Sejak 7 Oktober 2023, Israel melancarkan serangan udara ke Gaza, Palestina sebagai tanggapan terhadap serangan yang dilakukan oleh militan Hamas.
Israel Habiskan Rp 430 Miliar per Hari untuk Jatuhkan Bom di Gaza, Ini Rinciannya
Kemungkinan karena pertimbangan baik buruknya di mata dunia, angkatan udara Israel melaporkan jumlah target yang diserang, bukan jumlah serangan udara yang dilakukan. Militer Israel terakhir melaporkan serangan udara mereka mengenai sekitar 12.000 target di Gaza dengan menggunakan serangkaian bom Amerika Serikat yang disebut keluarga bom Mk80.
Bom-bom ini, mulanya dirancang sebagai bom jatuh bebas konvensional tapi kini telah dimodernisasi dengan perangkat penargetan yang canggih.
Dilansir laman Aljazeera, dalam laporan resminya, Israel awalnya mengungkap jumlah serangan udara yang dilakukan, namun kemudian beralih untuk melaporkan jumlah "target" yang terkena serangan.
Namun, tanpa rincian spesifik, angka 12.000 target itu kurang memberikan informasi yang cukup. Laporan dari pihak Palestina menyebut ada sekitar 18.000 ton bom yang dijatuhkan di Gaza. Angka itu sejalan dengan tingkat kehancuran di wilayah Gaza.
Advertisement
Meskipun dibuat dalam berbagai ukuran, bom-bom yang dipakkai Israel ini umumnya digunakan dalam ukuran 120kg, 250kg, 500kg, dan 1.000kg.
Meskipun dibuat dalam berbagai ukuran, bom-bom yang dipakkai Israel ini umumnya digunakan dalam ukuran 120kg, 250kg, 500kg, dan 1.000kg.
Tiga jenis pesawat utama yang digunakan oleh angkatan udara Israel adalah F-15, F-35, dan F-16, semuanya adalah pesawat buatan AS. Meskipun F-35 tidak digunakan secara langsung untuk membombardir Gaza, pesawat ini melakukan patroli udara untuk menghadapi ancaman.
Sementara F-16, pesawat yang digunakan untuk pengeboman Gaza, sebuah pesawat tua yang masing-masing bisa membawa 7 ton, namun untuk tujuan praktis, dapat diasumsikan setiap F-16 lepas landas dengan empat bom.
Jika keempat bom itu adalah versi 1.000 kg, diperlukan 4.500 penerbangan untuk mengirimkan 18.000 ton bom. Namun tidak semua bom yang digunakan merupakan jenis bom terberat, sehingga jumlah pengeboman di Gaza mungkin mendekati 6.000 penerbangan.
Namun, strategi ini menghabiskan biaya yang banyak. Diperkirakan setiap hari Israel mengeluarkan biaya lebih dari USD 25 juta dolar AS atau sekitar Rp 391 miliar hanya untuk bom saja.
Advertisement
Ditambah dengan biaya operasional pesawat F-16 yang mencapai sekitar USD 2,5 juta per hari atau sekitar Rp 39 miliar, serta biaya tambahan untuk operasi ini, Israel telah menghabiskan setidaknya USD 2 miliar dalam operasi ini atau sekitar Rp 31 triliun.
Namun, serangan ini juga menimbulkan pertanyaan akan nilai strategisnya. Dari lebih dari 9.000 korban jiwa di Gaza, hampir 4.000 di antaranya adalah anak-anak. Mayoritas yang terkena dampak langsung adalah warga sipil dan infrastruktur sipil, sementara pejuang Hamas hanya merupakan sebagian kecil dari korban.
Sumber: Aljazeera
Dengan biaya yang terus meningkat dan dampak humaniter yang meluas, Israel mungkin juga harus mempertimbangkan dampak finansial dan moral yang terkait dengan terus melanjutkan kampanye ini. Semakin lama pertempuran berlanjut, semakin besar pula pertimbangan pemimpin Israel akan biaya dari segala aspek yang terlibat.