Militer Israel Culik dan Telanjangi Ratusan Anak, Pria Palestina di Gaza Utara
Mereka tampak dikelilingi oleh tentara pendudukan Israel yang bersenjata lengkap, sementara teriakan perintah terdengar menggema.
Foto dan video peristiwa itu menyebar di media sosial.
Militer Israel Culik dan Telanjangi Ratusan Anak, Pria Palestina di Gaza Utara
Pasukan pendudukan Israel dilaporkan mengumpulkan ratusan anak laki-laki dan pria Palestina yang berusia di atas 15 tahun di Gaza utara. Pasukan Israel kemudian melucuti pakaian mereka dan membawa mereka pergi ke lokasi yang tidak diketahui. Berdasarkan gambar dan rekaman video yang menghebohkan dan beredar secara daring di media sosial, terlihat anak-anak dan pria tersebut dipaksa hanya mengenakan pakaian dalam dan duduk di tanah dalam cuaca yang dingin di Gaza.
Mereka tampak dikelilingi oleh tentara pendudukan Israel yang bersenjata lengkap, sementara teriakan perintah terdengar menggema.
Gambar-gambar lain menunjukkan kendaraan pengangkut militer yang penuh dengan para pria tersebut dibawa pergi.
Tidak jelas berapa banyak anak laki-laki maupun pria yang telah "menghilang," namun beberapa laporan menyebutkan angka hingga 700.
Pria-pria tersebut dikabarkan dibawa dari sekolah penampungan di Gaza utara yang menjadi tempat berlindung bagi ribuan warga sipil yang terusir akibat pemboman dan penghancuran di lingkungan dan rumah mereka.
Monitor Euro-Mediterranean juga menyatakan di antara yang ditahan adalah dokter, akademisi, jurnalis, dan orang tua, seperti dikutip laman Middle East Eye.
Kemarin pasukan Israel menyerbu sekolah Khalifa Bin Zayed al-Nahyan dan Aleppo di Beit Lahia setelah mengepungnya selama beberapa hari.
Rekaman yang diambil oleh warga dan wartawan menunjukkan sniper Israel berada di posisi di atap rumah-rumah di dekat sekolah Khalifa. Video lain menunjukkan mayat pria tersebar di halaman sekolah Aleppo.
Namun, Middle East Eye tidak dapat memverifikasi rekaman tersebut secara independen.
Setelah memaksa semua orang keluar dari sekolah, tentara Israel menahan para pria dan membiarkan perempuan dan anak-anak melarikan diri dengan berjalan kaki.
Pasukan Israel kemudian pergi dari rumah ke rumah di beberapa lingkungan di Beit Lahia, mengusir penduduk sebelum menahan para pria dan membakar beberapa rumah, menurut Euro-Mediterranean Human Rights Monitor.
Militer Israel tidak memberikan tanggapan langsung terkait penahanan massal ini. Beberapa media Israel menyebut para pria tersebut "mungkin" adalah anggota Hamas, tetapi tidak ada rincian lebih lanjut. Osama Hamdan, anggota biro politik Hamas, membantah adanya penangkapan massal terhadap anggota kelompoknya dan menyamakan penangkapan ini dengan "kamp konsentrasi Nazi."
Dia mengatakan kepada Al Araby TV rekaman tersebut menunjukkan "penangkapan dan penyalahgunaan warga sipil tak bersenjata yang tidak memiliki hubungan dengan operasi militer."