Inggris dan AS panggil Mark Zuckerberg soal dugaan pencurian data
Pemimpin Parlemen Eropa, Antonio Tajani, secara terbuka mengeluarkan seruan kepada pendiri Facebook Mark Zuckerberg untuk menjawab sejumlah pertanyaan publik. Panggilan ini erat kaitannya dengan dugaan penyalahgunaan data 50 juta pengguna Facebook.
Pemimpin Parlemen Eropa, Antonio Tajani, secara terbuka mengeluarkan seruan kepada pendiri Facebook Mark Zuckerberg untuk menjawab sejumlah pertanyaan publik. Panggilan ini erat kaitannya dengan dugaan penyalahgunaan data 50 juta pengguna Facebook.
"Facebook harus memberi klarifikasi kepada perwakilan dari 500 juta penduduk Eropa untuk menjelaskan bahwa data pribadi itu tidak digunakan untuk memanipulasi demokrasi," katanya, dikutip dari laman AFP, Rabu (21/3).
-
Apa yang dimaksud dengan 'pengikisan data' dalam konteks Twitter? Data tersebut digunakan untuk melatih model bahasa secara besar demi mendukung chatbots seperti ChatGPT Open AI dan Google Bard. Jika dugaan itu benar, maka pengumpulan data itu disebut dengan scraping. Data scraping adalah penarikan informasi dari internet.
-
Siapa yang diduga melakukan 'pengikisan data' di Twitter? Tetapi nampaknya yang dia maksud dengan pengikisan data dalam jumlah besar digunakan oleh perusahaan kecerdasan buatan (AI).
-
Siapa yang menciptakan Facebook? Sejarah 4 Februari Hari Ulang tahun Facebook, yaitu dimulai Mark Zuckerberg ingin membuat platform chat. Bersama teman-temannya, Andrew McCollum, Eduardo Saverin, Chris Hughes, dan Dustin Moskovitz, Zuckerberg mengembangkan Facebook saat mereka masih kuliah di Universitas Harvard.
-
Siapa yang mengeluarkan laporan tentang pengambilan data berlebihan oleh TikTok? Pada tahun 2022, perusahaan keamanan siber Internet 2.0 mengeluarkan laporan bahwa TikTok melakukan “pengambilan data yang berlebihan” terhadap para penggunanya. Organisasi tersebut mengatakan bahwa TikTok mengambil berbagai data pribadi dari penggunanya, seperti ponsel apa yang digunakan untuk membuka TikTok, aplikasi lain apa yang ada di ponsel, dan di mana pengguna membuka TikTok.
-
Di mana Ria Ricis melaporkan kasus ancaman penyebaran data pribadinya? Ria Ricis Berbicara di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (10/6/2024)
-
Kapan kebocoran data Pusat Data Nasional diduga terjadi? “Kpd Yth @meutya_hafid pimpinan Komisi 1 DPR, kami mendapatkan data telak nan luar biasa bahwa kebocoran PDN diduga kuat berasal dari orang dalam sejak 11 Oktober 2022. Nama'y: Dicky Prasetya Atmaja. Dia bekerja di LintasArta. Dialah saksi mahkota, kok bisa? Thread! (``,)” tulisnya.
Panggilan tersebut dilakukan menyusul seruan serupa yang dikeluarkan oleh perwakilan Inggris dan Amerika Serikat. Sebelumnya, anggota parlemen dari Kementerian Kebudayaan, Media dan Olahraga Inggris, Damian Collins, meminta agar Zuckerberg memberikan bukti lisan kepada komite terkait dugaan pembocoran data tersebut.
Sementara itu, senator AS sekaligus Wakil Ketua Komite Intelijen, Mark Warner, juga meminta Zuckerberg dan CEO lain muncul untuk menjawab menjelaskan peran Facebook dalam manipulasi sosial selama pemilihan umum 2016.
Tidak hanya itu, berdasarkan laporan Bloomberg, Komisi Perdagangan Federal AS (FTC) juga telah membuka penyelidikan terhadap Facebook terkait dugaan penyalahgunaan data pribadi. FTC merujuk pada aturan yang dikeluarkan 2011 lalu mengenai kebijakan penanganan data pribadi di jejaring sosial.
"Kami sudah tahu tentang masalah ini, tetapi kami belum bisa berkomentar banyak tentang penyelidikan. Namun kami menyikapi tuduhan pelanggaran apapun dengan sangat serius, sebagaimana yang kami lakukan pada 2012 lalu dalam kasus privasi melibatkan Google," demikian pernyataan juru bicara FTC melalui TechCrunch.
Meski Zuckerberg belum muncul ke publik untuk memberi keterangan, namun perwakilan Facebook telah angkat bicara terkait laporan tersebut.
"Kami tetap akan berkomitmen untuk melindungi informasi publik. Kamu menghargai kesempatan yang diberikan untuk menjawab pertanyaan yang mungkin dimiliki FTC," Wakil Kepala Pejabat Privasi Facebook, Rob Sherman.
Sebagaimana diketahui, Facebook saat ini sedang diterpa tuduhan serius. Media sosial tersebut diduga mencuri data pribadi pengguna dan memberikannnya kepada pihak ketiga. Pencurian data tersebut dilakukan melalui kuis-kuis yang kerap muncul dalam aplikasi Facebook dan cenderung menarik minat para penggunanya.
Sebuat perusahaan bergerak di bidang analisa data, Cambridge Analytica, diduga mendapat informasi pribadi 50 juta pengguna Facebook untuk menyukseskan masa kampanye presiden Amerika Serikat pada 2016 lalu.
Akibat isu ini juga, Zuckerberg yang merupakan CEO sekaligus pendiri Facebook harus menelan pil pahit. Saham perusahaan yang dipimpinnya anjlo 7 persen sejak isu ini merebak, yang membuat harta miliuner ini turut tergerus sebanyak USD 6,06 miliar atau setara Rp 83,3 triliun.
Baca juga:
Ramai skandal Facebook, begini cara lindungi data online Anda
Apa itu Cambridge Analytica, dan haruskah kita tinggalkan Facebook selamanya?
Bungkam soal data pengguna Facebook yang bocor, Mark Zuckerberg dicari Parlemen Eropa
Jutaan data pribadi pengguna Facebook diduga bocor lewat kuis
Buntut kasus kebocoran data, Facebook dituntut ke pengadilan oleh para pemegang saham