Ilmuwan Ciptakan Kembali Parfum yang Dipakai Cleopatra, Begini Wanginya
Para ilmuwan mencoba memecahkan seperti apa wangi masa lalu, khususnya di masa kuno.
Para ilmuwan mencoba memecahkan seperti apa wangi masa lalu, khususnya di masa kuno.
Peneliti peradaban kuno dan pertengahan dari Akademi Sains Ceko, Sean Coughlin berusaha menciptakan kembali parfum yang digunakan Cleopatra. Dia menggunakan resep yang tercatat dalam teks-teks Mesir kuno dan dari prasasti di tembok-tembok kuil.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Sarsina? Para arkeolog di Italia telah berhasil mengungkapkan sebuah penemuan menakjubkan di kota Sarsina. Penemuan ini diumumkan Kementerian Kebudayaan Italia (MIC) dalam keterangan persnya.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kastil Ayanis? Para arkeolog menemukan beberapa artefak bela diri saat melakukan penggalian di sebuah kastil kuno di Turki. Artefak bela diri tersebut berisi tiga perisai perunggu, baju besi, dan sebuah helm perunggu yang berasal dari 2.700 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Baru-baru ini arkeolog menemukan kapak genggam prasejarah di Inggris. Ilmuwan takjub dengan ukuran perkakas berusia 300.000 tahun ini, yang dinilai sangat besar.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di kota kelahiran Sinterklas? Para arkeolog menemukan sejumlah hiasan plakat kaca dengan desain yang sangat indah saat menggali di kota kelahiran Sinterklas.
"Masalahnya sederhana. Biasanya, ketika Anda mengikuti resep, Anda tahu apa yang seharusnya Anda dapatkan. Saat Anda mereproduksi resep sejarah, Anda tidak punya target," kata Coughlin, dikutip dari CNN, Minggu (2/4).
"Apa yang sebenarnya kami coba lakukan adalah menggunakan kimia organik untuk dapat memberi tahu kami sesuatu tentang prosesnya, karena menurut kami proses itulah yang sebenarnya menentukan kisaran aroma yang memungkinkan," tambahnya.
Salah satu resep parfum yang diteliti Coughlin dikenal dengan nama Mendesian, mengindikasikan bahwa para pembuat parfum kuno memanaskan minyak selama 10 hari dan 10 malam sebelum mencampurnya dengan kayu seperti kayu manis dan kemenyan.
"Itu misteri besar bagi kami," ujarnya.
"Jika Anda pernah membuat minyak selama 10 hari dia bau," lanjutnya.
Tapi setelah timnya memanaskan minyak dalam tube pengujian selama 12 hari, Coughlin menemukan bahwa teknik tersebut mempercepat proses alami minyak menjadi tengik, menghilangkan senyawa bau dan akhirnya membuat parfum bertahan lebih lama.
“Ada juga tahap, setelah memanaskan minyak, tetapi sebelum membuat parfum itu sendiri, di mana mereka menambahkan sedikit aromatik seperti akar, anggur, dan damar. Hipotesis kami adalah bahwa ini tidak hanya menutupi bau tak sedap (dengan menambahkan aroma yang menyenangkan), tetapi juga menyerap bau tak sedap dalam minyak," paparnya.
Coughlin mengatakan, sebagian besar parfum masa kini menggunakan etanol, sejenis alkohol, sebagai bahan dasar, meskipun beberapa wewangian alami yang halus masih memerlukan penggunaan minyak atau lemak, yang perlu disempurnakan dengan cara tertentu.
Tapi ahli kimia saat ini masih berutang banyak pada ahli wewangian kuno ini, tambahnya. Mereka memelopori banyak teknik yang masih digunakan dalam sains modern, seperti distilasi dan metode fraksionasi cairan.
(mdk/pan)