Hamas Rilis Video Tawanan Israel Minta Dibebaskan, Mereka Menderita Penyakit Kronis
Hamas Rilis Video Tawanan Israel Minta Dibebaskan,
Keluarga tawanan Israel menggelar demo di Tel Aviv menuntut pemerintah segera membebaskan anggota keluarga mereka.
- Hamas Ledakkan Rumah Berisi Pasukan Israel yang Terjebak, Sejumlah Tentara Tewas dan Luka
- Video Pejuang Hamas Tangkap Tentara Israel, Sosoknya Pingsan Diseret di Terowongan
- Hamas Rilis Video Tawanan Israel, Berisi Kecaman terhadap Netanyahu yang Dianggap Gagal Total di Gaza
- Hamas Habisi 10 Tentara Elit Israel dalam Penyergapan di Gaza
Hamas Rilis Video Tawanan Israel Minta Dibebaskan, Mereka Menderita Penyakit Kronis
Kelompok perlawanan Palestina Hamas mengunggah video memperlihatkan tiga tawanan Israel berusia lanjut yang memohon untuk segera dibebaskan.
Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, membagikan video berjudul "Jangan Biarkan Kami Menua di Sini" di akun Telegram mereka pada Senin lalu.
Ketiga pria tersebut diidentifikasi oleh pejabat Israel sebagai Chaim Peri (79 tahun), Yoram Metzger (80 tahun), dan Amiram Cooper (84 tahun). Ketiganya dibawa ke Gaza pada 7 Oktober ketika Hamas melancarkan serangan di wilayah Israel dan menawan sekitar 240 orang.
Sebagian besar dari tawanan itu telah dibebaskan sebagai bagian dari gencatan senjata sepekan antara Israel dan Hamas bulan lalu.
Dalam video tersebut, Peri, yang duduk di antara dua tawanan lainnya, menyatakan dalam bahasa Ibrani mereka ditahan bersama tawanan lanjut usia lainnya yang menderita penyakit kronis dan kondisi mereka sulit.
"Kami adalah generasi yang membangun fondasi bagi terbentuknya Israel. Kamilah yang memulai militer Israel. Kami tidak mengerti mengapa kami ditinggalkan di sini," ujarnya, merujuk pada militer.
"Kalian harus membebaskan kami dari sini. Tidak masalah dengan biaya apa. Kami tidak ingin menjadi korban langsung dari serangan udara militer. Bebaskan kami tanpa syarat," tambahnya.
Video tersebut diakhiri dengan ketiga pria tersebut berseru bersama, "Jangan biarkan kami tua di sini."
Media Israel melaporkan ketiga tawanan tersebut berasal dari kibbutz Nir Oz di sepanjang perbatasan Israel, yang menjadi sasaran serangan pada 7 Oktober.
⚡️Hamas published a visual message by Zionist prisoners, delivering a message to Netanyahu’s regime, and their families.
— Arya - آریا 🇮🇷 (@AryJeay) December 18, 2023
The Zionist prisoner talking is Haiem Bery. pic.twitter.com/lQ9zWOlKwc
Peri berada di rumahnya di Nir Oz selama serangan terjadi, demikian laporan media Israel. Dia mencoba mengusir penembak sambil menyembunyikan istrinya di belakang sofa, kata putranya kepada kantor berita Reuters. Akhirnya, dia menyerah untuk menyelamatkan istrinya yang tetap tersembunyi, demikian laporan tersebut.
Militer Israel menyebut Hamas telah merilis "video kriminal, teroris."
Israel sebelumnya telah menyebut video semacam itu sebagai bentuk perang psikologis oleh Hamas.
Setelah rilis video terbaru itu, keluarga warga Israel yang ditawan oleh Hamas di Gaza menggelar protes di luar markas Kementerian Pertahanan Israel di Tel Aviv. Mereka menuntut pembebasan segera dari orang-orang yang mereka cintai.
Protes tersebut datang di tengah kemarahan yang meningkat di Israel setelah militer Israel pekan lalu mengakui secara keliru menembak mati tiga tawanan Israel di Gaza meskipun mereka sudah melambaikan bendera putih.