Israel Umumkan Negara dalam Keadaan Darurat Setelah Serangan Hizbullah, Warga Panik dan Penumpang Menumpuk di Bandara
Hizbullah kemarin fajar melancarkan serangan ratusan roket dan drone ke wilayah Palestina yang diduduki Israel.
Rezim Israel mengumumkan negara dalam keadaan darurat selama 48 jam setelah kepanikan menyebar di seantero wilayah pendudukan menyusul serangan ratusan roket dan drone Hizbullah kemarin.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengumumkan keadaan darurat itu berlaku mulai pukul 06.00 Ahad pagi.
"Pengumuman keadaan darurat memungkinkan militer mengeluarkan instruksi, termasuk pembatasan pertemuan dan menutup lokasi yang mungkin relevan," kata Gallant dalam pernyataan yang dirilis kantornya, seperti dilansir Press TV, Ahad (25/8).
"Saya yakin ada kemungkinan besar terjadi serangan," kata pernyataan itu.
Menyusul pengumuman itu, Komando Front Dalam Negeri Militer Israel mengeluarkan pembatasan terhadap warga Israel dari wilayah Tel Aviv ke arah utara.
Pantai juga ditutup
Aktivitas pendidikan dan kantor bisa beroperasi jika ada tempat perlindungan yang memadai di dekat lokasi dan bisa dijangkau dalam waktu singkat, tapi ada pembatasan kumpulan orang, maksimal 30 orang di dalam ruangan dan 300 orang di uar ruangan.
Pantai di dekat perbatasan Libanon juga ditutup.
Otoritas Penerbangan Israel mengumumkan keberangkatan dari Bandara Ben Gurion ditunda dan kedatangan penerbangan akan dialihkan karena situasi saat ini.
Sebagai bagian dari serangan balasan terhadap pembunuhan komandan Fuad Shukr di selatan Beirut, Hizbullah meluncurkan ratusan roket dan drone pada Ahad fajar ke wilayah Palestina yang diduduki Israel.
Hizbullah mengatakan merea meluncurkan lebih dari 320 roket dengan sejumlah drone yang menargetkan 11 pangkalan militer di utara Israel serta Dataran Tinggi Golan di wilayah pemukiman Galilee.
Serangan Hizbullah juga menghantam sejumlah lokasi termasuk barak militer dan sistem pertahanan Kubah Besi (Iron Dome) Israel di wilayah utara.