Ini kecantikan sebenarnya bagi suku-suku terasing sejagat
Cantik bagi suku-suku ini jelas berbeda jauh dengan standar kecantikan zaman sekarang.
Ukuran kecantikan perempuan masa kini biasanya mempunyai tubuh ramping, berkulit putih, berbibir tipis, berpipi merah, serta berambut lurus. Namun ukuran cantik modern itu tidak berlaku di beberapa suku terasing sejagat. Mereka punya standar kecantikan tersendiri yang pasti tidak umum bagi kebanyakan orang.
Mulai dari telinga menjuntai hingga bibir menjulur. Itu sebagian kecantikan tak umum yang ternyata masih ada serta terpelihara dengan baik meski jumlah perempuan sudah banyak menolak tradisi tersebut. Namun bukan berarti punah. Masih ada beberapa dari mereka mau menjalani ritual kecantikan yang, bisa disebut, sangat menyakitkan.
Seperti apa cantik menurut suku-suku terasing sejagat? Dilansir dari situs oddee.com, berikut ulasannya.
-
Apa yang ditemukan di tepi Sungai Murray di Australia Selatan? Fosil terbaru, yang berasal dari tepi Sungai Murray di Australia Selatan dan berusia sekitar 19 juta tahun, menunjukkan rahang bawah atau dagu paus balin dengan panjang sekitar sembilan meter, menjadikannya pemegang rekor baru pada masanya.
-
Kapan Timnas Indonesia melawan Australia? Pada Selasa, 10 September 2024, Skuad Garuda menunjukkan performa yang solid dengan menahan Australia 0-0 di Stadion Utama Gelora Bung Tomo (SUGBK).
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di hutan Amazon? Para ahli percaya bahwa ular terbesar yang pernah tercatat telah ditemukan di hutan hujan Amazon di Ekuador oleh kru film dokumenter Will Smith.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di Hutan Amazon? Sebuah kota kuno besar telah ditemukan di Amazon, tersembunyi selama ribuan tahun.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Australia? Setelah bertanding di Arab Saudi, Timnas Indonesia akan segera kembali ke Jakarta untuk mempersiapkan pertandingan melawan Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Selasa, 10 September 2024.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di Australia? Ilmuwan di Australia menemukan fosil dinosaurus jenis pterosaurus berusia 100 juta tahun.
Telinga menjuntai
Anting menggelantung banyak membuat telinga terjulur ke bawah menjadi tradisi kecantikan banyak suku sejagat. Suku Masai di Kenya hingga Suku Huaorani di Sungai Amazon menjadi beberapa di antara masih memegang teguh tradisi ini.
Bagi suku-suku terasing itu menaruh banyak anting di telinga bisa menangkal kejahatan, meningkatkan gairah seksual, serta semakin mempercantik kaum hawa. Semakin banyak anting mereka kenakan dan semakin menjulur telinga, semakin banyak lelaki suku itu menggilai mereka.
Lubang hidung lebar
Suku Apatani di Negara Bagian Arunachal Pradesh, India dianggap cantik jika mereka memperlebar hidung. Semakin lebar hidung mereka, makin terlihat luar biasa, dan banyak lelaki antri mendapatkan cinta mereka.
Para wanita Apanti memperlebar hidung dengan lingkaran kayu yang makin bertambah waktu semakin lebar diameternya. Namun perempuan generasi masa kini makin jarang meneruskan tradisi itu.
Wajah tersayat
Perempuan Suku Dinka di Sudan Selatan dianggap cantik saat wajah mereka disayat-sayat membentuk gambar tertentu menurut kepercayaan mereka. Ini dipraktekkan banyak suku di Sudan belahan lain. Selain mempercantik, tanda di wajah ini sekaligus menjadi identitas dari suku apa mereka berasal.
Mereka biasanya disayat oleh dukun lokal dengan menggunakan pisau telah dibakar. Jika mereka menangis atau meringis maka orang tuanya jadi terhina. Itu sebabnya tak satu pun dari bocah-bocah Dinka mencucurkan air mata saat pisau menyayat wajah mereka.
Gigi runcing
Banyak suku dunia mempertajam gigi-gigi perempuan mereka sebagai lambang kecantikan. Di budaya Suku Maya, gigi tajam bisa membedakan dari kelas mana mereka berasal.
Suku Aborigin menajamkan gigi mereka untuk alasan spiritual. Roh jahat tidak akan menganggu jika perempuan mempunyai gigi tajam. Sementara di Sudan gigi tajam melindungi mereka dari binatang-binatang liar.
Bibir lebar
Bagi Suku Suri di Ethiopia, perempuan itu makin cantik jika mempunyai bibir yang lebar dan panjang.
Ketika gadis di sana mengalami masa dewasa maka dua gigi bawah di bagian depan mulut mereka akan dicopot. Ritual itu dilakukan dalam suatu upacara khusus sebelum bagian bawah bibir mereka dilubangi hingga ke tepi.
Kemudian sebuah lempengan tanah liat diletakkan di lubang tadi hingga bibir bagian bawah meregang. Seiring waktu maka bibir mereka akan semakin lebar dan panjang.
Semakin lebar lempengan tanah liat itu bisa dipasang maka semakin banyak pula sapi yang bisa diminta ayah gadis itu sebagai mas kawin buat putrinya.
Lempengan kecil berarti mas kawinnya adalah 40 ekor sapi dan lempengan besar 60 ekor sapi.
Namun dalam beberapa tahun belakangan sejumlah perempuan di suku itu menolak bibir mereka dilubangi atau gigi mereka dicopot. Mereka takut trauma menjalani ritual itu.