Arkeolog Temukan Kerangka Wanita Mesir Kuno Penderita Tumor Langka Bawa Jimat Penyembuh
Tumor ini langka. Ini temua kelima tumor langka yang diketahui arkeolog.
Tumor ini langka. Ini temua kelima tumor langka yang diketahui arkeolog.
Arkeolog Temukan Kerangka Wanita Mesir Kuno Penderita Tumor Langka Bawa Jimat Penyembuh
Saat menggali sebuah kuburan kuno di Mesir, para arkeolog membuat penemuan langka.
Penemuan langka ini benar-benar mengejutkan ahli yang melakukan penggalian. Lantas, apa yang mengejutkan?
Sebuah tumor ovarium yang tersemat di panggul seorang wanita yang meninggal lebih dari 3000 tahun.
Menurut Cleveland Clinic, tumor tersebut adalah terotama. Sebuah tumor yang dapat bersifat jinak atau ganas dan biasanya terdiri dari berbagai jaringan, seperti otot, rambut, gigi, atau tulang.
Teratoma dapat menyebabkan nyeri dan pembengkakan. Jika pecah, dapat menyebabkan infeksi.
-
Kanker jenis apa yang ditemukan pada mumi Mesir? Pada tulang belakang dan panggulnya ditemukan lesi yang menunjukkan bahwa kanker tersebut telah menyebar ke tulangnya.
-
Bagaimana orang Mesir Kuno mengobati kanker? Indikasi adanya bekas luka di sekitar lesi menunjukkan bahwa upaya pembedahan telah dilakukan untuk memberikan pengobatan dan dapat menjadi salah satu contoh awal pengobatan kanker.
-
Bagaimana kanker diobati di Mesir kuno? Catatan ini dituliskan pada papirus yang menyebutkan delapan kasus tumor yang muncul di payudara. Pada masa lalu, penanganan untuk masalah ini dengan cara disundut menggunakan alat yang telah dipanasi menggunakan api.
-
Mengapa orang Mesir Kuno mengobati kanker? 'Kami melihat meskipun orang Mesir Kuno mampu menangani patah tulang tengkorak yang kompleks, kanker masih merupakan batas pengetahuan medis,' kata Tatiana Tondini, seorang peneliti di Universitas Tübingen.
-
Siapa yang menemukan Mumi perempuan tersebut? Awalnya, mumi remaja yang diperkirakan berusia 14 sampai 17 tahun ini ditemukan pada tahun 1908 di pemakaman El Bagawat di Oase Kharga Mesir.
-
Kapan pengobatan kanker di Mesir kuno? Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Frontiers in Medicine, Camarós dan timnya memeriksa sebuah tengkorak berusia lebih dari 4.000 tahun dari Kerajaan Lama Mesir secara mikroskopis.
Sebelumnya, hanya empat contoh teratoma arkeologis yang ditemukan—tiga di Eropa dan satu di Peru.
Penemuan terbaru teratoma di pemakaman periode Kerajaan Baru di Amarna, Mesir, yang didirikan sekitar tahun 1345 SM, ini adalah kasus arkeologis yang ke-5 yang dipublikasikan.
Amarna adalah kota yang singkat masa eksistensinya di tepi timur Sungai Nil, sekitar di tengah-tengah antara kota-kota Kairo dan Luxor (Thebes kuno).
Fungsinya sebagai pusat ibadah Firaun Akhenaten kepada dewa matahari Aten dan merupakan tempat kediaman pengadilan kerajaannya.
Ada Jimat Penyembuh
Selama penggalian, para arkeolog melihat sesuatu yang tidak biasa di panggul wanita tersebut: sebuah massa tulang, seukuran anggur besar, dengan dua cekungan berupa gigi yang cacat.
Gretchen Dabbs, seorang bioarkeolog di Southern Illinois University Carbondale, dan rekan-rekannya mempublikasikan penemuan ini secara daring pada 30 Oktober di International Journal of Paleopathology.
Dengan menyingkirkan diagnosis lain, mereka menyebut bahwa keberadaan gigi dan lokasi di dalam panggul wanita tersebut menunjukkan bahwa itu adalah teratoma ovarium.
"Dengan usia 18-21 tahun, individu ini mungkin sudah menjadi istri seseorang," kata Dabbs kepada Live Science.