Hendak rayakan 17 Agustus, KJRI Sydney diteror 'darah'
Kejadian dua hari lalu bertepatan dengan aksi pembebasan Papua Barat
Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Sydney kembali dilempari cairan berwarna merah darah. Kali ini cairan tersebut dicipratkan secara sporadik.
Dari rekaman CCTV, pelaku diketahui dua orang. Mereka memakai penutup muka, sehingga tidak dapat dikenali.
-
Apa yang terjadi di tengah banjir di Kebon Pala? Seekor ular muncul di tengah banjir yang merendam permukiman warga di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Jumat, (1/12/2023).
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan korban melapor kasus KDRT? Laporan yang dilayangkan korban pada 7 Agustus 2023 lalu telah diterima Unit PPA Polres Metro Bekasi dan masih dalam proses penyelidikan.
-
Kenapa tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
-
Kapan Arca Totok Kerot ditemukan? Pada tahun 1981, penduduk melaporkan adanya benda besar dalam gundukan di tengah sawah. Gundukan tersebut digali hingga terlihat sebuah arca. Penggalian hanya dilakukan setengah badan saja yaitu pada bagian atas arca.
"Vandalisme dilakukan dengan menggunakan alat booster sehingga cipratan cat sampai ke bagian atas gedung. Vandalisme dilakukan sekitar pukul satu dini hari waktu Sydney, dilakukan oleh dua orang memakai topi dan penutup muka," ujar Konsul Jenderal RI di Sydney, Yayan GH Mulyana, melalui pesan singkat kepada merdeka.com, Senin (17/8).
Aksi ini dilakukan pada 15 Agustus 2015, beberapa hari menjelang peringatan hari kemerdekaan Indonesia.
Yayan menceritakan, pukul 7 waktu setempat, polisi sudah melakukan olah TKP. Kami, lanjut Yayan, meminta kepada polisi untuk melakukan investigasi secara tuntas.
"Kepada polisi kami menegaskan kembali agar aksi vandalisme diusut tuntas dan hukum ditegakkan kepada pelakunya. Kami juga telah menyampaikan tuntutan ini kepada DFAT-NSW," tutur dia.
Hingga kini belum diketahui apa motif pasti dari vandalisme tersebut. Namun, pada hari yang sama dengan kejadian tersebut, yakni 15 Agustus, terjadi demo global Papua Barat Merdeka diberbagai kota di dunia.
"Canberra, Perth, Sydney, Melbourne, dan Darwin, juga turut berdemo," tutup dia.
(mdk/ard)