Israel akan bangun 283 rumah di Tepi Barat
Perluasan permukiman Elkana, barat laut Tepi Barat, disetujui pada Januari lalu dan lelangnya diumumkan dua hari lalu.
Israel kemarin mengatakan mengumumkan lelang bagi 283 rumah baru di permukiman Tepi Barat, hanya beberapa hari setelah mengumumkan pencaplokan tanah terluas dalam tiga dasawarsa terakhir.
Perluasan permukiman Elkana, di barat laut Tepi Barat, disetujui pada Januari lalu dan lelangnya diumumkan dua hari lalu, kata Badan Pertanahan Israel di lamannya, seperti dilansir surat kabar the Daily Star, Jumat (5/9).
Negara Yahudi itu pada Januari mengatakan pihaknya akan mempercepat pembangunan sekitar 5.000 rumah di Yerusalem timur yang dicaplok dan Tepi Barat yang didudukinya termasuk di Elkana, kata surat kabar Haaretz saat itu.
Haaretz memberitakan tindakan itu bertujuan untuk mereda kemarahan publik Israel atas pembebasan para tahanan Palestina berdasarkan sebuah perundingan perdamaian yang ditengahi Amerika Serikat yang kemudian gagal.
"Proses bagi pembangunan rumah-rumah itu terhambat pada musim panas saat perang Gaza," kata Juru bicara kementerian perumahan Ariel Rozenberg kepada AFP.
Israel Ahad mengumumkan penyitaan tanah terluas d Tepi Barat sejak tahun 1980-an, dengan mengatakan pihaknya berencana akan mengambil alih sekitar 400 hektar tanah di selatan wilayah itu, antara kota-kota Bethlehem dan Al Khalil (Hebron).
Tindakan itu dikecam dunia internasional, bahkan dari sekutunya Amerika Serikat dan beberapa anggota kabinet Israel.
Kementerian Luar Negeri Amerika mendesak Israel "mencabut keputusan itu", dan Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan dia "cemas" pada rencana-rencana Israel tersebut.
Pembangunan permukiman Israel, yang tidak sah sesuai dengan hukum internasional, dianggap sebagai satu hambatan pada setiap perdamaian yang kekal dengan Palestina, yang menginginkan negara mereka pada masa depan juga mencakup daerah yang telah banyak dicaplok Israel dan didirikan perumahan.
Pemerintah Kota Yerusalem tiga hari lalu mengizinkan pembangunan 2.200 rumah di daerah warga Arab Yerusalem timur, dengan mengatakan itu bertujuan "meningkatkan standar hidup dan bertanggung jawab bagi semua kegiatan yang dilakukan di perkampungan-perkampungan Arab".