Ini Daftar Upaya Pembunuhan terhadap Presiden dan Kandidat Presiden AS, Ada yang Dilempar Granat dari Jarak Dekat
Ini Daftar Upaya Pembunuhan terhadap Presiden dan Kandidat Presiden AS, Ada yang Dilempar Granat dari Jarak Dekat
Sepanjang sejarah AS sudah empat presiden dan satu calon preside tewas dibunuh.
Ini Daftar Upaya Pembunuhan terhadap Presiden dan Kandidat Presiden AS, Ada yang Dilempar Granat dari Jarak Dekat
Sejak berdirinya Amerika Serikat, empat presiden dan satu calon presiden telah dibunuh.
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terluka dalam upaya pembunuhan saat kampanye di Butler County, Pennsylvania hari ini.
Trump, yang terluka di telinga kanan, dilaporkan “selamat”. Dia dikawal dari panggung dengan darah di telinga dan pipinya setelah penembakan di rapat umum tersebut.
Seorang penonton tewas dan dua lainnya kritis dalam serangan yang terjadi di Butler Farm Show di Butler City.
Pasukan pengamanan Secret Service mengatakan personelnya menewaskan tersangka pelaku, yang diidentifikasi sebagai Thomas Matthew Crooks, 20 tahun, dari Pennsylvania.
Dilansir Aljazeera, Minggu (14/7), berikut beberapa contoh di mana presiden AS dan calon presiden terkemuka menjadi sasaran upaya pembunuhan.
1865, Abraham Lincoln (presiden ke-16) – Dibunuh saat menonton pertunjukan teater bersama istrinya di Washington, DC. Dia ditembak oleh John Wilkes Booth dan menerima perawatan medis, tetapi meninggal keesokan paginya. Booth ditemukan bersembunyi di lumbung di Virginia 12 hari kemudian, di mana dia ditembak mati.
1881, James Garfield (presiden ke-20) – Ditembak saat berjalan di stasiun kereta api di Washington, DC, enam bulan setelah menjabat. Dia meninggal karena luka-lukanya beberapa pekan kemudian. Charles Guiteau, pembunuhnya, dinyatakan bersalah dan dieksekusi tahun berikutnya.
1901, William McKinley (presiden ke-25) – Ditembak dari jarak dekat setelah memberikan pidato di New York. McKinley diharapkan pulih, tapi dia meninggal delapan hari kemudian. Seorang pria berusia 28 tahun dari Detroit, Leon F Czolgosz, mengaku menembaknya. Dia dieksekusi beberapa pekan setelah pembunuhan tersebut.
1912, Theodore Roosevelt (calon) – Roosevelt mencalonkan diri sebagai presiden saat dia ditembak di Milwaukee. Dia selamat dari penembakan tersebut tetapi peluru tersebut tetap berada di dadanya seumur hidupnya.
1933, Franklin Roosevelt (presiden ke-32) – Menjadi target percobaan pembunuhan di Miami oleh seorang imigran Italia, Giuseppe Zangara. Roosevelt tidak terluka, tetapi Anton Cermak, walikota Chicago, terbunuh dalam serangan itu.
1963, John F Kennedy (presiden ke-35) – Kennedy tewas tertembak saat menaiki mobilnya di pusat Kota Dallas. Dia terkena peluru berkekuatan tinggi dari jarak jauh dan meninggal di rumah sakit beberapa jam kemudian. Polisi menangkap Lee Harvey Oswald. Dua hari setelah penangkapan, saat Oswald dibawa ke penjara, dia ditembak mati oleh Jack Ruby, pemilik klub malam di Dallas.
1972, George Wallace (calon) – Wallace sedang mencari nominasi presiden dari Partai Demokrat ketika dia ditembak saat berhenti berkampanye di Maryland. Dia ditembak empat kali dan salah satu peluru bersarang di tulang belakangnya. Hal itu membuatnya lumpuh seumur hidup. Orang yang menembaknya adalah Arthur Bremer. Dia divonis dan dijatuhi hukuman penjara. Dia dibebaskan pada tahun 2007.
1981, Ronald Reagan (presiden ke-40) – Reagan ditembak oleh John Hinckley Jr. saat meninggalkan sebuah pidato di Washington, DC. Peluru tersebut menembus paru-paru kiri Reagan, nyaris mengenai jantungnya. Reagan selamat dari upaya pembunuhan tersebut. Hinckley ditangkap dan dinyatakan tidak bersalah karena gangguan jiwa. Dia ditahan di rumah sakit jiwa.
1994, Bill Clinton (presiden ke-42) – Clinton berada di dalam Gedung Putih ketika Francisco Martin Duran menembaki gedung itu dengan menggunakan senapan semi-otomatis. Clinton tidak terluka. Duran dinyatakan bersalah atas percobaan pembunuhan presiden dan dijatuhi hukuman 40 tahun bui.
2005, George W Bush (presiden ke-43) – Bush sedang menghadiri rapat umum di Tbilisi bersama Presiden Georgia Mikhail Saakashvili ketika seorang pria bernama Vladimir Arutyunian melemparkan granat tangan ke arah podium. Granat tersebut tidak meledak dan tidak ada yang terluka. Arutyunian dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.