Ilmuwan Ungkap Rahasia Kecantikan Abadi Ratu Cleopatra, Begini Penjelasannya
Kecantikan Ratu Cleopatra terkenal dalam sejarah dan membuat penasaran banyak ilmuwan.
Kecantikan Ratu Cleopatra VII Philopator sangat terkenal dalam sejarah, tak hanya cantik, ia juga dikenal dengan kecerdasannya hingga mampu memikat dua pria paling berkuasa di Republik Romawi, Julius Caesar dan Marcus Antonius.
Selama ini banyak dari khalayak umum dan kalangan ilmuwan mempertanyakan kecantikan ratu Mesir tersebut.
-
Apa yang diungkap tentang kecantikan Cleopatra? Kecantikan Cleopatra Terungkap Lewat Video Rekonstruksi Wajah, Begini Sosoknya
-
Kenapa kecantikan Cleopatra diromantisasi? Kecerdasan dan pesonanya, kemungkinan besar memainkan peran penting dalam daya tariknya. Kecantikan Cleopatra sering kali diromantisasi dengan penggambaran mulai dari daya tarik Elizabeth Taylor hingga penggambaran yang lebih berakar pada sejarah.
-
Bagaimana patung Cleopatra ditemukan? Martinez dan tim menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk menggali dua ruangan tersembunyi di reruntuhan kuil Taposiris Magna di kota pesisir Borg El Arab, Mesir, saat mereka menemukan patung tersebut.
-
Siapa yang membuat video wajah Cleopatra? Berdasarkan video yang di unggah melalui akun YouTube Royalty Now Studios, sosok Cleopatra digambarkan memiliki rambut kecoklatan atau merah kecoklatan.
-
Bagaimana Cleopatra digambarkan dalam video? Berdasarkan video yang di unggah melalui akun YouTube Royalty Now Studios, sosok Cleopatra digambarkan memiliki rambut kecoklatan atau merah kecoklatan.
-
Bagaimana AI membuat wajah Cleopatra? Tahun lalu, seorang editor film asal Inggris menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk membayangkan seperti apa rupa Cleopatra dalam bentuk 'selfie.'
Ada yang menggambarkan fisiknya yang menarik sementara yang lain menganggap daya tariknya lebih karena kecerdasannya.
Sementara itu, catatan sejarah memberikan beberapa petunjuk tentang bagaimana ratu Mesir itu menampakan dirinya. Cassius Dio (164 hingga 235 M), seorang sejarawan Yunani kuno, menggambarkan Cleopatra sebagai “seorang wanita yang sangat cantik.”
Pandai menyesuaikan gaya rambut, riasan, dan pakaian sesuai situasi
Dalam beberapa patung dada dan koin bergambar Cleopatra, ia digambarkan dengan rambut yang diikat di bagian belakang dengan gaya sanggul. Penggambaran gaya rambut Cleopatra dengan mengenakan diadem merujuk pada gaya Helenistik.
Sementara itu, profesor Diana Kleiner dari Universitas Yale mengidentifikasi dua gaya rambut lain. Salah satunya meniru gaya rambut yang dikenakan oleh ratu Makedonia, mengingat garis keturunan Cleopatra. Gaya sanggul itu mungkin dikenakan saat bepergian, kata Kleiner.
Gaya rambut lainnya adalah "hiasan kepala khas Mesir yang berasal dari zaman Firaun". Dalam hal ini, yang menjadi pusat perhatian adalah hiasan kepala, bukan rambut itu sendiri. Hiasan kepala dengan ular kobra yang menjulang tinggi terbuat dari logam mulia yang dipamerkan dengan bangga.
“Cleopatra tampaknya mengenakan gaya rambut yang berbeda dalam situasi yang berbeda,” jelas profesor Kleiner, seperti dilansir laman Greek Reporter, Sabtu (21/12).
Penting bagi Cleopatra untuk menampilkan dirinya dalam gaya Helenistik kepada para elit di Mesir Ptolemeus dan gaya tradisional Mesir agar kuasanya tampak sah di hadapan para pendengar asli Mesir.
Mengenai pilihan tata rias ratu Ptolemaik, ia akan menggelapkan alisnya dan mempertegas eyelinernya menggunakan kohl hitam. Penggunaan perona mata biru tua memanjang anggun hingga ke alisnya, semakin menonjolkan matanya.
Selain itu, Cleopatra juga mengikuti trend mode menghias tangannya dengan pola henna yang rumit, praktik yang populer pada masa itu di Alexandria.
Secara pakaian, Cleopatra mengenakan berbagai macam pakaian Yunani, Mesir, dan Romawi bergantung pada konteks di mana sang ratu muncul, karena penting baginya untuk menampilkan dirinya sesuai dengan teman-teman, musuh, dan rakyatnya.
Salah satu gaya yang dikenakannya memadukan kepekaan estetika Yunani dan Mesir. Gaya ini terdiri dari gaun tipis, kemungkinan terbuat dari bahan semi-transparan dengan membiarkan payudara terekspos dengan cara yang populer di kalangan wanita Mesir asli.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti