Mangkrak 8 Tahun, Pabrik Petrokimia Milik Lotte Akhirnya Beroperasi Tahun Depan
Sejak 2019, Korea telah berinvestasi hingga USD14 miliar, atau setara Rp200 triliun lebih.
Sejak 2019, Korea telah berinvestasi hingga USD14 miliar, atau setara Rp200 triliun lebih.
Mangkrak 8 Tahun, Pabrik Petrokimia Milik Lotte Akhirnya Beroperasi Tahun Depan
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan, pabrik petrokimia milik PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) akan mulai beroperasi Februari 2025.
Adapun realisasi investasi pabrik petrokimia yang berlokasi di Cilegon senilai USD4 miliar ini telah mangkrak selama 8 tahun sejak 2016.
"Tahun 2016 sempat mangkrak, sekarang sudah hampir selesai. Maret 2025 itu sudah produksi," ujar Bahlil dalam acara peresmian ekosistem baterai dan kendaraan listrik Korea Selatan di Karawang New Industry City, Rabu (3/7).
Bahlil juga berterimakasih kepada Korea Selatan yang telah menanamkan banyak investasinya di Tanah Air selama 5 tahun terakhir.
Sejak 2019, ia menyebut Negeri Ginseng telah berinvestasi hingga USD14 miliar, atau setara Rp200 triliun lebih.
"Dan investasi ini lebih banyak mengarah sektor hilirisasi, sesuai arahan pak Jokowi kepada kami agar investasi harus inklusif. Tidak hanya dikuasai satu negara tertentu, tapi mendatangkan banyak negara," ucapnya.
Sebelumnya, Bahlil sempat mengakui bahwa masalah investasi mangkrak di Lotte Chemical Indonesia ini baru bisa diselesaikan setelah dirinya turun tangan.
Tak hanya sekadar berinvestasi, ia juga meminta investor asal Korea Selatan tersebut untuk berkolaborasi dengan UMKM yang ada di Cilegon.
Dia tidak ingin perusahaan besar tersebut bekerja sama dengan pengusaha asal Cilegon tetapi ada di Jakarta.
"Wajib kolaborasi dengan orang Cilegon yang ada di Cilegon. Bukan orang Cilegon yang ada di Jakarta," tegas Bahlil beberapa waktu lalu.
Adanya kolaborasi tersebut bertujuan agar muncul pengusaha-pengusaha baru dari daerah.
Sehingga kue ekonomi yang dibangun bisa dirasakan semua masyarakat. Dalam artian, tidak dikuasai pengusaha tertentu yang sudah sukses dengan bisnisnya.
"Tidak bisa lagi kue ekonomi ini dikuasai sekelompok orang. Oleh karena itu kita bagi agar ada pemerataan dengan kolaborasi dengan UMKM," ungkapnya.