Israel Bom Kantor Wali Kota di Lebanon, Wali Kota dan Staf Terbunuh Saat Sedang Rapat Bahas Distribusi Bantuan
Dahsyatnya serangan ini “membentuk semacam sabuk api” di daerah tersebut.
Israel mengebom kota Nabatieh di Lebanon selatan pada Rabu (16/10). Bom ini menghantam kantor wali kota, membunuh enam orang termasuk Wali Kota Nabatieh, Ahmad Khalil.
"Wali Kota Nabatieh, di antara yang lainnya, syahid. Ini pembantaian," kata Gubernur Nabatieh, Howaida Turk kepada AFP, dikutip dari The Cradle.
- Israel Langgar Gencatan Senjata di Lebanon Hanya Sehari Setelah Kesepakatan Berlaku
- Sembilan Tentara Elit Israel Tewas Setelah Perangkap Bom Hizbullah Meledak di Sebuah Gedung
- AS Desak Israel Tak Ancam Warga Lebanon, Tapi Anggap Sah dan Dukung Serangan ke Hizbullah
- Kebrutalan Israel di Lebanon: Serang 9 RS & 45 Pusat Layanan Kesehatan, Puluhan Tenaga Medis Wafat
"Saat ini, 11 serangan utamanya menghantam Nabatieh tetapi juga sekitarnya," lanjutnya.
Turk mengatakan, dahsyatnya serangan ini “membentuk semacam sabuk api” di daerah tersebut.
“Serangan musuh Israel terhadap dua bangunan, yaitu kotamadya Nabatieh dan gabungan kotamadya, menewaskan enam orang dalam jumlah korban awal,” kata Kementerian Kesehatan Lebanon dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan tim penyelamat sedang mencari korban yang selamat di bawah reruntuhan.
Sedikitnya 43 orang terluka dalam serangan tersebut.
Penjabat Menteri Dalam Negeri Lebanon, Bassam Mawlawi mengonfirmasi kantor Wali Kota Nabatieh diserang Israel ketika sedang berlangsung rapat membahas penyaluran bantuan kepada warga Lebanon yang menjadi korban serangan Israel, yang saat t ini masih tetap berada di Lebanon selatan.
Mawlawi mengatakan, seorang anggota pertahanan sipil juga terbunuh dalam serangan tersebut dan beberapa orang lainnya terluka.
Rapat Dewan Kota
Menanggapi serangan kekerasan di kota di selatan Lebanon, Perdana Menteri sementara Najib Mikati mengatakan jet-jet Israel “dengan sengaja menyerang rapat dewan kota yang fokus pada penanganan bantuan dan kebutuhan layanan di kota tersebut.”
“Serangan baru ini, bersama dengan kejahatan yang dilakukan Israel terhadap warga sipil, merupakan tantangan langsung bagi komunitas internasional, yang sikap diamnya hanya akan semakin menguatkan pendudukan untuk melanjutkan pelanggaran dan kejahatannya,” tambah Mikati.
Perdana Menteri Lebanon juga mengecam “komunitas internasional” karena “sengaja diam” terhadap agresi Israel.
“Solusi apa yang bisa diharapkan sehubungan dengan kenyataan ini?” katanya dalam sebuah pernyataan.