Imam besar New York: Islamophobia bukan hal baru di Amerika Serikat
Imam besar New York: Islamophobia bukan hal baru di Amerika Serikat. "Kesalahpahaman, ketakutan-ketakutan terhadap Islam itu bukan sesuatu yang baru, tapi sudah lama," kata Imam Besar Masjid Al-Hikmah New York, Imam Syamsi Ali di pusat kebudayaan @america, Pasific Place, Jakarta, Rabu (25/1).
Imam Besar Masjid Al-Hikmah New York, Amerika Serikat, Imam Syamsi Ali menyebutkan belum ada laporan khusus dari muslim Indonesia di AS yang mendapat perlakuan diskriminasi saat pemerintahan Trump yang baru berjalan beberapa hari ini. Menurutnya, perlakuan diskriminasi memang sudah diterima muslim AS bahkan sebelum Trump dipilih sebagai presiden.
Dia menyatakan islamophobia di AS bukan hal yang baru.
"Kesalahpahaman, ketakutan-ketakutan terhadap Islam itu bukan sesuatu yang baru, tapi sudah lama," katanya saat ditemui di pusat kebudayaan @america, Pasific Place, Jakarta, Rabu (25/1).
Meski demikian, Imam Syamsi Ali mengakui kampanye Donald Trump seolah-olah merupakan bentuk dukungan otoritas. Hal ini yang menurut dia berbahaya bagi umat muslim di AS. Namun, dengan tegas dia mengatakan masyarakat muslim di AS tidak perlu takut atau khawatir dengan kebijakan-kebijakan yang diambil Trump.
"Kita seperti mendapat justifikasi dari penguasa. Sebenarnya, tidak perlu kita terlalu khawatir dengan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Donald Trump. Karena, sistem pemerintahan di AS memiliki keseimbangan antara legislatif, eksekutif dan sebagainya," lanjut dia.
Menurut sang imam besar, pasti ada diskusi yang terjadi di pemerintahan. Meski demikian, yang perlu diperhatikan dari pemerintahan Trump adalah retorika politiknya.
"Seperti misalnya ada orang yang semakin marah (pada muslim), ada yang semakin ketakutan, dan itu semua sudah mulai ada kasusnya," terang dia.
Dia mengungkapkan, sebelum meninggalkan AS usai Trump terpilih, ada enam kasus yang terjadi akibat hal tersebut.
"Hal-hal ini cukup mengkhawatirkan, tapi di satu sisi, kita tetap confident bahwa semakin banyak yang bersimpati kepada komunitas muslim," ujarnya.
Syamsi Ali mencontohkan wali kota New York yang benar-benar membela orang Islam. Hal tersebut, menurut dia, menunjukkan simpati kepada umat muslim di AS.
Per hari ini, Trump memerintahkan untuk mulai membatasi pengungsi, terutama dari pemegang paspor tujug negara muslim. Negara-negara tersebut, antara lain Irak, Iran, Suriah, Yaman, Libya, Somalia dan Sudan.
Baca juga:
Usai Trump dilantik, muslim AS ini terharu dapat pesan dari tetangga
Fahri sebut 7 delegasi muslim ke Israel telah menghina Soekarno
Santri tanya nasib muslim saat Trump berkuasa, dubes jamin kebebasan
Penampakan lautan manusia penuhi kereta di Bangladesh
Berkunjung ke Mesir, Wasekjen PDIP ingin kembangkan Islam moderat
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Mengapa pemimpin muslim Amerika menentang pencalonan kembali Joe Biden? Pemimpin muslim Amerika di beberapa negara bagian akhir pekan lalu berjanji untuk memobilisasi komunitas mereka menentang upaya pencalonan kembali Presiden Joe Biden sebagai presiden AS pada 2024 karena dukungannya terhadap perang Israel di Gaza.
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Apa yang dikatakan Donald Trump tentang dirinya dan Israel? "Saya presiden terbaik dalam sejarah Israel. Tidak ada yang melakukan apapun seperti yang saya lakukan ke Israel," kata Trump Maret lalu dalam wawancaranya dengan Israel Hayom.