Hizbullah Luncurkan Rudal Balistik Pertama, Serang Markas Mossad Dekat Tel Aviv
Kelompok perlawanan HIzbullah kemarin melucurkan serangan rudal balistik pertama kalinya dalam perang ini.
Kelompok perlawanan Hizbullah
kemarin meluncurkan rudal balistik ke markas intelijen Israel, Mossad, yang berlokasi di pinggiran Tel Aviv.
- Hizbullah Serang Sejumlah Markas Besar Militer Israel di Tel Aviv Dua Kali dalam Sehari, Serangan Tepat Sasaran dan Hancurkan Target
- Hizbullah Bombardir Bandara Militer Israel dengan Puluhan Roket
- Hizbullah Serang Target Paling Dalam di Israel Pertama Kali Sejak 2006, Bom Fasilitas Militer dengan Puluhan Rudal
- Hizbullah Tembakkan 320 Roket dan Drone ke Israel, Serangan Balasan Fase Pertama
Mereka menggunakan rudal balistik untuk pertama kalinya dalam perang ini sejak Israel melancarkan serangan pager dan walkie-talkie di Lebanon.
Dukungan untuk Palestina
Dilansir The Cradle, Rabu (25/9), Hizbullah merilis pernyataan mereka sengaja menyerang markas Mossad karena mereka telah bertanggung jawab atas terbunuhnya para komandan Hizbullah.
“Serangan ini juga dimaksudkan untuk mendukung rakyat Palestina yang teguh di Jalur Gaza, dan mendukung perlawanan mereka yang gagah berani, serta untuk membela Lebanon dan rakyatnya,” imbuh Hizbullah.
Sebelumnya Hizbullah mengatakan mereka masih menahan untuk tidak menggunakan rudal balistik dan rudal berpemandu presisi.
Mereka juga berencana meningkatkan operasinya secara bertahap untuk menghindari pecahnya perang habis-habisan secara langsung.
Tidak ada laporan korban cedera
Setelah serangan itu sirene dinyalakan di Tel Aviv dan daerah sekitarnya.
Militer Israel mengkonfirmasi sistem pertahanan udaranya berhasil mencegat rudal tersebut dengan sistem yang disebut sistem David. Mereka juga mengklaim peluncur yang digunakan untuk menembakkan rudal di Lebanon telah "diserang".
Sampai perang Gaza berakhir
Tidak ada laporan cedera atau kerusakan setelah serangan kelompok Hizbullah.
Seorang komandan pertahanan udara Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada media lokal, Israel Hayoum, Hizbullah belum menggunakan rudalnya yang paling canggih dan kedua belah pihak telah membatasi kedalaman serangan mereka.
Komandan tersebut juga menambahkan puncak perang belum akan terjadi kecuali kelompok Hizbullah memutuskan untuk menyerang wilayah Tel Aviv beserta infrastruktur penting di dekat Hadera dan serangan Israel yang meluas ke ibu kota Lebanon.
“Kami akan memaksa Nasrallah (pemimpin Hizbullah) untuk menghentikan serangan, berapa pun biayanya terlepas dari situasi di Gaza. Kami terus mengikuti strategi eskalasi bertahap, dan setiap kali kami maju selangkah demi selangkah,” kata sumber kemanan Israle kepada Channel 13 sehari sebelumnya.
Di sisi lain Hizbullah telah berulang kali berjanji untuk melanjutkan operasinya sampai perang di Gaza berakhir. Eskalasi serangan yang berkelanjutan ini terjadi saat angkatan udara Israel melanjutkan serangan udara di Lebanon selatan dan timur.
Berdasarkan catatan sudah lebih dari 550 orang tewas dan lebih dari 1.800 orang terluka akibat serangan Israel sejak Senin, sedangkan ribuan lainnya mengungsi.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti