Ilmuwan Ungkap Makanan yang Mengandung Mikroplastik, Catat Daftarnya
Mikroplastik dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui berbagai cara, salah satunya adalah melalui konsumsi makanan.
Limbah mikroplastik merujuk pada partikel plastik atau serat yang memiliki ukuran kurang dari 5 mm dan mencemari lingkungan. Menurut informasi yang dirilis Badan Nasional Kelautan dan Atmosfer Amerika Serikat (NOAA) pada Kamis (21/11/2024), limbah ini berasal dari plastik yang terurai akibat pengaruh lingkungan, termasuk sinar matahari.
Proses ini membuat plastik menjadi rapuh dan kemudian pecah menjadi bagian-bagian kecil. Meskipun tidak sepenuhnya terurai, materi ini akan berubah menjadi potongan kecil yang dikenal sebagai mikroplastik. Selain berasal dari penguraian plastik yang lebih besar, mikroplastik juga diproduksi secara sengaja oleh manusia, contohnya sebagai bahan abrasif dalam prosedur sandblasting atau butiran mikro (microbeads) dalam produk pembersih wajah. Mikroplastik dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui berbagai cara, salah satunya adalah melalui konsumsi makanan.
-
Dimana penelitian tentang mikroplastik di air minum dilakukan? Dalam penelitian ini, para peneliti mengumpulkan sampel air keran yang dari Guangzhou, China, dan menambahkan konsentrasi yang bervariasi dari nanoplastik dan mikroplastik.
-
Siapa ilmuwan yang menelan kantong berisi makanan untuk mempelajari proses pencernaan? Ilmuwan asal Italia, Lazzaro Spallanzani, ingin menggambarkan proses pencernaan pada tahun 1700-an. Untuk melakukan itu, dia menyegel makanannya dalam kantong-kantong linen kecil.
-
Mengapa para ilmuwan khawatir dengan keberadaan mikroplastik di otak? Temuan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan para peneliti bahwa jalur penciuman dapat memungkinkan mikroplastik mengakses otak dan berpotensi mencapai area otak di luar bulbus olfaktorius.
-
Apa saja inovasi kuliner yang diciptakan oleh mahasiswa UNY? Selain tempe, mahasiswa Tata Boga UNY juga melakukan inovasi dengan memodifikasi makanan Gyoza atau pangsit mini dari Cina dengan ikan tongkol dan tepung mocaf menjadi Gyoza Mocaf Tongkol. Bila Gyoza dibuat dengan bahan dasar tepung terigu, mahasiswa UNY ini, Dimas Wahyu Nugroho, membuat kuliner itu dari bahan dasar tepung mocaf.
-
Siapa yang menemukan peningkatan mikroplastik di tubuh manusia? Studi terbaru dari Cornell University menemukan bahwa orang Indonesia mengonsumsi sekitar 15 gram mikroplastik per bulan, lebih banyak daripada negara lain, dengan mayoritas partikel plastik berasal dari makanan laut.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
Penelitian yang diterbitkan dalam Environmental Research pada Februari 2024 mengungkapkan, berbagai jenis makanan terdeteksi mengandung mikroplastik.
Berikut adalah daftar makanan yang mengandung mikroplastik:
1. Daging.
Dalam studi yang dilakukan pada 2024, peneliti menemukan 90 persen sampel protein hewani dan nabati positif mengandung mikroplastik. Fragmen polimer kecil yang terdeteksi berukuran antara kurang dari 0,2 inci (5 milimeter) hingga 1/25.000 inci (1 mikrometer). Selain itu, udang yang dilapisi tepung roti dan sejumlah jenis lainnya, seperti dada ayam, nugget, daging babi, makanan laut, tahu, serta beberapa alternatif daging nabati juga tercemar mikroplastik.
Hasil penelitian menunjukkan udang yang dilapisi tepung roti mengandung jumlah mikroplastik paling tinggi, dengan rata-rata lebih dari 300 potongan per porsi. Nugget nabati berada di urutan kedua dengan jumlah di bawah 100 potong per porsi, disusul nugget ayam, stik ikan pollock, dan jenis udang tertentu.
- Penelitian: Mikroplastik Sudah Ditemukan di Jantung dan Otak Manusia
- Ilmuwan Temukan Mikroplastik di Jaringan Otak Manusia di Atas Hidung, Ini Bahayanya
- Benarkah Plastik Terkandung di Aliran Darah yang Tersumbat? Begini Kata Peneliti
- Konsumsi Makanan yang Jatuh ke Lantai walau Belum 5 Menit, Ini yang Terjadi pada Tubuhmu
Setelah membandingkan hasil ini dengan data konsumsi konsumen, para peneliti memperkirakan paparan rata-rata mikroplastik bagi orang dewasa di Amerika bisa berkisar antara 11.000 hingga 29.000 partikel per tahun.
2.Buah dan Sayur
Menurut studi tahun 2021, buah-buahan dan sayuran dapat menyerap mikroplastik melalui sistem akar mereka, yang kemudian memindahkan bahan kimia tersebut ke batang, daun, biji, dan buah tanaman.
Penelitian pada 2023 menemukan apel dan wortel adalah yang paling terkontaminasi, dengan lebih dari 100.000 mikroplastik per gram. Sementara itu, pada wortel hanya ditemukan partikel terkecil.
Potongan plastik terbesar ditemukan pada selada, yang juga merupakan sayuran dengan tingkat kontaminasi paling rendah.
3.Beras dan Bumbu Dapur
Penelitian yang dilakukan di Universitas Queensland menunjukkan, untuk setiap 100 gram (1/2 cangkir) nasi yang dikonsumsi, terdapat tiga hingga empat miligram plastik. Oleh karena itu, para peneliti di sana sangat menyarankan agar beras dicuci dengan bersih untuk mengurangi kontaminasi plastik hingga 40 persen.
Masalah pencemaran mikroplastik juga terjadi pada bumbu dapur, termasuk garam yang biasanya dikemas dalam plastik. Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2023 menunjukkan garam kasar merah muda Himalaya yang ditambang dari tanah mengandung mikroplastik terbanyak, diikuti oleh garam hitam dan garam laut.
Selain itu, penelitian dari Universitas McGill di Quebec, Kanada, mengungkapkan bahwa menyeduh satu kantong teh plastik dapat melepaskan sekitar 11,6 miliar partikel mikroplastik dan 3,1 miliar nanoplastik ke dalam air.
Darah dan Otak Manusia
Mikroplastik juga telah terdeteksi dalam darah dan otak manusia. Menurut laporan dari Phys pada Kamis (21/11), terdapat sekitar 16.000 bahan kimia plastik, di mana setidaknya 4.200 di antaranya dianggap "sangat berbahaya" bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Ketika bahan kimia ini terurai di lingkungan, mereka berpotensi berubah menjadi mikroplastik, dan selanjutnya menjadi nanoplastik. Partikel ini sangat kecil sehingga untuk mengamati keberadaannya diperlukan penelitian yang berlangsung selama beberapa dekade.
Pada 2022, mikroplastik ditemukan dalam darah manusia, dan tidak lama setelah itu, para ilmuwan mengidentifikasi bukti adanya mikroplastik di otak manusia. Sebagai informasi, diperkirakan bahwa rata-rata orang dapat mengonsumsi, menghirup, atau menelan antara 78.000 hingga 211.000 partikel mikroplastik setiap tahunnya.