Hizbullah Bombardir Bandara Militer Israel dengan Puluhan Roket
Sebelumnya Hizbullah juga menargetkan pangkalan udara militer Israel di Haifa.
Kelompok perlawanan Lebanon, Hizbullah kembali mengebom fasilitas militer Israel pada Selasa (24/9). Serangan ini bersamaan dengan Israel yang menargetkan wilayah Lebanon selatan dan timur, membunuh lebih dari 500 warga sipil
Target yang dibom Lebanon pada Selasa adalah bandara militer Megiddo, terletak di barat Afula. Pasukan Hizbullah meluncurkan rudal Fadi-1 dan Fadi-2 sejak Selasa pagi.
“Untuk membela Lebanon dan rakyatnya, pejuang Perlawanan Islam mengebom untuk ketiga kalinya pada hari Selasa 24-09-2024 Bandara Militer Megiddo sebelah barat Afula dengan tembakan roket Fadi 2,” kata Hizbullah pada Selasa dini hari, dikutip dari The Cradle, Rabu (25/9).
“Untuk mendukung rakyat Palestina yang teguh di Jalur Gaza, untuk mendukung perlawanan mereka yang gagah berani dan terhormat, dan untuk membela Lebanon dan rakyatnya, para pejuang Perlawanan Islam mengebom gudang logistik Divisi 146 pada hari Selasa 24-09-2024 di pangkalan Naftali dengan salvo roket.”
Hizbullah juga mengebom permukiman di perbatasan Israel utara, Kiryat Shmona dengan puluhan roket.
Pabrik bahan peledak di distrik Zikhron, Haifa dan pangkalan Amos juga ditargetkan Hizbullah. Amos adalah fasilitas transportasi dan logistik utama di wilayah utara Israel.
Serang Pangkalan Udara
Sebelumnya pada Senin, Israel menyerang pangkalan udara Ramat David di utara Haifa dengan serentetan roket Fadi 1 dan Fadi 2.
Radio militer Israel melaporkan pada Senin, Hizbullah memperluas cakupan serangannya, mencapai 110 kilometer ke dalam Israel.
Serangan udara Israel di Lebanon sampai Selasa telah membunuh 558 orang termasuk perempuan dan anak-anak, juga melukai lebih dari 1.800 orang.
Ribuan keluarga dari Lebanon selatan dan Bekaa mengungsi dan menyelamatkan diri dengan mobil dan kendaraan minivan menuju Beirut. Pada Selasa pagi, masih banyak keluarga yang berusaha keluar dari daerah yang ditargetkan penjajah Israel.