Korea Buka Pabrik Petrokimia di Cilegon, Bisa Serap 1.300 Tenaga Kerja
Pabrik petrokimia ditargetkan mampu menghasilkan pendapatan sebanyak Rp30,8 triliun per tahun.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P. Roeslani mengatakan, beroperasinya pabrik petrokimia milik PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, Banten, pada Maret 2025 mendatang akan menciptakan 1.300 lapangan kerja baru.
"Di saat bersamaan kalau sudah pabrik selesai itu juga akan menyerap kurang lebih 900 orang tenaga kerja secara permanen dan masih ditambah lagi sampai 400 orang tenaga kerja tambahannya," kata Rosan saat melakukan kunjungan kerja ke PT LCI, di Cilegon, Banten, Rabu (11/9).
Pabrik petrokimia ini ditargetkan mampu menghasilkan pendapatan sebanyak USD2 miliar per tahun atau setara Rp30,8 triliun (1 USD = Rp 15,403).
"Target produksi saya serahkan kepada ini (LCI), tapi saya sampaikan kurang lebih untuk pendapatannya per tahun kurang lebih USD2 miliar per tahun," ujarnya.
Lebih lanjut, kata Rosan, produk yang akan diproduksi oleh PT LCI diantaranya Ethylene, propylene, and benzene dan lainnya. Dimana mayoritas produk ditujukan untuk memenuhi kebutuhan domestik sebesar 70 persen, dan sisanya untuk diekspor sebanyak 30 persen.
"30 persen itu rencananya adalah ekspor, 70 persen untuk pemakaian domestik untuk membangun industri kita di sini," imbuhnya.
Rosan mengatakan pembangunan pabrik petrokimia saat ini sudah mencapai 97,8 persen. Pembangunan pun dipercepat guna mencapai target beroperasi pada Maret 2025, dan pada Mei 2025 bisa melakukan ekspor. Adapun negara tujuan ekspor diantaranya, ke Malaysia, Thailand hingga India.
"Ya pasti 70 persen dari produksi dan produk dari LCI ini akan dipergunakan untuk kepentingan domestik. Untuk industri domestik. 30 persennya ekspor. Dan ada 25 jenis produk. Ekspornya ke Malaysia, Thailand, India," pungkasnya.
Pabrik mangkrak 8 tahun
Pabrik ini diketahui mengalami mangkrak selama 8 tahun sejak dibangun pada tahun 2016. Adapun realisasi investasi pabrik petrokimia yang berlokasi di Cilegon senilai USD4 miliar.
"Tahun 2016 sempat mangkrak, sekarang sudah hampir selesai. Maret 2025 itu sudah produksi," ujar Bahlil dalam acara peresmian ekosistem baterai dan kendaraan listrik Korea Selatan di Karawang New Industry City, Rabu (3/7).
Bahlil juga berterimakasih kepada Korea Selatan yang telah menanamkan banyak investasinya di Tanah Air selama 5 tahun terakhir.
Sejak 2019, ia menyebut Negeri Ginseng telah berinvestasi hingga USD14 miliar, atau setara Rp200 triliun lebih.
"Dan investasi ini lebih banyak mengarah sektor hilirisasi, sesuai arahan pak Jokowi kepada kami agar investasi harus inklusif. Tidak hanya dikuasai satu negara tertentu, tapi mendatangkan banyak negara," ucapnya.