Cleopatra Pernah Mandi di Kolam Air Panas Ini, Diyakini Bisa Menyembuhkan
Kolam air panas ini telah lama menjadi daya tarik wisata.
Cleopatra Pernah Mandi di Kolam Air Panas Ini, Diyakini Bisa Menyembuhkan
Tempat ini diyakini pernah disinggahi ratu Mesir kuno ternama, Cleopatra, sehingga disebut Kolam Cleopatra. Selain itu disebut juga sebagai Kolam Antik Pamukkale, kini menjadi daya tarik wisata terkenal di Turki.
Terletak di situs yang dulunya merupakan kota Yunani kuno, Hierapolis, kolam-kolam ini terkenal karena adanya mata air panas yang menarik berbagai suku kuno seperti orang Frigia, Yunani, dan Romawi untuk menetap di daerah tersebut.
Sumber: Greek Reporter
Pada abad ke-13, kota kuno ini ditinggalkan, dan reruntuhan indahnya baru ditemukan pada abad ke-19 saat penggalian dimulai. Saat ini, sebagaimana pada masa kuno, mata air panas tersebut menjadi daya tarik bagi ribuan pengunjung yang ingin bersantai di airnya.
-
Dimana makam Cleopatra berada? Penulis kuno mengklaim bahwa Cleopatra VII dan kekasihnya, Mark Antony, dimakamkan bersama di dekat kuil Isis, dewi Mesir kuno, dan merupakan monumen tinggi dan indah terbuat dari emas, perak, zamrud, mutiara, kayu hitam, dan gading.
-
Dimana pusat pengobatan dan terapi di Mesir kuno? Sementara itu, kompleks kuil dijadikan sebagai pusat pengobatan dan terapi.
-
Di mana pemandian air panas kuno itu ditemukan? Temuan menarik pada situs ini ada pada kompleks pemandian air panas besar yang memiliki elemen dekorasi unik dan mendetail.
-
Apa yang diungkap tentang kecantikan Cleopatra? Kecantikan Cleopatra Terungkap Lewat Video Rekonstruksi Wajah, Begini Sosoknya
-
Di mana lokasi makam Cleopatra? Semua ahli Mesir setuju bahwa mereka semua dimakamkan di kota Alexandria kuno, yang sekarang terendam di Laut Mediterania.
-
Mengapa pemandian air panas kuno itu penting? Nilai dari temuan juga terletak pada ornamen yang masih terpelihara.
Lokasi Kolam Cleopatra dan mata air panas di sekitarnya tampaknya pernah dihuni oleh suku Frigia pada pertengahan abad ke-7 SM, ketika mereka mendirikan kuil untuk dewi Cybele.
Foto: Shankar S.
Kota Hierapolis berkembang pesat pada abad ke-2 SM, di bawah pemerintahan Kekaisaran Seleukia, salah satu negara penerus Hellenistik dari kekaisaran singkat Alexander Agung.
Setelah pertempuran Magnesia pada tahun 190 SM, kota ini berada di bawah kendali Pergamon, kekuatan Yunani kuno lainnya di Asia Minor. Pada tahun 133 SM, Hierapolis diwariskan kepada Roma, bersama dengan Pergamon sendiri setelah kematian penguasa terakhirnya, Attalus III.
Seperti suku sebelumnya yang telah lama menetap di daerah itu, Romawi sangat tertarik untuk memanfaatkan mata air panas di sekitar Hierapolis, seperti yang sekarang dikenal sebagai Kolam Cleopatra. Cleopatra mungkin pernah berenang di sana saat wilayah itu diperintah oleh Mark Anthony sebagai bagian dari Tiga Serangkai Kedua.
Saat ini, Kolam Cleopatra menjadi populer di kalangan pengunjung yang ingin merasakan manfaat terapeutik dari airnya yang kaya mineral. Dengan cara ini, daya tarik mata air panas di Hierapolis ini telah berubah sedikit dalam lebih dari 2.000 tahun.
Menurut TripAdvisor, "Air hangat bermineral 'sampanye' yang mengisi kolam ini memiliki suhu kurang lebih 100°F dan diyakini memiliki sifat penyembuhan terapeutik."Situs ini juga memiliki daya tarik visual yang unik, lengkap dengan sisa-sisa kolom kuno dan bayangan pohon palem di sekelilingnya.