Google Tutup 210 Kanal YouTube Mencela Demo Hong Kong
Google kemarin mengumumkan layanan siaran langsung (live streaming) Youtube telah menutup 210 saluran yang diduga terlibat dalam operasi untuk mempengaruhi demo Hong Kong.
Google kemarin mengumumkan layanan siaran langsung (live streaming) Youtube telah menutup 210 saluran yang diduga terlibat dalam operasi untuk mempengaruhi demo Hong Kong. Beberapa hari lalu Twitter dan Facebook mengatakan mereka telah menemukan kampanye serupa yang berasal dari China daratan.
"Penemuan ini konsisten dengan pengamatan dan tindakan terbaru terkait China yang diumumkan oleh Facebook dan Twitter," kata Shane Huntley, salah satu pemimpin keamanan Google, dalam sebuah kiriman di blog. Tapi dia tidak mengidentifikasi asal-usul saluran itu.
-
Apa yang Dara Fu lakukan di Hong Kong? Berada di Hong Kong Dara Fu menghadapi musim dingin Hong Kong dengan cara unik, ia berpose imut sambil menikmati es krim, tidak terpengaruh oleh dinginnya.
-
Bagaimana cara membuat nasi goreng Hong Kong? Resep-resep nasi goreng Hong Kong yang ditemukan menunjukkan bahwa penggunaan kecap asin, saus tiram, garam, dan merica menjadi bumbu utama dalam pembuatan nasi goreng Hong Kong.
-
Kapan video lagu Hello Kuala Lumpur diunggah di YouTube? Lagu ini ternyata sudah diunggah sejak tiga tahun lalu, tepatnya pada 27 Mei 2020.
-
Kapan video Youtube tersebut diunggah? Video tersebut berjudul "GEMP4RR!! GIBRAN G4G4L DIL4NTIK SETELAH KETHU4N HINA PR4BOWO DAN ANAKNYA ~ BREAKING NEWS." Benarkah, Gibran gagal dilantik sebagai wakil presiden karena menghina Prabowo di akun media Fufufafa?
-
Apa yang dilakukan Caesar Hito dan Felicya Angelista di Hongkong? Berlibur bersama anak-anak, tidak heran jika pasangan selebriti ini juga mengunjungi Disneyland Hongkong.
-
Apa yang dilakukan anggota Podkesmas di Disneyland Hong Kong? Selama berada di Disneyland, keempat anggota Podkesmas ini berubah jadi hot daddy yang siap siaga.
Dilansir dari laman Reuters, Jumat (23/8), Twitter dan Facebook Senin lalu mengatakan mereka telah menghapus saluran yang terlibat dalam upaya yang didukung China untuk mencela protes Hong Kong melalui unggahan yang menyebut para partisipasi berbahaya dan menjelek-jelekkan para ekstremis.
Demonstran Hong Kong menjadi salah satu tantangan terbesar bagi Presiden China Xi Jinping sejak dia berkuasa pada 2012. Unjuk rasa di Hong Kong sudah berlangsung sejak Juni lalu sebagai bentuk penentangan terhadap RUU Ekstradisi yang sekarang ditangguhkan. RUU itu memungkinkan para aktivis diadili ke daratan China.
"Kami sangat prihatin dengan upaya Cina untuk memanipulasi opini publik dengan menyebarkan informasi keliru tentang situasi di Hong Kong," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat kepada Reuters.
Kedutaan China di Washington tidak merespons ketika diminta untuk berkomentar.
Misi China ke PBB mengirimkan Reuters tautan ke sebuah cerita dari media Partai Komunis yang berkuasa, People's Daily, yang mengatakan bahwa Twitter dan Facebook "menyalahgunakan kebebasan media" dalam menindak akun yang telah mengungkapkan kekerasan dalam protes tersebut.
Twitter, Facebook, dan Youtube, telah diblokir di China Daratan oleh pemerintah tetapi masih bisa diakses di Hong Kong.
Beberapa pengguna sosial media di Hong Kong telah mengunggah tangkapan layar selama dua minggu terakhir. Mereka mengatakan tangkapan layar itu menunjukkan iklan anti-protes dari media China Sentral Television atau CCTV muncul di Twitter dan Youtube. Iklan tersebut mengkritik para demonstrans di Hong Kong.
Pada tanggapannya, Twitter mengatakan pada Senin bahwa mereka tidak akan lagi menerima iklan dari berita yang dikontrol oleh negara.
Juru bicara Facebook Andy Stone mengatakan "kami terus melihat kebijakan kami karena mereka terkait dengan media milik negara."
Youtube juga mengatakan tidak berencana mengubah kebijakan iklannya.
Reporter Magang: Ellen RiVeren
Baca juga:
China Balas Seruan Boikot Film Mulan dengan #SupportMulan
Polisi Hong Kong Kembali Bentrok dengan Demonstran
Twitter, Facebook Tuding China Galang Kampanye Mencela Demonstran Hong Kong
Kericuhan Kembali Pecah di Stasiun MRT Hong Kong
Pemimpin Hong Kong Akhirnya Serukan Dialog dengan Demonstran
Orang Terkaya Hong Kong Rugi Rp42 Triliun Akibat Demo Tak Kunjung Henti