Inspirasi Pembantaian di Masjid Itu Datang dari Prancis
Dalam manifesto sepanjang 74 halaman yang dia unggah sebelum pembantaian, dia memuji pembunuh massal asal Norwegia, Anders Behring Breivik, mengaku mengagumi pemimpin fasis Inggris Oswald Mosley. Tapi yang paling mempengaruhi pemikiran jahat Tarrant rupanya datang dari Prancis.
Sewaktu kaum nasionalis kulit putih berkumpul di Charlottesville, Negara Bagian Virginia, Amerika Serikat pada Agustus 2017 mereka menyanyikan yel-yel "mereka tidak akan menggantikan kita" dan "kaum Yahudi tidak akan menggantikan kita." Namun hanya sedikit di antara orang ekstremis saat itu paham dari mana slogan yang mereka nyanyikan itu berasal.
Sebaliknya, Brenton Tarrant, pemuda 28 tahun asal Australia yang membantai 50 orang jemaah di dua masjid dan melukai puluhan lainnya di Christchurch, Selandia Baru, Jumat lalu dengan terang-terangan mengungkap dari mana inspirasi dia melakukan aksi keji itu.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan Selandia Baru? Ilmuwan Selandia Baru menemukan spesies baru "hiu hantu" - sejenis ikan langka yang sangat sulit dikenali karena hidup di kedalaman Samudera Pasifik.
-
Mengapa merganser di Selandia Baru punah? Perburuan berlebihan, perusakan habitat, dan dimangsa oleh tikus Pasifik dan anjing Polinesia menyebabkan punahnya merganser di daratan Selandia Baru dan Kepulauan Chatham.
-
Burung prasejarah apa yang kembali hidup di Selandia Baru? Sebanyak delapan belas burung Takahe berhasil dilepaskan ke alam liar di cagar alam Danau Wakatipu, Selandia Baru belum lama ini.
-
Apa yang dilakukan Peggy Melati bersama suaminya di Selandia Baru? Meskipun telah lama absen dari sorotan publik, Peggy tetap terbuka untuk berbagi momen kebahagiaannya di Selandia Baru. Kolaborasi dalam mengelola peternakan menunjukkan bahwa kerja sama dalam segala hal dapat memperkuat ikatan dalam rumah tangga. Mereka tidak hanya berbagi kebersamaan sebagai pasangan, tetapi juga menjadi sumber inspirasi dalam berdakwah.
-
Apa yang dilakukan Ditto Percussion dan Ayudia di Selandia Baru? Keluarga kecil Ayudia dan Ditto Percussion tengah menikmati momen liburan dengan campervan di Selandia Baru.
-
Apa yang dilakukan Felicya Angelista dan Caesar Hito di Selandia Baru? Felicya Angelista dan Caesar Hito sedang menikmati liburan di Selandia Baru. Mereka pergi berdua saja karena beberapa alasan, salah satunya adalah cuaca di Selandia Baru yang sangat dingin.
Dalam manifesto sepanjang 74 halaman yang dia unggah sebelum pembantaian, dia memuji pembunuh massal asal Norwegia, Anders Behring Breivik, mengaku mengagumi pemimpin fasis Inggris Oswald Mosley. Tapi yang paling mempengaruhi pemikiran jahat Tarrant rupanya datang dari Prancis.
Tarrant menulis dia pernah memperhatikan para 'penyerbu' di sebuah pusat perbelanjaan ketika mengunjungi sebuah kota di sebelah timur Prancis. 'Penyerbu' yang dia maksud itu adalah para imigran di Prancis. Pada saat itulah dia membulatkan bertekad melakukan aksi kekerasan. Manifesto yang ditulis Tarrant ternyata terinspirasi dari buku penulis anti-imigran asal Prancis, Renaud Camus, yaitu Le Grand Remplacement atau Penggantian Agung. Istilah itu bahkan sudah menggema dalam perdebatan soal imigran di Eropa dan menjadi kata-kata favorit aktivis ekstrem kanan yang menyebut diri mereka 'kaum identitas'.
"Saya merasakan emosi saya berganti-ganti dari marah dan putus asa yang mencekik lantaran penghinaan akibat penyerbuan di Prancis, pesimisme warganya, dan hilangnya budaya serta identitas, serta lelucon solusi politik yang ditawarkan," tulis dia, seperti dilansir laman Foreign Policy, Sabtu (16/3).
Meski Tarrant tampaknya sangat memuji Camus, tapi penulis Prancis itu menolak apa yang ditulisnya di buku itu menginspirasi orang untuk membunuh.
"Saya menganggap itu perbuatan kriminal, bodoh dan parah," tulis Camus dalam akun Twitternya.
Namun manifesto Tarrant menggambarkan apa yang ditulis Camus dalam bukunya, terutama soal ketakutan terjadinya penggantian populasi di tengah masyarakat, dalam hal ini warga imigran muslim menggantikan supremasi orang kulit putih.
Dalam esainya, Camus juga pernah memuji kelompok anti-Islam di Jerman, Pegida, yang dia sebut sebagai 'harapan besar yang terbit di Timur' dan 'barisan pembebasan'. Baginya, tidak ada harapan untuk hidup bersama di Eropa ketika ada 'penaklukan kolonial dalam proses'.
Baca juga:
Egg Boy, si Bocah Telur yang Mendunia Usai Insiden Terorisme di Selandia Baru
Aksi Siswa Kristen Beri Pelukan untuk Kerabat Korban Penembakan di Selandia Baru
Impian Pengantin Baru India Sirna karena Aksi Teroris di Selandia Baru
Teori Rasis, Hubungan Terorisme di Selandia Baru dan Presiden Donald Trump
Prihatin Aksi Teroris, PSI Kirim Karangan Bunga ke Kedubes Selandia Baru