Kan nggak dibatasi ya? Punya bakat apa itu bakal disupport ya?” tanya Hilman. “Iya,” jawab Boy.
-
Di mana Sekolah Gendhis? Sekolah Gendhis berada di Magelang, Jawa Tengah.
-
Kapan kaki seribu sering terlambat sekolah? Soalnya kakinya banyak, jadinya kalau pakai sepatu kelamaan.
Kejadian bermula saat dirinya sedang menonton televisi dan kakak perempuannya datang lalu merebut remote darinya. Sebal lantaran saudaranya mengganggu, bocah ini masuk kamar.
"Dia menyendiri untuk waktu cukup lama, saat kami ke kamarnya, kami menemukan dia tergantung di kipas angin," ucap kakaknya yang lain, seperti dilansir dari Times of India, Sabtu (27/2).
Panik anaknya tergantung, sang ibu langsung menelepon ambulans menuju Rumah Sakit Meera. Saat ditemukan, bocah tersebut masih bernyawa. Namun sayang, dia meninggal saat mendapat penanganan di ruang ICU.
Sang ibu depresi akibat kematian anaknya tersebut. Rupanya, ayah sang bocah juga meninggal bunuh diri dengan menenggak racun.
Sang kakak mengaku tidak menduga sebelumnya, aksi rebutan remote TV dapat berujung pada kematian sang adik.
"Aksinya terlalu berlebihan, saya hanya merebut remote TV darinya untuk menonton acara lain," tuturnya.
Sang ibu menduga, ada alasan lain di balik aksi rebutan remote. Belakangan diketahui, sang anak sebelumnya sempat cekcok dengan teman sepermainannya di sekolah.
"Saya dengar mereka memukul anak saya, mereka terlibat perkelahian," curhat sang ibu.
Meski polisi menilai bila kasus ini adalah murni tindak bunuh diri, Kepolisian Mahatma Phule mengungkap akan ada investigasi lanjutan.
(mdk/ard)