Indonesia Dukung Penghapusan Paten Vaksin Covid-19 untuk Dorong Kapasitas Produksi
Sejauh ini, vaksin COVID-19 telah didistribusikan sebagian besar ke negara-negara maju yang mengembangkannya, sementara pandemi masih melanda negara-negara yang lebih miskin, seperti India.
Indonesia mendukung penghapusan paten vaksin COVID-19 guna mendorong kapasitas produksi dunia terhadap vaksin.
“Ini adalah salah satu bentuk upaya kolaborasi dunia untuk meratakan jalan bagi akses vaksin yang setara bagi semua negara,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Twitter, Sabtu, seperti dilansir Antara, Sabtu (8/5).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
Untuk terus menindaklanjuti upaya pemenuhan vaksin bagi semua negara, Menlu RI akan kembali memimpin pertemuan COVAX AMC Engagement Group pada 17 Mei mendatang.
Kelompok tersebut merupakan forum negara-negara berkembang dan kurang berkembang (AMC) dengan negara donor untuk pengadaan dan distribusi vaksin bagi negara AMC.
Dalam hal ini, fasilitas COVAX yang diinisiasi oleh Aliansi Vaksin GAVI dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memiliki target pengadaan vaksin bagi 20 persen populasi setiap negara AMC, dan mendukung negara AMC untuk menjalankan rencana vaksinasi nasional mereka.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mendukung proposal untuk mengesampingkan peraturan properti intelektual Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), yang akan membuka jalan bagi negara-negara miskin untuk memproduksi vaksin sendiri.
Sejauh ini, vaksin COVID-19 telah didistribusikan sebagian besar ke negara-negara maju yang mengembangkannya, sementara pandemi masih melanda negara-negara yang lebih miskin, seperti India.
Sementara itu, para pengembang vaksin seperti Moderna, Pfizer, dan BioNTech telah berargumen bahwa selama ini paten tidak menjadi faktor yang membatasi pasokan. Teknologi baru dan keterbatasan global terkait pasokan kerap disebut sebagai tantangan, dan baik Moderna maupun Pfizer telah secara stabil meningkatkan perkiraan pasokan.
“Tak ada kapasitas manufaktur mRNA di dunia,” ujar pimpinan eksekutif Moderna, Stephane Bancel, dalam percakapan melalui sambungan telepon bersama para investor pada Kamis (6/5), merujuk pada teknologi messenger RNA di balik vaksin Moderna dan Pfizer.
Baca juga:
Ibu di India Meninggal Setelah Polisi Diduga Ambil Tabung Oksigennya untuk Pasien VIP
Rakyat India Geram, PM Modi Lanjutkan Proyek Gedung Parlemen Senilai USD 1,8 Miliar
Vladimir Putin: Vaksin Sputnik Bisa Diandalkan Layaknya Senapan Kalashnikov
PM India Narendra Modi Dikecam karena Lebih Mementingkan Politik daripada Pandemi
Dokter Muda di India yang Terpaksa Harus Memutuskan Siapa Harus Hidup dan Mati
Di Tengah Kegentingan Lonjakan Covid-19, Bajaj Ambulans India Bertindak