Intelijen AS: Rusia akan Beli Jutaan Roket dan Peluru dari Korea Utara
Seorang pejabat AS yang berbicara secara anonim kemarin mengatakan, rencana Rusia ini menunjukkan "militer Rusia kekurangan banyak pasokan di Ukraina yang disebabkan oleh kontrol ekspor dan sanksi".
Intelijen Amerika Serikat mengatakan menurut temuan mereka, Kementerian Pertahanan Rusia sedang dalam proses membeli jutaan roket dan peluru artileri dari Korea Utara (Korut) untuk mendukung invasinya ke Ukraina.
Seorang pejabat AS yang berbicara secara anonim kemarin mengatakan, rencana Rusia ini menunjukkan "militer Rusia kekurangan banyak pasokan di Ukraina yang disebabkan oleh kontrol ekspor dan sanksi".
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
-
Kenapa Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Mengapa dunia khawatir dengan Rusia? Namun, perhatian dunia saat ini sepenuhnya tertuju pada Rusia seiring dengan invasinya ke Ukraina.
-
Apa yang ditemukan oleh para peneliti Rusia di Punggung Bukit Atlantik Tengah? Mereka menangkap ikan yang tampak mirip dengan yang ditemukan di Kanada. Setelah para peneliti mengataminya lebih dekat, ikan tersebut memiliki kepala berukuran sedang, mata “sangat kecil” yang memiliki pupil tetapi tidak memiliki lensa dan gigi melengkung.
-
Siapa yang mengamankan Bule Rusia tersebut? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
Pejabat intelijen AS meyakini di masa depan Rusia dapat membeli peralatan militer tambahan dari Korut. Demikian dikutip dari The Guardian, Selasa (6/9).
Temuan itu muncul setelah pemerintahan Presiden Joe Biden baru-baru ini mengkonfirmasi militer Rusia pada Agustus menerima pengiriman drone buatan Iran untuk digunakan di medan perang di Ukraina.
Korut berusaha mempererat hubungan dengan Rusia karena sebagian besar Eropa dan negara barat lainnya menarik diri dari Rusia. Pemerintahan Korut menyalahkan AS atas krisis Ukraina dan mengklaim "kebijakan hegemonik" barat yang membenarkan tindakan militer Rusia di Ukraina untuk melindungi dirinya sendiri.
Korut juga mengisyaratkan minat untuk mengirim pekerja konstruksi untuk membantu membangun kembali wilayah yang diduduki Rusia di timur negara itu.
Duta Besar Korea Utara untuk Moskow baru-baru ini bertemu dengan utusan dari dua wilayah separatis yang didukung Rusia di wilayah Donbas Ukraina dan menyatakan optimisme tentang kerja sama di “bidang migrasi tenaga kerja”.
Pada bulan Juli Korut menjadi satu-satunya negara selain Rusia dan Suriah yang mengakui republik yang memproklamirkan diri di Luhansk dan Donetsk, yang selanjutnya bersekutu dengan Rusia dalam konflik di Ukraina.
Reporter Magang: Gracia Irene
(mdk/pan)